Hasil Ringkasan
STUDI PENGARUH UKURAN PARTIKEL ULTRAFINE DAN VARIASI JENIS FROTHER TERHADAP PEROLEHAN DAN KADAR TEMBAGA PADA SIRKUIT FLOTASI ROUGHER- SCAVENGER DI PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Metalurgi, Institut Teknologi Bandung Oleh : ELIAS GUNAWAN KABAN 12520067 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK METALURGI FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2024 i PERNYATAAN KEASLIAN HASIL PENELITIAN Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri. Semua sumber yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : ELIAS GUNAWAN KABAN NIM : 12520067 Tanda Tangan : Tanggal : 18 SEPTEMBER 2024 ii LEMBAR PENGESAHAN STUDI PENGARUH UKURAN PARTIKEL ULTRAFINE DAN VARIASI JENIS FROTHER TERHADAP PEROLEHAN DAN KADAR TEMBAGA PADA SIRKUIT FLOTASI ROUGHER- SCAVENGER DI PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA TUGAS AKHIR ELIAS GUNAWAN KABAN 12520067 Bandung, 18 September 2024 Disetujui untuk Program Studi Sarjana Teknik Metalurgi ITB Oleh: Ir. Edy Sanwani, M.T., Ph.D. Pembimbing Foto 4 x 6 (Rata atas dengan kata Bandung, bulan Tahun) iii STUDI PENGARUH UKURAN PARTIKEL ULTRAFINE DAN VARIASI JENIS FROTHER TERHADAP PEROLEHAN DAN KADAR TEMBAGA PADA SIRKUIT FLOTASI ROUGHER-SCAVENGER DI PT AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA ABSTRAK PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) adalah salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan dan pengolahan bijih tembaga. Pengolahan tembaga dilakukan dengan proses flotasi dengan produk akhir berupa konsentrat tembaga. Berdasarkan data perusahaan, ditemukan bahwa tailing yang dibuang mayoritas berukuran ultrafine (< 9 μm) dan terjadi penurunan recovery flotasi yang signifikan pada ukuran ultrafine. Frother mampu meningkatkan recovery flotasi partikel bijih berukuran ultrafine. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh ukuran partikel ultrafine dan variasi jenis frother terhadap kadar dan recovery tembaga pada sirkuit flotasi rougher-scavenger. Penelitian ini terbagi menjadi dua percobaan. Percobaan pertama diawali dengan melakukan pengambilan sampel dari aliran cyclone overflow, rougher concentrate, scavenger concentrate, dan final tail. Sampel yang diambil kemudian dipreparasi dan digunakan untuk analisis kadar head, analisis spesific gravity, dan analisis Particle Size Distribution (PSD). Percobaan kedua dimulai dengan pengambilan sampel pada aliran final tail. Sampel yang diambil kemudian dipreparasi dan digunakan untuk analisis head dan percobaan flotasi. Analisis head terdiri dari analisis kadar head, analisis spesific gravity, dan analisis PSD. Percobaan flotasi dilakukan dengan variasi jenis frother, yaitu tanpa penambahan frother, penambahan weak frother, dan penambahan strong frother, dengan setiap variasi dilakukan sebanyak dua kali. Analisis PSD dilakukan terhadap tailing flotasi. Pengujian kadar tembaga menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy dilakukan terhadap sampel head, konsentrat flotasi, dan hasil analisis PSD. Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh persen distribusi partikel bijih berukuran ultrafine tertinggi pada aliran scavenger concentrate sebesar 18,27%. Kadar tembaga partikel bijih berukuran ultrafine tertinggi diperoleh pada aliran rougher concentrate sebesar 14,76% Cu.