50 Bab IV Gambaran Umum IV.1 Profil Wilayah Studi Kabupaten Bandung yang merupakan bagian dari wilayah pengembangan khusus Kawasan Metropolitan Bandung Raya memiliki luas sebesar 1.726 km 2 dan terdiri atas 31 kecamatan. Kabupaten Bandung secara geografis terletak pada 107 o 22’ – 108 o 50’ Bujur Timur dan 6 o 41’ – 7 o 19’ Lintang Selatan. Secara topografinya, Kabupaten Bandung memiliki wilayah dataran dengan ketinggian 500 – 1.800 meter diatas permukaan laut (mdpl) dengan kemiringan lerengnya berkisar antara 0 – 8%, 8 – 15%, hingga diatas 45%. Penyediaan air bersih pada Kabupaten Bandung mayoritas dilayani oleh Perushaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja yang dapat dilihat pada Gambar IV.1. Meskipun sebagian besar wilayahnya telah terlayani oleh PDAM namun masih terdapat beberapa daerah khususnya daerah yang bersifat pedesaan atau desakota yang masih menghadapi kendala akses terhadap air bersihnya. Daerah – daerah yang sulit terlayani akhirnya berinisiatif untuk mengupayakan penyediaan air bersih yang berbasis masyarakat dengan memanfaatkan program pemerintah atau bantuan swadaya. Gambar IV. 1 Cakupan Layanan Air Bersih PDAM Tirta Raharja Sumber: PDAM Tirta Raharja, 2024 51 Kecamatan Cimenyan yang merupakan kecamatan yang terletak sangat dekat (dibawah 10 km 2 ) dengan Kota Bandung sayangnya termasuk ke dalam daerah yang tidak dialiri air bersih oleh PDAM Tirta Raharja. Salah satu desa dari Kecamatan Cimenyan yang tidak dialiri air oleh PDAM namun memiliki inisiatif untuk menyediakan air bersih berbasis masyarakat adalah Desa Ciburial. Desa ini awalnya secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Cicadas Kabupaten Bandung, namun seiring terjadinya pemekaran wilayah (berdasarkan PP No. 16 Tahun 1987) akhirnya Desa Ciburial menjadi bagian wilayah dari Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Desa Ciburial sendiri memiliki luas wilayah sebesar 780,08 Ha yang terdiri atas 4 (empat) dusun desa, 12 unit RW, dan 51 unit RT yang dapat dilihat pada Tabel IV.1. Secara topografi, Desa Ciburial tergolong sebagai dataran tinggi yang disebabkan karena berada pada ketinggian 750 – 1.200 meter diatas permukaan laut (mdpl). Tabel IV. 1 Administrasi Wilayah Desa Ciburial No Dusun RW Nama Kampung Jumlah RT 1. Dusun I RW 01 Babakan, Baribis, Lebaksiuh, Legokmindi 5 2. Dusun I RW 02 Cikurutug, Cihuni, Cibengang, Pasir Ipis, Cimenteng 5 3. Dusun I RW 03 Ciburial, Singagati, Bukit Pakar Timur, Bewak 4 4. Dusun II RW 04 Sekebuluh, Lembah Pakar Timur, Bukit Bintang 4 5. Dusun II RW 05 Sekepicung, Cibacang, Renggel, Cirahayu, Rancakendal, Rancakalong, Dago Pakar 5 6. Dusun II RW 06 Kordon, Cirapuhan, Cicau, Ciogong, Dago Pakar 4 7. Dusun III RW 07 Pakar Kulon, Pakar Barat, Dago Pakar 4 8. Dusun III RW 08 Pakar Barat, Pakar Utara 4 9. Dusun IV RW 09 Negla, Sekejolang 3 10. Dusun IV RW 10 Kordon II, Ciharegem, Ciharegem Puncak 4 11. Dusun IV RW 11 Pasanggrahan, Barutunggul, Gadog Muri 5 12. Dusun III RW 12 Pakar Wetan, Bukit Pakar Timur, Pakar Timur, Ceger 4 Sumber: Pemerintah Desa Ciburial, 2024 Desa Ciburial yang berada dalam jarak relatif dekat dengan pusat Kota Bandung membuat akses ke fasilitas urban menjadi lebih mudah. Sehingga masyarakat Desa Ciburial memiliki kemungkinan untuk beraktivitas di lingkungan perkotaan tanpa harus meninggalkan lingkungan pedesaan mereka. Tabel IV.2 adalah penjabaran 52 jenis mata pencaharian yang paling sering ditemukan di Desa Ciburial. Dari tabel tersebut, diketahui bahwa pekerjaan seperti pertanian relatif kecil dibandingkan pekerjaan lainnya. Meskipun demikian, pertanian tersebut masih menjadi sumber utama bagi sebagian masyarakat. Sehingga aktivitas pedesaan seperti pertanian mulai sedikit memudar, dimana sebagian penduduknya mulai bekerja di sektor jasa dan industri di Kota Bandung. Tabel IV. 2 Mata Pencaharian Penduduk yang Dominan di Desa Ciburial No. Mata Pencaharian Jumlah Penduduk (jiwa) 1. Buruh Harian lepas 346 2. Ibu Rumah Tangga 759 3. Karyawan Swasta 194 4. Pedagang Keliling 110 5. Pelajar 490 6. Pertanian dan Peternakan 222 7. Wiraswasta 91 8. Belum Bekerja 588 Sumber: Pemerintah Desa Ciburial, 2024 Apabila dilihat dari luas wilayah menurut penggunaannya (Tabel IV.3), maka Desa Ciburial memang dapat dikatakan sebagai wilayah hinterland atau desakota. Hal ini disebabkan karena memiliki karakteristik pedesaan dan juga perkotaan, dimana pedesaan ditunjukkan dengan lahan pertanian dengan total sebesar 95,22 Ha dan kawasan perkotaan ditunjukkan dengan lahan permukiman sebesar 283,83 Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Desa Ciburial saat ini sedang mengalami proses urbanisasi. Tabel IV. 3 Luas Penggunaan Lahan Desa Ciburial No. Penggunaan Lahan Luasan Lahan (Ha) 1. Sawah 2,61 2. Tegal / Ladang 92,61 3.