Hasil Ringkasan
ABSTRAK PENGARUH DINAMIKA JEJARING PASAR PADA PERKEMBANGAN ARSITEKTUR PASAR DI KOTA PALEMBANG Oleh Syahfira Dwinda NIM: 25222015 (Program Studi Magister Arsitektur) Lokasi pusat-pusat pemerintah Kesultanan Palembang berada di sepanjang tepian sungai. Sungai menjadi faktor yang sangat penting dalam kehidupan kesultanan yaitu terkait dengan fungsinya sebagai sumber kehidupan, aksesibilitas dan jalur transportasi serta komunikasi. Keterbatasan wilayah tepian sungai menyebabkan perkembangan pusat kesultanan melebar sepanjang tepian sungai karena wilayah daratan masih berupa hutan dan kurang aman. Perkembangan aktivitas perdagangan global pada masa pemerintahan kesultanan yang semakin pesat menyebabkan jalur sungai semakin ramai dilalui oleh pedagang lokal, regional, dan internasional. Keberadaan kongsi dagang Belanda (VOC) hingga menjadi pemerintahan Hindia Belanda turut mempengaruhi perkembangan pusat-pusat pemerintahan dan kegiatan komersial kesultanan Palembang. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh kolonial menyebabkan munculnya bangunan fisik pasar yang sebelumnya perdagangan hanya terjadi diatas air atau hanya berupa hamparan (cungkukan). Pembangunan pasar di Kota Palembang terus berkembang dan kerap di sepanjang tepian Sungai Musi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika jejaring pasar terhadap perkembangan arsitektur pasar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelusuran sejarah yaitu dengan mengetahui perkembangan sistem jejaring perdagangan yaitu pasar dan korelasinya dengan sejarah pembentukan dan perkembangan arsitektur pasar di Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dan peran jejaring pasar sebagai jaringan perdagangan mempengaruhi perkembangan arsitektur bahkan struktur wilayah kota Palembang dengan sistem ulu-ilir dan struktur spasial wilayah pusat Kota Palembang yang terbatas dan melebar sepanjang tepian sungai. Kata kunci: Jejaring Pasar, Arsitektur Pasar, Kota Palembang, Tepian Sungai. ABSTRACT THE INFLUENCE OF MARKET NETWORK DYNAMICS ON DEVELOPMENT OF MARKET ARCHITECTURE IN PALEMBANG By Syahfira Dwinda NIM: 25222015 (Master’s Program in Architecture) The locations of the governmental centers of the Palembang Sultanate were situated along the riverbanks. The river played a crucial role in the life of the sultanate, serving as a source of sustenance, providing accessibility, and functioning as a transportation and communication route. The limited space along the riverbanks led to the expansion of the sultanate's centers along the river since the inland areas were still forested and less secure. The rapid development of global trade activities during the sultanate's reign made the river routes increasingly busy with local, regional, and international traders. The presence of the Dutch trading company (VOC) and later the Dutch East Indies government also influenced the development of governmental and commercial activities in the Palembang Sultanate. The colonial policies introduced physical market buildings, whereas previously trade occurred on the water or in simple open spaces (cungkukan). The development of markets in Palembang continued to progress, often situated along the banks of the Musi River. The aim of this research is to understand the dynamics of market networks in relation to the development of market architecture. The research was conducted using historical tracing methods to understand the development of the trade network system, i.e., markets, and its correlation with the historical formation and development of market architecture in Palembang.