35 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan mengikuti langkah-langkah yang dimulai dari identifikasi masalah, studi literatur, survey lokasi, pengumpulan data, analisa data, hingga kesimpulan dan saran. Lokasi yang dipilih adalah sungai Siak dan sungai Kampar di Provinsi Riau. Alasan pemilihan kedua sungai ini adalah karena kedua sungai tersebut menerima effluent dari 2 (dua) industri pulp dan kertas yang masing-masing adalah: PT. I dan PT. R. Metodologi penelitian ini dapat dilihat seperti Gambar III.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Survey Lokasi Gambar III.1 Diagram alir metodologi penelitian Data Sekunder Pengumpulan Data Data Primer Penentuan Titik & Waktu Sampling Observasi Pengambilan Sampel Selesai Preparasi & Analisa Sampel Kesimpulan & Saran Analisa Data 36 III.1 Tahap-tahap kegiatan penelitian III.1.1 Identifikasi masalah Identifikasi masalah yang dimaksud adalah identifikasi terhadap masalah yang terkait dengan keberadaan senyawa AOX di perairan, seperti yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Proses identifikasi dilakukan pada tahap awal sebelum proposal penelitian ini diajukan. III.1.2 Studi literatur Studi literatur dilakukan untuk memperoleh sumber-sumber pustaka yang terkait dan dapat menunjang penelitian ini. Sumber literatur yang digunakan dalam mendukung penelitian ini berupa buku-buku pustaka, sumber internet, laporan, dan data-data hasil pengukuran parameter yang relevan. III.1.3 Survey lokasi Survey dilakukan di sepanjang aliran sungai Siak dan Kampar dimulai dari bagian hulu hingga hilir, dengan mempertimbangkan posisi dimana effluent industri pulp dan kertas masuk ke badan sungai. Survey dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kondisi lapangan (daerah aliran sungai) dan untuk menentukan lokasi pengambilan sample sebelum penelitian dimulai. Survey lokasi dilaksanakan pada tanggal 6 dan 7 Oktober 2007. Lokasi penelitian di sungai Siak berada di wilayah Kabupaten Siak, Riau, menyelusuri daerah aliran sungai sepanjang 30 km, dimulai dari posisi 4 km di hulu effluent PT. I (1 km di hulu Ferry penyeberangan Kota Perawang) hingga desa Buatan yang berjarak 26 km di hilir PT. I. Sedangkan penelitian di sungai Kampar dilakukan di wilayah administrasi Kabupaten Pelalawan, Riau, dengan jarak yang sama yakni dimulai dari posisi 4 km di hulu effluent PT. R (2 km di hilir Jembatan Kota Pangkalan Kerinci) hingga wilayah desa Sungai Buluh (26 km di hilir PT. R). 37 Gambar III.2 di bawah ini menunjukkan peta lokasi penelitian di sungai Siak dan Kampar, Provinsi Riau. # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # ## # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # PEKANBARU Per awang Bukit Batu i Si ki j ang Petapahan er at ak Bul uh Li pat Kai n Pangkal an Ker i nci lalawan Tel ukmeranti ul aumuda Teluk Dalam at an iak Sri Indrapura eluk Masjid ubukmuda elat Panjang Tandun Mu ar k u s Mi n s S.SiakBesar S.KamparKanan S.KamparKiri S.TapungKanan S.TapungKiri S.Mandau S.Kampar SELAT MALAKA Dur T Pe P Bu S T L S at a a # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # Jalan Raya Sungai Lokasi Penelitian PT. R U PT. I Gambar III.2 Peta lokasi penelitian di sungai Siak dan Kampar III.1.4 Pengumpulan data III.1.4.1 Data sekunder Pengumpulan data-data sekunder diperlukan untuk menunjang data primer. Data-data sekunder diperoleh dari Bapedalda Provinsi Riau, Dinas Kimpraswil Provinsi Riau, internet, PT. I, dan sebagainya. III.1.4.2 Data primer III.1.4.2.1 Penentuan titik sampling 1. Keadaan lokasi Lokasi pengambilan sampel ditentukan dengan melihat kondisi daerah aliran sungai dan kemungkinan untuk pengambilan sampel. 38 2. Penentuan titik sampling dilakukan dengan membagi aliran sungai Siak dan Kampar menjadi 6 (enam) titik sampling sebagai berikut: x1 (satu) titik sampling (A) pada jarak 4 km ke hulu dari titik effluent pabrik pulp dan kertas. x5 (lima) titik sampling ke hilir dimulai dari effluent (B), dengan titik- titik dan jarak ke hilir effluent berturut-turut adalah 3 km (C), 6 km (D), 16 km (E), dan 26 km (F). Gambar III.3 di bawah ini menunjukkan skema lokasi titik pengambilan sampel di sungai Siak dan Kampar. = Titik Sampling Effluent 4 km 3km 3 km 10 km 10 km A B C D E F Gambar III.3 Skema lokasi titik pengambilan sampel Tabel III.1 di bawah ini menunjukkan jarak titik-titik pengambilan sampel dalam penelitian yang dilakukan di sungai Siak. Jumlah titik pengambilan sampel di sungai Siak adalah masing-masing 6 (enam) titik untuk 2 (dua) kondisi sungai yang berbeda yakni 6 (enam) titik pada kondisi surut (pagi hari) dan 6 (enam) titik pada kondisi pasang (sore hari). Industri Pulp & Kertas (PT.I / PT.R) 39 Tabel III.1 Jarak titik-titik pengambilan sampel di sungai Siak No. Titik Sampling Jarak terhadap Effluent PT. I Pagi hari (surut) 1 IA-1 4 km ke hulu 2 IB-1 0 km 3 IC-1 3 km ke hilir 4 ID-1 6 km ke hilir 5 IE-1 16 km ke hilir 6 IF-1 26 km ke hilir Sore hari (pasang) 1 IA-2 4 km ke hulu 2 IB-2 0 km 3 IC-2 3 km ke hilir 4 ID-2 6 km ke hilir 5 IE-2 16 km ke hilir 6 IF-2 26 km ke hilir Tabel III.2 menunjukkan jarak titik-titik pengambilan sampel dalam penelitian yang dilakukan di sungai Kampar. Jumlah titik pengambilan sampel di sungai Kampar adalah masing-masing 6 (enam) titik untuk pagi hari dan 6 (enam) titik pada sore hari, dengan kondisi sungai sama-sama surut. 40 Tabel III.2 Jarak titik-titik pengambilan sampel di sungai Kampar No. Titik Jarak terhadap Effluent PT. R Pagi hari (surut) 1 RA-1 4 km ke hulu 2 RB-1 0 km 3 RC-1 3 km ke hilir 4 RD-1 6 km ke hilir 5 RE-1 16 km ke hilir 6 RF-1 26 km ke hilir Sore hari (surut) 1 RA-2 4 km ke hulu 2 RB-2 0 km 3 RC-2 3 km ke hilir 4 RD-2 6 km ke hilir 5 RE-2 16 km ke hilir 6 RF-2 26 km ke hilir III.1.4.2.2 Waktu sampling Pengambilan sampel dilaksanakan pada tanggal 1 November 2007 untuk sungai Kampar dan 3 November 2007 untuk sungai Siak, berlangsung 2 kali sehari untuk setiap titik sampling, yakni pada pagi dan sore hari (surut dan pasang). Berbeda dengan sungai Siak, kondisi di sungai Kampar pada saat pengambilan sampel, baik pagi maupun sore hari sama-sama dalam kondisi surut. 41 III.1.4.2.3 Metoda pengambilan sampel Sungai Siak dan Kampar merupakan sungai besar (debit rata-rata tahunan > 150 m 3 /detik), maka mengacu pada standar SNI 06-2421-1991 jumlah titik pengambilan sampel minimum adalah 6 titik. Keenam titik pengambilan sampel tersebut adalah: pada titik-titik 1/4, 1/2, 3/4 lebar sungai, serta pada 0,2, dan 0,8 kedalaman sungai, seperti terlihat pada Gambar III.4. 1/4 L 1/2 L 3/4 L 0,2d 0,8d Gambar III.4 Titik-titik pengambilan sampel air sungai III.1.5 Tahap preparasi dan analisa sampel Metoda preparasi dan analisa sampel mengacu pada standar SCAN (Lampiran G). Dilakukan preparasi khusus terkait dengan pengawetan sampel mengingat lokasi sampling yang jauh dari laboratorium. Sampel air yang telah diambil ditambahkan asam nitrat (HNO 3) 65% hingga pH antara 1,5 sampai 2,0. Tempatkan botol (sampel) pada suatu refrigerator bertemperatur 4 o C. Sampel seharusnya dianalisa pada hari yang sama, namun sesuai standar, karena tidak memungkinkan, sampel dibekukan hingga waktu pengujian (analisa). Analisa kandungan AOX dilakukan di Laboratorium AOX Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) Bandung. Parameter temperatur air, temperatur ambient, pH, DO, dan kelembaban diukur langsung di lapangan.