51 Bab V Hasil dan Analisis Bab ini berisi penjelasan mengenai analisis terhadap masing-masing variabel sesuai dengan sasaran penelitian yang terdiri dari proses penurunan kegiatan komersial, pola spasial harga lahan dan keterkaitannya. V.1 Proses Penurunan Kegiatan Komersial Proses penurunan kegiatan komersial dilihat dari aspek keberfungsian properti komersial, harga sewa, jumlah penduduk, investasi dan pemanfaatan lahan. V.1.1 Properti Komersial Gambaran mengenai kegiatan komersial dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Bandung mengenai jumlah sarana perdagangan. Dari analisis data, terpadat data jumlah sarana perdagangan yang tidak tersedia pada tahun 2020 karena tidak adanya pendataan akibat dampak pandemi COVID-19. Data jumlah sarana perdagangan untuk tahun lainnya tersedia secara lengkap dari tahun 2014-2023. Secara umum dilihat dari pertumbuhan jumlah sarana perdagangan di Kota Bandung terdapat peningkatan jumlah dari tahun 2014 sebanyak 687 unit menjadi sebanyak 888 unit pada tahun 2023. Kondisi ini menunjukkan dalam lingkup Kota Bandung kondisi kegiatan komersial menunjukkan adanya pertumbuhan yang dilihat dari jumlah sarana perdagangan seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel V.1 Jumlah Sarana Perdagangan Kota Bandung Sarana perdagangan Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Perkulakan 1 3 3 3 2 2 NA 2 2 2 Pusat perbelanjaan 17 29 29 22 17 17 NA 21 23 21 Hypermarket 10 12 12 9 6 6 NA 3 2 4 Supermarket 56 27 27 27 44 44 NA 62 64 75 Minimarket 566 530 566 513 435 435 NA 567 737 749 Pasar 37 37 40 40 40 40 40 40 37 37 Total 687 638 677 614 544 544 40 695 865 888 Sumber: BPS Kota Bandung diolah, 2024 52 Gambar V.1 Grafik Jumlah Sarana Perdagangan di Kota Bandung Tahun 2014- 2023 Sumber: BPS Kota Bandung diolah, 2024 Dengan mengabaikan ketidakterssediaan data jumlah sarana perdagangan pada tahun 2020, dapat terlihat pada grafik diatas bahwa secara umum jumlah sarana perdagangan di Kota Bandung mengalami kondisi fluktuatif. Secara lebih rinci dapat dijelaskan untuk masing-masing jenis perdagangan yang mengalami peningkatan yaitu perkulakan, pusat perbelanjaan, supermarket dan minimarket. Sedangkan untuk jenis sarana perdagangan hypermarket mengalami penurunan jumlah dan pasar dalam kondisi jumlah yang tetap. Observasi di wilayah penelitian dimulai dengan mengamati kondisi fisik yang mencerminkan Kawasan Pusat Kota Bandung yang terdiri dari hirarki jaringan jalan, komoditas identik dan tipologi bangunan pada masing-masing koridor jalan. Hirarki jaringan jalan didasarkan pada dokumen Rencana Tata Ruang Kota Bandung Tahun 2022-2042, dokumen Rencana Detail Tata Ruang Kota Bandung Tahun 2024-2044 dan dokumen Panduan Rancang Kota Pusat Pelayanan Kota Alun-Alun. Komoditas identik didasarkan pada hasil observasi pada satu komoditas yang mendominasi koridor jalan. Tipologi bangunan didasarkan pada hasil observasi dari jenis-jenis tipologi yang mendominasi pada bangunan. Hasil observasi kondisi fisik kawasan disajikan pada tabel berikut. 53 Tabel V.2 Hasil Observasi Hirarki Jaringan Jalan, Komoditas Identik dan Tipologi Bangunan No. Nama Jalan Hirarki Jaringan Jalan Komoditas Identik Tipologi Bangunan 1. Jl. Otto Iskandardinata Kolektor sekunder Pakaian Rumah toko pecinan 2. Jl. Asia Afrika Arteri sekunder Campuran Rumah toko arsitektur Belanda, rumah toko pecinan 3. Jl. Cibadak Kolektor sekunder Alat tulis kantor dan perlengkapan belajar Rumah toko pecinan 4. Jl. Suniaraja Kolektor sekunder Perlengkapan bangunan Rumah toko pecinan 5. Jl. Jend. Soedirman Arteri sekunder Campuran Campuran 6. Jl. Kebonjati Kolektor sekunder Campuran Campuran 7. Jl. Gardujati Kolektor sekunder Campuran Campuran 8. Jl. Astana Anyar Kolektor sekunder Alat tulis kantor dan perlengkapan belajar Campuran 9. Jl. Pungkur Kolektor sekunder Perlengkapan otomotif Campuran 10. Jl. Pasirkoja Kolektor sekunder Campuran Campuran 11. Jl. Braga Kolektor sekunder Campuran Rumah toko arsitektur Belanda, rumah toko pecinan 12. Jl. Naripan Lokal sekunder Perlengkapan bangunan Campuran 13. Jl. Dalem Kaum Kolektor sekunder Pakaian Campuran 14. Jl. Dewi Sartika Lokal sekunder Pakaian Campuran 15. Jl. Tamim Lokal sekunder Tekstil dan perlengkapannya Campuran 16. Jl. Dulatip Lokal sekunder Tekstil dan perlengkapannya Campuran 17.