61 BAB III. Mobilitas perkotaan Gen-Z di Indonesia 2 Abstrak Gen-Z telah menjadi dominan di daerah perkotaan di berbagai kota metropolitan di seluruh dunia, termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Jumlah mereka diperkirakan mencapai lebih dari seperempat populasi, dan diperkirakan akan menjadi generasi terbesar dalam beberapa tahun ke depan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pola perjalanan Gen-Z di daerah perkotaan di negara berkembang seperti Indonesia, di mana sistem transportasi umum belum memadai dan mobilitas perkotaan didominasi oleh kendaraan pribadi (motor dan mobil). Penelitian ini mengeksplorasi perilaku perjalanan Gen- Z, khususnya rantai perjalanan dan jarak tempuh, dengan menggunakan data buku harian perjalanan, yang sering kali terbatas oleh kendala waktu dan biaya. Dengan memanfaatkan data riwayat perjalanan dari Google Maps Timeline, penelitian ini mengamati riwayat pergerakan 434 individu Gen-Z yang berusia 17-24 tahun selama 153 hari (Agustus hingga Desember 2022).Analisis mempertimbangkan jenis kelamin, kemampuan finansial, lokasi rumah, dan lokasi tempat kerja atau kampus untuk menentukan jumlah dan jarak perjalanan untuk aktivitas sehari-hari, baik pada hari kerja maupun akhir pekan. Sebanyak 213.094 perjalanan tercatat, dengan 63% menggunakan sepeda motor dan 35% menggunakan mobil, sementara berjalan kaki, bersepeda, dan transportasi umum hanya mencapai 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria melakukan lebih banyak perjalanan harian dan memiliki jarak tempuh yang lebih tinggi dibandingkan wanita, baik pada hari kerja maupun akhir pekan. Secara keseluruhan, perjalanan pada hari kerja lebih tinggi dibandingkan akhir pekan. Selain itu, semakin tinggi kemampuan finansial, semakin banyak perjalanan harian yang dilakukan, terutama pada akhir pekan, dengan mereka yang berpenghasilan di atas Rp 2,4 juta (> USD 156,37) melakukan lebih banyak perjalanan akhir pekan dibandingkan hari kerja. Analisis regresi menunjukkan bahwa jenis kelamin dan kemampuan finansial secara signifikan memengaruhi jumlah dan jarak perjalanan harian. Lokasi rumah dan tempat kerja atau kampus juga memengaruhi metrik ini. Penelitian ini mengisi kesenjangan penelitian perilaku perjalanan Gen-Z, menyoroti perbedaan signifikan dengan negara maju yang memiliki sistem transportasi umum memadai. kata kunci: Generasi Z ; pola pergerakan; google maps timeline; mobilitas perkotaan 2 Tulisan ini telah dipublikasikan pada Travel Behaviour and Society, Volume 34 January 2024 dengan judul How do young people move around in urban spaces?: Exploring trip patterns of generation-Z in urban areas by examining travel histories on Google Maps Timeline, https://doi.org/10.1016/j.tbs.2023.100686 62 III.1. Pendahuluan Gen-Z (kelahiran 1996 – 2010) dikenal memiliki karakter yang serba-bisa, lebih individual, lebih global, berpikiran lebih terbuka, dan lebih ramah teknologi. Forbes Magazine membuat survei tentang Gen-Z di Amerika Utara dan Selatan, di Afrika, di Eropa, di Asia dan di Timur Tengah dengan jumlah reponden 49 ribu anak (Dill, 2015). Dari hasil survei tersebut dapat dikatakan bahwa Gen-Z adalah generasi global pertama yang nyata. Teknologi dan system informasi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka, mereka telah tumbuh di lingkungan yang tidak pasti dan kompleks yang menentukan pandangan mereka tentang pekerjaan, belajar dan dunia. Mereka memiliki harapan yang berbeda di tempat kerja mereka, berorientasi karir, generasi profesional yang ambisius, memiliki kemampuan teknis-dan pengetahuan bahasa pada tingkat tinggi. Oleh karena itu, mereka merupakan tenaga kerja yang sangat baik. Pengusaha harus mempersiapkan untuk melibatkan Gen-Z karena mereka adalah karyawan yang efektif di era digital (Elmore Tim, 2014). Saat ini Gen-Z didominasi oleh anak-anak dan remaja yang sangat dominan pada berbagai aspek seperti teknologi dan informasi, fashion, hiburan, pariwisata hingga aspek transportasi. Menurut data dari PBB, pada tahun 2020, populasi Gen-Z di seluruh dunia mencapai sekitar 2,6 miliar, atau sekitar 32% dari total populasi dunia. Dalam beberapa tahun ke depan, Gen-Z diperkirakan akan menjadi kelompok terbesar di dunia. Jumlah Gen-Z bervariasi di berbagai wilayah. Menurut laporan Statista, pada tahun 2022, sekitar 68,6 juta Gen-Z tinggal di Amerika Serikat (Erin Duffin, 2022), dan diperkirakan akan menjadi kelompok terbesar dalam jumlah populasi pada tahun 2026. Di Eropa, Gen-Z diperkirakan mencapai sekitar 175 juta jiwa pada tahun 2021, menurut laporan dari Eurostat. Di Asia, Gen-Z juga menjadi kelompok besar. Menurut laporan dari Deloitte, pada tahun 2020, China memiliki populasi Gen-Z terbesar di dunia, mencapai 385 juta jiwa atau sekitar 27% dari total populasi negara tersebut. Di India, Gen-Z juga menjadi kelompok besar, dengan perkiraan jumlah mencapai sekitar 472 juta jiwa pada tahun 2021, menurut laporan dari Statista. Di Indonesia, jumlah Gen-Z mencapai 68,66 juta jiwa pada tahun 2021, Shilvina Widi, 2022) atau sekitar 25% dari total populasi. 63 Sebagai kelompok demografi terbesar di dunia, dan kelompok masyarakat yang sedang tumbuh dan berkembang, Gen-Z memiliki pengaruh besar dalam budaya, politik, dan ekonomi global saat ini dan masa depan. Gen-Z hari ini merupakan konsumen utama dalam industri makanan, fashion, hiburan, dan teknologi. Oleh karena itu, pergerakan mereka dalam kawasan perkotaan dapat memengaruhi bagaimana kawasan tersebut berkembang dan ditata. Dengan memahami pola perjalanan, pemerintah dapat merespon dengan merancang kebijakan transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan di masa yang akan datang. Kebijakan tersebut seperti pengembangan dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, peningkatan infrastruktur transportasi yang berkelanjutan, penggunaan energi terbarukan dalam transportasi, dan promosi transportasi publik dan non-motor (Loo & Axhausen, 2022). Pada aspek transportasi, penting untuk memahami pola pergerakan Gen-Z seperti trip-chaining untuk memahami pola perjalanan Gen-Z, termasuk waktu, jarak, dan jumlah perjalanan yang dilakukan. Banyaknya trip-chaining yang dilakukan oleh Gen-Z (terutama jika dilakukan dengan kendaraan pribadi) akan berkontribusi terhadap polusi udara serta dampak yang ditimbulkan (Heger et al., 2019; B. Wang & Zheng, 2020; Wu & Song, 2019). Para operator dan penyedia layanan transportasi dapat memberikan layanan dan pengalaman yang baik untuk mereka sehingga angkutan umum menjadi lebih menarik bagi mereka. Metode survei travel diary adalah salah satu metode yang digunakan dalam penelitian mobilitas untuk mengumpulkan informasi tentang pola pergerakan individu selama periode waktu tertentu. Travel diary atau catatan perjalanan adalah catatan yang berisi rincian tentang perjalanan seseorang, seperti waktu, tempat tujuan, moda transportasi yang digunakan, jarak tempuh, dan tujuan perjalanan(Chang et al., 2019; Eftekhar et al., 2020). Metode survei travel diary melibatkan pengumpulan data dari responden yang diminta untuk mencatat setiap perjalanan yang dilakukan selama periode waktu tertentu, biasanya satu atau beberapa hari. Data yang dihasilkan kemudian digunakan untuk mengidentifikasi pola pergerakan individu, seperti frekuensi perjalanan, jarak perjalanan, dan moda transportasi yang digunakan. 64 Meskipun metode survei travel diary memiliki beberapa kelebihan, seperti memberikan gambaran yang detail tentang pola pergerakan individu dan dapat digunakan untuk memodelkan mobilitas, survei ini juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kekurangan utama adalah bahwa survei travel diary memerlukan partisipasi aktif dari responden yang diminta untuk mencatat setiap perjalanan yang mereka lakukan. Karena itu, metode ini dapat memakan waktu dan sulit untuk diterapkan pada sampel yang besar. Selain itu, survei travel diary juga dapat memerlukan waktu dan biaya yang signifikan untuk pengumpulan data dan analisis. Metode ini memiliki banyak keterbatasan, yang menghasilkan pengorbanan signifikan dalam hal akurasi, ukuran sampel, dan durasi studi, juga rentan terhadap kesalahan pelaporan dan transkripsi (Cools et al., 2021). Survei travel diary dapat memungkinkan responden melakukan pergerakan yang tidak organik.