Hasil Ringkasan
103 Bab IV Kesimpulan dan Saran IV.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil elaborasi dari analisis mengenai pengembangan model pasang surut laut regional untuk realisasi geoid laut teliti Indonesia, kesimpulan yang didapat, yaitu: 1. Dalam pemodelan pasut empiris dengan menggunakan data disepanjang jalur pengamatan altimetri (along-track altimetri), proses penapisan dibutuhkan untuk dapat meminimalisir efek pasut internal. Berdasarkan hasil elaborasi dan analisis, efek pasut internal tersebut masih terdistorsi akibat dari efek periode aliasing dan Rayleigh. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya nilai RMS komponen pasut S 2, K1, P1, Mm, dan Mf, karena kontribusi satelit ERS-2, ENVISAT, SENTINEL-3A, dan SENTINEL-3B. Setelah dilakukan proses penapisan, akurasi komponen pasut dapat ditingkatkan hingga mencapai lebih besar dari 40%. yang dapat menghasilkan peningkatan akurasi keseluruhan komponen, yaitu RSS sebesar 49.29%. 2. Penggunaan multi-satelit altimetri dalam pemodelan pasut akan melibatkan satelit yang memiliki periode pengamatan dan resolusi temporal yang berbeda-beda. Oleh karena itu, proses crossover adjustment dibutuhkan untuk meminimalisir efek periode aliasing dan Rayleigh. Berdasarkan hasil analisis, proses crossover adjustment dapat meningkatkan akurasi seluruh satelit, walaupun untuk GFO dan TOPEX/Jason series peningkatannya tidak signifikan. Selain kedua satelit tersebut, peningkatan pada satelit lainnya cukup signifikan, terutama ENVISAT yang akurasinya meningkat sebesar 11.41 cm. 3. Masing-masing satelit altimetri memiliki periode pengamatan dan resolusi temporal yang berbeda-beda, yang berdampak pada efek periode aliasing dan Rayleigh. Selain itu, masing-masing satelit altimetri juga memiliki ketelitian perekaman yang berbeda-beda, akibat dari kesalahan pada instrumentasi, koreksi efek geofisik, dan propagasi gelombang pada medium atmosfer dan laut. Walaupun proses penapisan dan crossover adjustment dapat meminimalisir efek periode aliasing dan Rayleigh, 104 namun komponen pasut masih terindikasi adanya efek-efek tersebut, karena RMS dan RSS yang dihasilkan masih relatif tinggi. Oleh karena itu, pemilihan kombinasi satelit perlu dilakukan untuk dapat menghasilkan ketelitian model pasut yang optimal dengan menggunakan multi-satelit altimetri. Berdasarkan hasil analisis, model dengan kombinasi satelit TOPEX/Jason series, GFO, dan ENVISAT merupakan kombinasi terbaik, dengan nilai RSS sebesar 20.63 cm. Selain itu, model tersebut juga memiliki sensitivitas tertinggi untuk meningkatkan akurasi, yaitu sebesar 43,95%, yang dapat menghasilkan model yang lebih baik dari model global, dengan akurasi 11.38 cm. Dengan kata lain, dalam pemodelan pasang surut, kombinasi multi-satelit altimetri tidak menjamin dapat menghasilkan model yang akurat. Telah terbukti bahwa model dengan akurasi yang lebih baik dapat dihasilkan, dengan menerapkan prosedur pemilihan kombinasi satelit.