Hasil Ringkasan
ABSTRAK_NUR ANISYAH HANDAYANI HASIBUAN

Jumlah halaman: 6 · Jumlah kalimat ringkasan: 30

No. 1280/S2-TL/TML/2024 ANALISIS PENYEDIAAN AIR PDAM DAN KEBUTUHAN AIR MINUM DOMESTIK DAN NON DOMESTIK (STUDI KASUS DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH, SUMATERA UTARA) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh NUR ANISYAH HANDAYANI HASIBUAN NIM: 25321018 (Program Studi Magister Teknik Lingkungan) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Agustus 2024 i ABSTRAK ANALISIS PENYEDIAAN AIR PDAM DAN KEBUTUHAN AIR MINUM DOMESTIK DAN NON DOMESTIK (STUDI KASUS DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH, SUMATERA UTARA) Oleh Nur Anisyah Handayani Hasibuan NIM: 25321018 (Program Studi Magister Teknik Lingkungan) Pertumbuhan populasi di perkotaan menunjukkan bahwa kapasitas ketersediaan air yang mulai menurun memerlukan perhatian besar untuk memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat. Sejalan dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat mengakibatkan terjadinya laju peningkatan kerentanan terhadap pasokan air masyarakat. Ketersediaan yang tidak sejalan dengan kebutuhan mengakibatkan adanya dampak yang mempengaruhi aktivitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air khususnya di Kabupaten Tapanuli Tengah. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah secara rutin melakukan upaya untuk meningkatkan pasokan air, tetapi masih terdapat kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan air yang terus melebar di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah. Kondisi tersebut didukung dengan tingkat cakupan pelayanan air yang masih belum merata dengan jumlah rumah tangga yang terlayani hanya sebesar 18,85%. Rumah tangga yang terlayani juga memiliki masalah dengan adanya dua ratusan kepala keluarga di daerah tersebut yang mengalami krisis air bersih. Krisis air bersih ini diakibatkan karena pasokan air yang mengalir pada instalasi pipa milik PDAM Mual Nauli tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini diakibatkan karena jumlah konsumen yang semakin banyak sementara debit air yang mengalir semakin kecil. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi eksisting sistem penyediaan air minum, memproyeksikan dan menganalisis kebutuhan air domestik dan non domestik pada sektor fasilitas publik, komersil, sektor peternakan dan perikanan, menganalisis ketersediaan air menggunakan metode NRECA dan Weibull dan menganalisis daya dukung air sebagai landasan dari perumusan skenario dalam mengoptimalkan ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air dalam jangka panjang hingga 20 tahun mendatang dengan tahun proyeksi 2023-2042. Daya dukung air dapat diketahui dari perhitungan neraca air mengacu pada jumlah ketersediaan air dan kebutuhan air total. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting dari cakupan pelayanan air dibandingkan dengan jumlah penduduk total dinyatakan masih belum dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat, sehingga dilakukan skenario pengoptimalan dalam meningkatkan ketersediaan air dengan mengimplementasikan 2 (dua) skenario yaitu: skenario I: Business as Usual (BaU) dan skenario II: Implementasi ii pengelolaan sumberdaya air wilayah sungai dengan melakukan pengembangan SPAM. Hasil penelitian diperoleh bahwa kebutuhan air total pada tahun 2023 sebesar 7.611.269 m 3 /hari mengalami peningkatan hingga tahun 2042 sebesar 25.540.197,96 m 3 /hari. Sedangkan ketersediaan air dari kapasitas terpasang PDAM sebesar 16.761, 60 m 3 /hari yang diperoleh pada tahun 2014 hingga prdiksi 2042, sedangkan ketersediaan air berdasarkan neraca air eksisting ketersediaan air DAS Sibundong dan Batantoru pada tahun 2023 sebesar 5.696.159.60 m 3 /hari dan mengalami penurunan hingga Tahun 2042 menjadi sebesar 4.060.234,77 m 3 /hari. Berdasarkan perhitungan neraca air diperoleh hasil status daya dukung air berdasarkan penyediaan air PDAM mengalami kondisi defisit setiap tahun sedangkan pada ketersediaan air eksisting dibandingkan dengan kebutuhan air total diperoleh kondisi surplus dari 2014-2019 dan mengalami kondisi defisit kondisi defisit dari 2019- 2042, diduga karena adanya eksploitasi berlebih terhadap penggunaan air domestik dan non domestik yang dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya, selain itu dipengaruhi oleh tinggi rendahnya curah hujan pada tahun-tahun tersebut. Skenario II merupakan upaya untuk mengantisipasi defisit air atau kelangkaan air khususnya pada musim kemarau dengan melakukan pengelolaan SPAM dengan upaya pembangunan waduk. Berdasarkan hasil skenario II pembangunan rencana waduk dipilih sebagai optimalisasi ketersediaan air di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan memanfaatkan curah hujan yang terjadi, hasil perkiraan peningkatan ketersediaan air yang diperoleh dari dari waduk berdasarkan volume kekurangan maksimum dan kelebihan maksimum adalah sebesar 15.476.682,68 m3. Hasil penerapan skenario II+1 menunjukkan upaya dalam peningkatan kondisi surplus yang lebih lama sehingga mampu memenuhi kebutuhan air domestik dan non domestik masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2023-2037 tetapi perlu dilakukannya pengelolaan lanjutan dalam meningkatkan ketersediaan air untuk waktu yang lama sehingga mampu memenuhi kebutuhan air dalam jangka panjang dalam hingga tahun 2042. Kondisi tersebut dapat diimplementasikan dengan memfokuskan strategi penyediaan air dengan persepsi yang sama antara pemerintah dan masyarakat berdasarkan sasaran kebijakan melalui ruang lingkup kebijakan sumberdaya air. Prinsip yang digunakan adalah keterkaitan atau koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergis (KISS) antara kegiatan untuk mencapai kecukupan air di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kata Kunci: NRECA, Ketersediaan Air, Kebutuhan Air, Neraca Air iii ABSTRACT ANALYSIS OF PDAM WATER SUPPLY AND DOMESTIC AND NON-DOMESTIC DRINKING WAT ER NEEDS (CASE STUDY IN CENTRAL TAPANULI DISTRICT, NORTH SUMATERA) By Nur Anisyah Handayani Hasibuan NIM: 25321018 (Master’s Program in Environmental Engineering) The growing population in urban areas means that the declining water availability capacity requires great attention to meet the growing demand for water. In line with population growth and rapid urbanization, there is an increasing rate of vulnerability to community water supply. Availability that is not in line with demand results in an impact that affects community activities to meet water needs, especially in Central Tapanuli Regency. The Central Tapanuli District Government routinely makes efforts to increase water supply, but there is still a gap between water availability and demand that continues to widen in the Central Tapanuli District area. This condition is supported by the level of water service coverage that is still uneven with the number of households served only amounting to 18.85%. Households that are served also have a problem with two hundred households in the area experiencing a clean water crisis. This clean water crisis is caused because the water supply flowing in the pipe installation owned by PDAM Mual Nauli cannot meet the needs of the community. This is due to the increasing number of consumers while the flowing water discharge is getting smaller. This study aims to analyze the existing conditions of the water supply system, project and analyze domestic and non-domestic water demand in the public facilities, commercial, livestock and fisheries sectors, analyze water availability using the NRECA and Weibull methods and analyze water carrying capacity as the basis for the formulation of scenarios in optimizing water availability to meet water needs in the long term for the next 20 years with a projection year of 2023-2042. Water carrying capacity can be known from the calculation of water balance referring to the amount of water availability and total water demand. The method used in this research is descriptive analysis. The results showed that the existing condition of water service coverage compared to the total population was still unable to meet the community's water needs, so an optimization scenario was carried out in increasing water availability by implementing 2 (two) scenarios, namely: scenario I: Business as Usual (BaU) and scenario II: Implementation of river basin water resources management by developing SPAM. The results showed that the total water demand in 2023 amounted to 7,611,269 m3/day and increased until 2042 amounted to 25,540,197.96 m3/day. While the availability of water from the installed capacity of PDAM amounted to 16,761, 60 m3 / day obtained in 2014 until the prediction of iv 2042, while the availability of water based on the existing water balance of Sibundong and Batantoru watershed water availability in 2023 amounted to 5,696,159.60 m3 / day and decreased until 2042 to 4,060,234.77 m3 / day. Based on the calculation of the water balance, the results of the status of water carrying capacity based on PDAM water supply experienced a deficit condition every year, while the existing water availability compared to total water demand obtained a surplus condition from 2014-2019 and experienced a deficit condition from 2019- 2042, allegedly due to overexploitation of domestic and non-domestic water use which is influenced by an increase in population every year, besides being influenced by high and low rainfall in those years. Scenario II is an effort to anticipate water deficits or water scarcity, especially in the dry season, by managing SPAM with reservoir construction efforts. Based on the results of scenario II, the construction of a reservoir plan was chosen as the optimization of water availability in Central Tapanuli Regency by utilizing the rainfall that occurred, the estimated result of the increase in water availability obtained from the reservoir based on the volume of maximum shortage and maximum excess is 15,476,682.68 m3. The results of the application of scenario II+1 show an effort to increase the surplus conditions for a longer time so as to be able to meet the domestic and non-domestic water needs of the people of Central Tapanuli Regency in 2023-2037 but further management needs to be carried out in increasing water availability for a long time so as to be able to meet water needs in the long term in up to 2042. These conditions can be implemented by focusing on water supply strategies with the same perception between the government and the community based on policy objectives through the scope of water resources policy. The principle used is linkage or coordination, integration, synchronization and synergy (KISS) between activities to achieve water sufficiency in Central Tapanuli District. Keywords: NRECA, Water Availability, Water Demand, Water Balance v HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS PENYEDIAAN AIR PD AM DAN KEBUTUHAN AIR MINUM DOMESTIK DAN NON DOMESTIK (STUDI KASUS DI KABUPATEN TAPANULI TENGAH, SUMATERA UTARA) Oleh Nur Anisyah Handayani Hasibuan NIM: 25321018 (Program Studi Magister Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung Menyetujui Pembimbing Tanggal 13 Agustus 2024 (Dr. Anindrya Nastiti, ST., MT., Ph.D).