Hasil Ringkasan
STRATEGI MITIGASI EMISI GAS RUMAH KACA BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH PERINDUSTRIAN (KASUS DI KABUPATEN BEKASI) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh IKKA ERNIASARI NIM: 21322021 (Program Studi Magister Biomanajemen) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Juli 2024 ii ABSTRAK STRATEGI MITIGASI EMISI GAS RUMAH KACA BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH PERINDUSTRIAN (KASUS DI KABUPATEN BEKASI) Oleh Ikka Erniasari NIM: 21322021 (Program Studi Magister Biomanajemen) Kawasan industri di Kabupaten Bekasi merupakan kawasan industri nasional dengan 2.680 perusahaan yang berdiri di atas 11.000 hektar lahan. Pesatnya industrialisasi di Kabupaten Bekasi ini selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga menyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) yang menyebabkan pemanasan global. Ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil pada proses industri dan transportasi, listrik, sawah, perluasan kawasan industri, serta pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bekasi menjadi penyebab emisi. Hal ini diperparah dengan berkurangnya areal rosot karbon sebagai akibat dari banyaknya alih fungsi lahan bervegetasi menjadi bangunan industri dan permukiman. Atas konsekuensi tersebut, Kabupaten Bekasi menghadapi banyak tantangan dalam menjaga kesinambungan pembangunan dan pengelolaan serta mitigasi emisi GRK. Perhitungan emisi GRK dilakukan dengan menggunakan metode IPCC (Intergovernmental on Panel Climate Change) sementara cadangan karbon menggunakan metode alometrik. Analisis pemangku kepentingan dilakukan untuk mengetahui kelembagaan terkait dengan kebijakan pengendalian emisi GRK dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk penentuan prioritas strategi. Hasil perhitungan menunjukkan emisi GRK pada sektor energi industri sebesar 8.532.315.968,59 ton CO2e, listrik 7.582.315,01 ton CO2e, transportasi 4.142.021,21 ton CO2e, sawah 1.522.037,33 ton CO2e, limbah 792.252,36 ton CO2e, dan peternakan 76.111,79 ton CO2e dengan kecenderungan peningkatan tiap tahun. Sementara dari 14 jenis penggunaan lahan yang ada, total cadangan karbon yang ada di Kabupaten Bekasi pada tahun 2022 sebesar 2.219.484,06 ton C dengan kecenderungan penurunan tiap tahun. Teridentifikasi 11 pemangku kepentingan yang terlibat dalam kebijakan terkait pengendalian emisi GRK dan 3 prioritas strategi berupa pengembangan energi baru terbarukan (EBT) berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), reforestasi kawasan lindung hutan mangrove, dan tata kelola lahan dalam bentuk penanaman jenis pohon tinggi cadangan karbon. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terkait besaran emisi dan cadangan karbon dari sumber lain untuk mendapatkan data yang lebih detail, analisis lebih lanjut terkait dengan kebijakan pengendalian emisi serta audiensi dengan pemerintah daerah terkait dengan hasil penelitian dan rencana implementasi program. Kata kunci: kawasan industri, emisi GRK, Kabupaten Bekasi, cadangan karbon, AHP, alometrik ABSTRACT GREENHOUSE GAS EMISSION MITIGATION STRATEGY BASED ON LAND USE IN INDUSTRIAL AREA (CASE IN BEKASI REGENCY) By Ikka Erniasari NIM: 21322021 (Master’s Program in Biomanagement) The industrial area in Bekasi Regency is a national industrial area with 2,680 companies located on 11,000 hectares of land. The rapid industrialization in Bekasi Regency, apart from improving people's welfare, also contributes to greenhouse gas (GHG) emissions which cause global warming. Dependence on the use of fossil fuels in industrial and transportation processes, electrical, agriculture, expansion of industrial areas, and population growth in Bekasi Regency are the causes of the emissions that occur. This is exacerbated by the reduction in carbon sink areas as a result of the large number of conversions of vegetated land into industrial buildings and residential. As the consequences, Bekasi Regency faces many challenges in maintaining sustainable development and management and mitigation of GHG emissions so that strategies are needed to control the emissions. GHG emissions are calculated based on the IPCC (Intergovernmental on Panel Climate Change) method while the carbon reserve calculations are based on allometric methods. Stakeholder analysis was carried out to identify institutions related to the GHG emission control policy and the Analytical Hierarchy Process (AHP) for determining strategic priorities. The calculation results show that GHG emissions in the industrial energy 8,532,315,968.59 tons CO2e, electrical 7,582,315.01 tons CO2e, transportation 4,142,021.21 tons CO2e, rice fields 1,522,037.33 tons CO2e, waste 792,252.36 tons CO2e, and livestock 76,111.79 tons CO2e with a trend of increasing. Meanwhile, from the 14 existing types of land use, the total carbon reserves in Bekasi Regency in 2022 was 2,219,484.06 tons C with a tendency to decrease every year.