Hasil Ringkasan
Abstrak - Santika Tristi Maryudhaningrum

Jumlah halaman: 4 · Jumlah kalimat ringkasan: 20

STUDI AMBLESAN TANAH DENGAN METODE KONSOLIDASI 1 DIMENSI AKIBAT FAKTOR KONSOLIDASI ALAMIAH DAN FAKTOR ANTROPOGENIK DI CEKUNGAN BANDUNG, JAWA BARAT TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh SANTIKA TRISTI MARYUDHANINGRUM NIM: 22022015 (Program Studi Magister Teknik Geologi) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Juli 2024 iii STUDI AMBLESAN TANAH DENGAN METODE KONSOLIDASI 1 DIMENSI AKIBAT FAKTOR KONSOLIDASI ALAMIAH DAN FAKTOR ANTROPOGENIK DI CEKUNGAN BANDUNG, JAWA BARAT Oleh Santika Tristi Maryudhaningrum NIM: 22022015 (Program Studi Magister Teknik Geologi) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Tim Pembimbing Tanggal 3 Juli 2024 Pembimbing 1 ______________________ Dr.Eng. Imam A. Sadisun, S.T., M.T. Pembimbing 2 ______________________ Dr. Dwi Sarah, S.T., M.Sc. NIP. 197002121995121002 NIP. 197906102003122003 ii ABSTRACT LAND SUBSIDENCE STUDY USING 1-DIMENSIONAL CONSOLIDATION METHOD DUE TO NATURAL CONSOLIDATION AND ANTHROPOGENIC FACTORS IN BANDUNG BASIN, WEST JAVA PROVINCE By Santika Tristi Maryudhaningrum NIM: 22022015 (Master’s Program in Geological Engineering) Land subsidence is a geological hazard event in several major cities in the world which has resulted in many losses, one of which is in the Bandung Basin. The research area is located in the Bandung Basin with coordinates 107Β°35'0'' E, - 6Β°54'30'' S to 107Β°50'0'' E, -7Β° 4'0'' S, specifically located in the Kosambi Formation, which administratively covers Bandung City and Bandung Regency. This location has experienced land subsidence with an average rate of 8-23 cm/year from the results of the Global Positioning System (GPS) and Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). The factors causing land subsidence in the Bandung Basin have not been known in detail. The study aims to determine the contribution of natural factors (natural consolidation) and anthropogenic factors (groundwater decline and building loading), as well as evaluate the contribution of each factor to land subsidence in the Bandung Basin. The method used is a one- dimensional consolidation method with analytical and numerical models on each factor. The research data used 11 boreholes distributed in the Bandung Basin, geotechnical properties, groundwater decline data, and building load addition data. The results showed that the natural consolidation factor ranged from 0.06 – 6.54 m, with the maximum subsidence time reaching 726,94 – 5935.68 years. The influence of anthropogenic factors in the form of groundwater level decline ranges from 0.006 – 1.93 m and building load addition factors ranging from 0.006 – 2.21 m. Calculations using analytical and numerical models give positively correlated results on all three factors analyzed. The percentage of similarity in results obtained ranged from 13.5 – 25.6%. Based on the analysis result, natural consolidation factors contribute more than 50% of the total subsidence. Anthropogenic factors accelerate the rate of land subsidence by 0.4 – 15.5 cm/year or 18 – 61%. This research is expected to provide input necessary for appropriate mitigation. Keywords: subsidence, Bandung Basin, natural consolidation, groundwater extraction, building load i ABSTRAK STUDI AMBLESAN TANAH DENGAN METODE KONSOLIDASI 1 DIMENSI AKIBAT FAKTOR KONSOLIDASI ALAMIAH DAN FAKTOR ANTROPOGENIK DI CEKUNGAN BANDUNG, JAWA BARAT Oleh Santika Tristi Maryudhaningrum NIM: 22022015 (Program Studi Magister Teknik Geologi) Amblesan tanah merupakan kejadian bahaya geologi yang banyak terjadi di beberapa kota besar di dunia dan mengakibatkan banyak kerugian, salah satunya pada wilayah Cekungan Bandung. Cekungan Bandung berada pada koordinat 107Β°35’0’’ BT, -6Β°54’30’’ LS sampai dengan 107Β°50’0’’ BT, -7Β° 4’0’’ LS, tepatnya berada pada Formasi Kosambi yang secara administrasi mencakup Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Cekungan Bandung telah mengalami amblesan tanah dengan rata-rata kecepatan penurunan 8 – 23 cm/tahun dari hasil pengukuran Global Positioning System (GPS) dan Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR). Faktor penyebab amblesan tanah di Cekungan Bandung belum diketahui secara rinci. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi faktor alamiah (konsolidasi alamiah) dan faktor antropogenik (penurunan muka airtanah dan pembebanan bangunan), serta mengevaluasi kontribusi masing-masing faktor terhadap amblesan tanah di Cekungan Bandung. Metode yang digunakan yaitu metode konsolidasi satu dimensi dengan model analitik dan numerik pada masing-masing faktor. Data penelitian menggunakan 11 titik bor yang tersebar di Cekungan Bandung, properti geoteknik lapisan, data penurunan muka airtanah, dan data penambahan beban bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor konsolidasi alamiah berkisar antara 0,06 – 6,54 m dengan waktu amblesan maksimum akan tercapai dalam rentang tahun 726,94 – 5935,68 tahun. Pengaruh faktor antropogenik berupa penurunan muka airtanah berkisar 0,006 – 1,93 m dan faktor penambahan beban bangunan berkisar 0,006 – 2,21 m. Perhitungan dengan menggunakan model analitik dan numerik memberikan hasil yang berkorelasi positif pada ketiga faktor yang dianalisis. Persentase kemiripan hasil yang didapatkan berkisar antara 13,5 – 25,6%. Berdasarkan hasil analisis, faktor konsolidasi alamiah berkontribusi lebih dari 50% dari total amblesan yang terjadi. Faktor antropogenik (penurunan MAT dan penambahan beban bangunan) mempercepat laju amblesan tanah sebesar 0,4 – 15,5 cm/tahun atau 18 – 61%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap upaya mitigasi agar nantinya dapat ditangani dengan tepat. Kata kunci: ambesan tanah, Bandung, konsolidasi alamiah, airtanah, beban bangunan.