KAJIAN IMPLEMENTASI BIM 7D PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA STUDI KASUS: PROYEK MENARA MANDIRI WIJAYAKUSUMA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh AUDITYA FAIZ PUTRA NIM: 25022055 (Program Studi Magister Teknik Sipil) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2024 i ABSTRAK KAJIAN IMPLEMENTASI BIM 7D PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA STUDI KASUS: PROYEK MENARA MANDIRI WIJAYAKUSUMA Oleh Auditya Faiz Putra NIM: 25022055 (Program Studi Magister Teknik Sipil) Umumnya, teknologi informasi dan komunikasi sangat membantu dalam proses manajemen biaya siklus hidup bangunan atau building life cycle. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa biaya pada fase operasional bangunan merupakan kontributor utama yang menentukan besaran biaya siklus hidup bangunan. Saat ini, penggunaan Building Information Modeling (BIM) mayoritas dimanfaatkan pada fase desain dan teknik untuk proyek-proyek besar. Pelaksanaan BIM pada fase operasi dan pemeliharaan masih menjadi hal yang dikembangkan. Namun diberitakan bahwa saat ini, kontraktor di Indonesia sudah mulai mengadopsi penerapan BIM 7D pada proyek-proyeknya meskipun jumlahnya masih minim. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis sejauh mana penerapan BIM 7D pada salah satu proyek studi kasus dengan merujuk sejumlah standar dan literatur pelaksanaan BIM 7D sehingga dapat menjadi pembelajaran penggunaan BIM 7D yang lebih efektif kedepannya. Proyek yang ditinjau adalah proyek Pembangunan Menara Mandiri Wijayakusuma, Jakarta. Pengumpulan data implementasi BIM 7D dilakukan dengan menggunakan metode wawancara kepada salah satu tim proyek BIM yaitu kontraktor. Hasil implementasi yang didapat akan dianalisis kesesuaiannya terhadap implementasi ideal BIM 7D yang diformulasikan berdasarkan sejumlah standar internasional dan nasional serta literatur penelitian terkait. Dari hasil literatur, teridentifikasi 13 faktor tinjauan implementasi BIM yang meliputi faktor teknikal, organisasi, proses, dan legal. Analisis pada studi kasus menghasilkan bahwa 4 faktor belum sesuai pelaksanaannya dan memerlukan perbaikan, 8 faktor sudah sesuai, dan terdapat 1 faktor yang implementasinya tidak diketahui. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa masalah dari penerapan BIM 7D pada proyek menara Mandiri Wijayakusuma didasari oleh pihak pengguna jasa belum merencanakan penerapan BIM hingga 7D sejak fase awal. Hal itu dapat disebabkan karena kegiatan manajemen fasilitas berbasis BIM dianggap belum menjadi kebutuhan dalam proses bisnis pihak pengguna jasa. Peningkatan pemahaman pihak pengguna jasa perlu dilakukan melalui sosialisasi atau pelatihan ii terkait dengan pentingnya perencanaan manajemen fasilitas serta manfaat yang dapat diberikan oleh BIM 7D pada pihak pengguna jasa. Dengan adanya pemahaman terkait dengan BIM 7D, diharapkan pelaksanaan manajemen fasilitas berbasis BIM dapat diinisiasi oleh pengguna jasa dan juga keterlibatan pengguna jasa dalam proses menjadi lebih besar sehingga manfaat yang dirasakan menjadi lebih efektif. Kata kunci: teknologi informasi, industri konstruksi, BIM, manajemen fasilitas, bangunan gedung, evaluasi pelaksanaan. iii ABSTRACT STUDY ON IMPLEMENTATION OF BIM 7D IN BUILDING PROJECTS IN INDONESIA CASE STUDY: MANDIRI WIJAYAKUSUMA TOWER PROJECT By Auditya Faiz Putra NIM: 25022055 (Master’s Program in Civil Engineering) Generally, information and communication technology are very helpful in the building life cycle cost management process. Previous research shows that costs in the building operational phase are the main contributor to determining the amount of building life cycle costs. Currently, most of the Building Information Modeling (BIM) is used in the design and engineering phase for large projects. The implementation of BIM in the operation and maintenance phase is still being developed. However, it is reported that currently, contractors in Indonesia have begun to adopt the application of BIM 7D on their projects, although the number is still minimal. This research is aimed at analyzing the extent of the implementation of BIM 7D in one of the case study projects by referring to several standards and literature on the implementation of BIM 7D so that it can be used as a lesson for more effective use of BIM 7D in the future. The project under review is the Mandiri Wijayakusuma Tower Development project, Jakarta. Data collection on BIM 7D implementation was carried out using the interview method with one of the BIM project teams, namely the contractor. The implementation results obtained will be analyzed for their suitability to the ideal implementation of BIM 7D which is formulated based on several international and national standards as well as related research literature. From the literature results, 13 BIM implementation review factors were identified which include technical, organizational, process and legal factors. Analysis of the case study resulted that 4 factors were not implemented appropriately and needed improvement, 8 factors were appropriate, and there was 1 factor whose implementation was unknown. Furthermore, this research found that the problem with implementing BIM 7D on the Mandiri Wijayakusuma tower project was based on the service user not having planned the implementation of BIM up to 7D from the initial phase. This could be because BIM-based facility management activities iv are not considered a necessity in the business processes of service users. Increasing understanding of ownerneeds to be carried out through outreach or training related to the importance of facility management planning and the benefits that BIM 7D can provide to service users. With the understanding related to BIM 7D, it is hoped that the implementation of BIM-based facility management can be initiated by ownerand also the involvement of ownerin the process will be greater so that the benefits felt will be more effective. Keywords: information technology, construction industry, BIM, facility management, building, implementation evaluation. v KAJIAN IMPLEMENTASI BIM 7D PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA STUDI KASUS: PROYEK MENARA MANDIRI WIJAYAKUSUMA HALAMAN PENGESAHAN Oleh Auditya Faiz Putra NIM: 25022055 (Program Studi Magister Teknik Sipil) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Tim Pembimbing Tanggal 22 Januari 2024 Ketua (Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T, Ph.D.) NIP. 196908151995121002 Anggota (Eliza Rosmaya Puri, S.T, M.T, Ph.D.) NIP. 1988311072014042001 vi PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis Magister yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Putra, A. F. (2024) : Kajian Implementasi BIM 7D Pada Proyek Bangunan Gedung di Indonesia Studi Kasus : Proyek Menara Mandiri Wijayakusuma, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Putra, A. F. (2024) : Study On Implementation of BIM 7D in Building Projects in Indonesia Case Study : Mandiri Wijayakusuma Tower Project, Master’s Thesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. vii HALAMAN PERUNTUKAN Dipersembahkan kepada orang tua, kakak, teman-teman serta keluarga besarku tercinta yang senantiasa mendukung lahir dan batin. viii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Laporan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik khususnya untuk Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan. Dalam penulisan laporan ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa moril maupun materil.