23 Bab III Metodologi Penelitian Untuk mencapai tujuannya, penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan penelitian. Pembagian tahap-tahap ini dilakukan dengan tujuan membagi-bagi kompleksitas permasalahan, sehingga permasalahan yang lebih kompleks dalam tahap berikutnya menjadi lebih mudah dimodelkan karena sebagian sudah dimodelkan pada tahap pendahulunya. Sebagaimana diuraikan di Bab I, terdapat dua kondisi berbeda yang mungkin dihadapi perusahaan terkait masalah penyeimbangan lintasan perakitan, yaitu: (1) Jika perusahaan memiliki pilihan aksi untuk menambah sumber daya (manusia, robot, dan alat robot), sedangkan waktu siklus telah ditetapkan, maka model yang dibutuhkan adalah minimisasi biaya total. (2) Jika perusahaan tidak memiliki pilihan aksi untuk menambah sumber daya (manusia, robot, dan alat robot), maka model yang dibutuhkan adalah minimisasi waktu siklus. Untuk menuju kepada model matematis yang menjadi tujuan penelitian, maka secara garis besar penelitian ini akan dibagi menjadi empat tahap utama pengembangan model, yaitu: 1. Pengembangan Model Tahap A1: yaitu pengembangan model dasar ALB- HRC yang meminimumkan biaya total. 2. Pengembangan Model Tahap A2: yaitu adaptasi model yang dihasilkan di Tahap A1 menjadi model dasar ALB-HRC yang meminimumkan waktu siklus. 3. Pengembangan Model Tahap B1: yaitu pengembangan dari model yang dihasilkan di Tahap A1 menjadi model ALB-HRC dengan alternatif subgraf yang meminimumkan biaya total. 4. Pengembangan Model Tahap B2: yaitu adaptasi dari model yang dihasilkan di Tahap B1 menjadi model ALB-HRC dengan alternatif subgraf yang meminimumkan waktu siklus. Tahapan-tahapan penelitian tersebut ditampilkan dalam Gambar III.1. 24 Pendahuluan penelitian: - Penemuan gejala masalah: HRCALBP - Tinjauan pustaka (state of the art): HRC, ALBP - Perumusan masalah dan tujuan penelitian Pengembangan Model Tahap A1: 1. Perumusan masalah spesifik Model A1: ALBP- HRC, min.biaya, jenis tool 2. Studi literatur terkait masalah Model A1: referensi model dasar Scholl (1999), Kim dkk. (2009), Mura & Dini (2019) 3. Perumusan model matematis untuk Model A1: mixed integer linear programming (MILP) 4. Pengembangan set sampel numerik: Scholl (1993), informasi industri, dan referensi lainnya 5. Uji coba numerik: metode eksak atau metode eksak berbatas Pengembangan Model Tahap A2: 1. Adaptasi Model A1 menjadi Model A2: ALBP- HRC, min.waktu siklus, jenis tool 2. Studi literatur terkait masalah Model A2: Scholl (1999), Weckenborg dkk. (2020) 3. Perumusan model matematis untuk Model A2: adaptasi dari formulasi MILP Model A1 4. Adaptasi set sampel numerik: dari set sampel A1 5. Uji coba numerik: metode eksak atau metode eksak berbatas Pengembangan Model Tahap B1: 1. Perumusan masalah spesifik Model B1: ALBP- HRC + subgraf alternatif (AS), min.biaya 2. Studi literatur terkait masalah Model B1: referensi awal: Scholl dkk. (2009), Leiber dkk. (2021) 3. Perumusan model matematis untuk Model B1: Pengembangan MILP Model A14. Pengembangan set sampel numerik: Scholl dkk. (2009) + set sampel numerik Tahap A1 5. Uji coba numerik: metode eksak atau metode eksak berbatas 6. Pengembangan metode pencarian solusi: metaheuristik ant colony optimization (ACO) 7. Implementasi program dan uji coba numerik metode pencarian solusi Pengembangan Model Tahap B2: 1. Adaptasi Model B1 menjadi Model B2: ALBP- HRC + subgraf alternatif (AS), min.waktu siklus 2. Perumusan model matematis untuk Model B2: Adaptasi dari MILP Model B1 3. Adaptasi set sampel numerik dari set sampel B1 4. Uji coba numerik: metode eksak atau metode eksak berbatas 5. Pengembangan metode pencarian solusi: metaheuristik ant colony optimization (ACO) 6. Implementasi program dan uji coba numerik metode pencarian solusi Penarikan Kesimpulan Penelitian Penelitian-penelitian lanjutan yang perlu dilakukan: (1) permasalahan waktu setup yang kompleks, (2) perhatian terhadap jenis robot, (3) terdapat varian produk (mixed model), (4) konfigurasi lintasan lain (dua sisi, U-shaped), (5) rekonfigurasi lintasan (rebalancing) untuk permintaan dinamis Gambar III.1 Tahapan penelitian Uraian lengkap mengenai tahapan-tahapan penelitian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 25 1. Pendahuluan Penelitian Tahap ini merupakan tahapan penemuan gejala masalah, tinjauan pustaka (state of the art) untuk menemukan celah penelitian, kebaruan dan orisinalitas penelitian, sampai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian tentang ALBP-HRC untuk meminimumkan biaya total dengan memperhatikan jenis alat robot dan adanya alternatif subgraf. 2. Penelitian Tahap A1 Tujuan dari tahapan ini adalah menghasilkan model matematis yang disebut Model A1. Tahapan ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (i) Perumusan masalah spesifik Tahap A1: dalam tahap ini perlu dilakukan pengembangan model matematis yang paling sederhana namun melingkupi batasan permasalahan. Permasalahan yang akan dimodelkan dalam Tahap A1 ini adalah ALBP-HRC yang meminimumkan biaya total, dengan memperhatikan jenis-jenis alat robot. (ii) Studi literatur terkait pengembangan model: model matematis yang dikembangkan mengambil inspirasi awal dari pengembangan ALBP sederhana (Scholl, 1999) dan ALBP dua sisi (Kim dkk., 2009), dengan memodifikasi formulasi akibat adanya alternatif sumber daya manusia, robot, atau HRC. Sebagai fungsi tujuan, beberapa literatur yang menggunakan fungsi tujuan minimisasi biaya (Mura dan Dini; 2019, Salehi dkk., 2021) belum memperhitungkan adanya biaya penambahan orang, robot tambahan, serta alat robot tambahan.