STUDI MASALAH DIVERSITAS KURVA ROTASI GALAKSI KATAI MENGGUNAKAN DATA SPARC DAN LITTLE THINGS in 3D TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh AZRIEL JULIO DANTE NIM 20323002 PROGRAM STUDI MAGISTER ASTRONOMI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2024 PENGESAHAN Buku Tesis: Studi Masalah Diversitas Kurva rotasi Galaksi Katai Menggunakan Data SPARC dan LITTLE THINGS in 3D Oleh Azriel Julio Dante NIM 20323002 Program Studi Magister Astronomi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung Bandung, 4 November 2024 Menyetujui Dosen Pembimbing, Dr.rer.nat Hesti R. T. Wulandari NIP 197001141996032001 Tim Penguji: 1. Dr.rer.nat. Mochamad Ikbal Arifyanto 2. Dr. Lucky Puspitarini 3. Dr. Aprilia i ABSTRAK Pengamatan pada berbagai skala menunjukkan bahwa komponen materi dalam model kosmologi standar ΛCDM didominasi oleh materi gelap nonrelativistik. Pada skala galaksi indikasi keberadaan materi gelap antara lain ditunjukkan oleh kurva rotasi galaksi spiral yang mendatar pada radius yang jauh dari pusat galaksi. Meskipun model ΛCDM sukses dalam menjelaskan berbagai pengamatan, terdapat beberapa masalah pada skala kecil yang tidak dapat dijelaskan oleh model ini, salah satunya adalah beragamnya bentuk kurva ro- tasi galaksi spiral, khususnya galaksi katai. Model ΛCDM memprediksi bahwa galaksi yang memiliki massa total sama (ditunjukkan olehVmaxyang sama) akan memiliki bentuk kurva rotasi yang serupa. Pada Tesis ini dipelajari pengaruh komponen baryon dan materi gelap terhadap bentuk kurva rotasi galaksi, khususnya galaksi katai dengan mas- sa komponen bintang≲10 10 M⊙. Data kurva rotasi galaksi diperoleh dari katalog SPARC dan LITTLE THINGS in 3D. Pengaruh komponen baryon di- lihat dari hubungan bentuk kurva rotasi (ηrot) dengan fraksi massa komponen baryonik. Pada Tesis ini juga dilakukanfittingkurva rotasi galaksi mengguna- kan metodeMarkov Chain - Monte Carlo(MCMC). Meskipun model ΛCDM (NFW) tidak dapat menjelaskan beragamnya kurva rotasi, ketidakpastian pe- ngukuran jarak galaksi dan inklinasi piringan dapat membuat galaksi lebih cocok namun dengan konsekuensi sebagian besar galaksi akan memiliki nilai jarak galaksi dan inklinasi piringan di luar batas galat observasi. Sebagai alternatif diuji model CDM denganfeedback, yaitu profil DC14 (Di Cintio dkk., 2014) dan juga model materi gelap dengan interaksi non-gravitasional antar partikel, yaitu modelself-interacting dark matter(SIDM). Kedua model alternatif dapat dengan baik menjelaskan diversitas bentuk kurva rotasi dan beragamnya kontribusi baryon pada bagian dalam galaksi. Selain itu diuji juga hubungan percepatan radial (Radial Acceleration Relation, RAR) yang dapat menjelaskan beragamnya bentuk kurva rotasi namun di sisi lain tidak dapat menjelaskan beragamnya kontribusi baryon terhadap bentuk kurva rotasi.