1 BAB I PENDAHULUAN Uraian dalam bab ini penjabaran tentang pendahuluan penelitian yang merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian. Pada bab ini berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan. I.1 Latar Belakang Sejak awal Revolusi Industri, proporsi gas rumah kaca di atmosfer telah meningkat secara signifikan karena aktivitas manusia dan penggunaan energi bahan bakar fosil secara ekstensif, yang telah menyebabkan permasalahan lingkungan seperti efek rumah kaca global, anomali iklim, dan pengasaman air laut. Dari berbagai gas rumah kaca (CO 2, N2O, dan CH4), gas CO2 (karbon dioksida) memiliki konsentrasi atmosfer tertinggi dan dapat menghasilkan efek rumah kaca yang kuat. Adanya peningkatan konsentrasi CO 2 di atmosfer tidak diragukan lagi berkontribusi terhadap semakin memburuknya masalah iklim global (El-hoshoudy & Desouky, 2018). Menurut data National Aeronautics and Space Administration, konsentrasi CO 2 di atmosfer terus meningkat dalam beberapa dekade belakangan. Bahkan pada periode 2022 konsentrasi CO 2 di atmosfer mencapai kisaran 420 parts per million (ppm) rekor paling tinggi yang pernah tercatat (NASA, 2023). Adanya, peningkatan kadar CO 2 di atmosfer saat ini lebih banyak berasal dari aktivitas manusia, terutama dari pembakaran energi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas bumi, serta pembakaran hutan atau penggundulan hutan dengan sengaja. Hal ini didukung dengan data yang menunjukkan bahwa suhu permukaan bumi pada tahun 2021 telah meningkat 0,85 °C dibanding suhu rata-rata tahunan selama periode 1951- 1980. Dalam satu dekade belakangan, suhu permukaan bumi juga sempat meningkat hingga 1,02 °C pada tahun 2016 dan 2020 (NASA, 2023). Adanya peningkatan suhu permukaan bumi disebabkan oleh aktivitas manusia yang meningkatkan polusi CO 2 dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer. 2 Penangkapan dan penyimpanan karbon adalah salah satu strategi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca ke atmosfer dan mengatasi adanya perubahan iklim. Pemikiran untuk menyuntikkan CO 2 ke dalam reservoir bawah tanah (minyak dan gas, akuifer, dan batubara) di mana CO 2 dapat disimpan secara aman dan permanen (Mohammadian et al., 2019). Keamanan dalam penyimpanan tersebut harus diperhatikan dengan benar dimana CO 2 yang dimasukkan ke dalam reservoir harus masuk ke reservoir dengan tepat sehingga diperlukan adanya pemantauan. Pemantauan CO 2 yang dinjeksikan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam proses injeksi CO 2 ke reservoir bawah tanah (T. Zhang et al., 2021). Selain untuk memastikan bahwa CO 2 masuk ke reservoir, pemantauan juga diperlukan untuk memastikan bahwa reservoir yang digunakan tidak mengalami kebocoran selama proses injeksi CO 2 (Gholami et al., 2021). Kebocoran reservoir akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi lingkungan, sehingga hal tersebut harus dicegah. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan suatu pemantauan. Pemantauan geofisika sangat sensitif terhadap perubahan yang terjadi di bawah permukaan akibat proses injeksi CO 2 (Gasperikova et al., 2022).