16 Bab III Metode Penelitian Secara umum metode penelitian yang dilakukan meliputi ekstraksi kappa-karagenan (KC), pembuatan dan preparasi film biopolimer KC, serta fabrikasi perangkat baterai organik. III.1 Ekstraksi Kappa-Karagenan (KC) Pada penelitian ini KC yang digunakan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut merah kering yang diperoleh dari marketplace, kemudian diproses di Laboratorium Fotonik, Institut Teknologi Bandung. Proses ekstraksi rumput laut dapat dilihat pada Gambar III.1. Proses ekstraksi dilakukan dengan mencampurkan 64 gr rumput laut kering dan 800 ml larutan KOH, kemudian dipanaskan menggunakan hot plate pada suhu 50-60qC dan diaduk dengan magnetic stirrer selama 2 jam. Setelah itu disaring dan dicampurkan dengan 1,5 L larutan iso-propil sambil diaduk menggunakan batang Gambar 9, Proses ekstraksi kappa-karagenan Rumput laut kering Larutan KOH Campuran diaduk dan dipanaskan Setelah ditambahkan iso-propil Campuran disaring dan dipindahkan ke dalam petri dish Dioven pada suhu 70 qC dan setelah kering dihaluskan Bubuk KC 17 pengadukCampuran didiamkan selama 24 jam dan diambil residunya. Kemudian dipindahkan ke petri dish dan dioven selama 24 jam dengan suhu 70qC. Setelah kering maka KC dihaluskan menggunakan mortar sampai berbentuk bubuk halus. Untuk melihat hasil residu dan proses ekstraksi dapat dilihat pada lampiran A. III.2 Preparasi free-standing film kappa karagenan 9DULDVLUDVLRKC GHQJDQJDUDPDGDODKVHEDJDLEHULNXWJUKC dan garam (NH 4Cl) pro analisis dengan variasi berat garam 0 wt%, 4,76 wt%, 9,09 wt%ZW%, 16,67 wt%, dan 20 wt% terhadap berat KC. Campuran KC dan garam dilarutkan menggunakan 50 ml air suling kemudian diletakkan pada hot plate dan diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer selama 2 jam pada temperatur 70 qC sampai campuran homogen. Kemudian campuran dipindahkan ke dalam wadah melamin ukuran 11,5 cm x 15 cm dan dioven selama 6 jam dengan suhu 50 qC. Setelah itu, film dikeluarkan dari wadah melamin dan disimpan pada suhu ruang. Proses preparasi free-standing film KC dapat dilihat pda Gambar III.2. Setelah free-standing film berhasil dibuat, maka dilakukan beberapa karakterisasi. Karakterisasi morfologi untuk menentukan struktur permukaan film. Karakterisasi morfologi menggunakan SEM JEOL JSM 6510 LA yang ada di Laboratorium BSC A dan di Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi. Kemudian karakterisasi kristalinitas menggunakan X-ray diffraction Rigaku Miniflex 600 di Laboratorium Gambar 9,, Proses preparasi free-standing film KC Garam dan KC ditimbang terlebih dahulu Dilarutkan dengan air suling kemudian diaduk dan dipanaskan Dioven dengan suhu 50-60 qC Film biopolimer yang sudah dikeringkan 18 Basic Science A. Karakterisasi mekanik menggunakan Tensile Strength test ASTM D882 di Laboratorium Termodinamika. Karakterisasi ini dilakukan dengan mengukur ketebalan film menggunakan mikrometer sekrup kemudian memotong film dengan XNXUDQ mm [PP)LOPELRSROLPHUNHPXGLDQGLMHSLWSDGDNHGXDVLVLalat dan diuji sampai film putus. Hasil pengukuran yang diperoleh berupa gaya dan elongasi dari film biopolimer tersebut. Proses pengukuran menggunakan alat uji tarik dapat dilihat pada Lampiran B. III.3 Preparasi sampel film kappa-karagenan untuk pengujian sifat listrik Tahapan pengujian sifat listik adalah dengan menyiapkan sampel film biopolimer yang dipotong dengan ukuran 1 cm x1 cm dan diletakkan diantara tembaga seperti sandwich. Kemudian diukur menggunakan alat uji impedansi dengan rentang frekuensi 20Hz- 5MHz. Uji konduktivitas diperoleh dengan menganalisis nilai impedansi yang diperoleh dari hasil pengukuran EIS. Uji konduktivitas menggunakan EIS GW INSTEK LCR-8105g yang ada di Laboratorium Cyrogenic Fisika – FMIPA ITB untuk menentukan nilai impedansi dari film.