i Studi Kerentanan Pesisir di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Rendaman Pesisir di Kabupaten Pati Jovan Fernando Setyono NIM 12920045 ABSTRAK Bahaya pesisir yang mengancam pesisir Provinsi Jawa Tengah dan D. I. Yogyakarta telah lama mengancam kelangsungan pesisir, seperti erosi, kenaikan muka laut, dan parameter fisis lain yang merugikan manusia. Kuantifikasi tingkat kerentanan pesisir dilakukan dengan metode CVI (coastal vulnerability index) dengan mengaproksimasi keadaan nyata dengan tujuh parameter fisis untuk dapat melakukan diferensiasi tingkat kerentanan dari pesisir utara dan selatan. Distribusi dari pemetaan kerentanan pesisir, yang diaproksimasi oleh CVI, di pesisir selatan akan lebih condong ke arah rentan jika dibandingkan dengan pesisir utara akibat adanya faktor utama, yakni pelindung pantai dan laju erosi dengan nilai kerentanan tertinggi (tingkat 5) sebesar 44,82% untuk pesisir selatan dan 30,77% untuk pesisir utara. Meskipun kota/kabupaten terentan akibat bahaya pesisir adalah Purworejo, Kebumen, Kulonprogo, dan Bantul pada pesisir selatan, sementara Brebes, Demak, Jepara, dan Kendal untuk pesisir utara, studi kasus Kabupaten Pati diambil akibat minimnya informasi dan kajian mengenai banjir pesisir sehingga tingkat risiko dapat diketahui dengan mengaproksimasi rendaman berbagai skenario (menggunakan bathtub model) yang diinduksi dengan kerentanan kependudukan (land vulnerability index/LVI). Luas rendaman di Kabupaten Pati pada setiap skenario adalah 10.600 ha (skenario 1), 12.481 ha (skenario 2), 14.593 ha (skenario 3), dan 18.679 ha (skenario 4) dengan kecamatan terentan adalah Kecamatan Juwana yang memiliki wilayah terendam sebesar 75% dari total wilayah pada skenario 4. Kerentanan lahan di Kabupaten Pati akan bernilai sangat rendah di daerah hulu dan akan bernilai tinggi pada daerah hilir sehingga tingkat risiko maksimal yang ditimbulkan akan tinggi akibat bahaya rendaman yang diinduksi oleh banjir daratan pada skenario 3 dan 4 dengan luas risiko tertinggi sebesar 1.300 ha untuk skenario 3 dan 1.736 ha untuk skenario 4. Kata kunci: CVI, Rendaman, Risiko, Jawa Tengah, Yogyakarta ii Coastal Vulnerability Study in Central Java Province and Yogyakarta Special Region and Coastal Inundation Risk in Pati Regency Jovan Fernando Setyono NIM 12920045 ABSTRACT The coastal hazards that are threatening the coasts of Central Java and Yogyakarta Special Region have long posed a threat to coastal sustainability, including erosion, sea level rise, and other detrimental physical parameters. The quantification of coastal vulnerability levels was conducted using the Coastal Vulnerability Index (CVI) method, approximating real conditions with seven physical parameters to differentiate vulnerability between the northern and southern coasts. The distribution of coastal vulnerability index, approximated by CVI, indicates that vulnerability in the southern coast tends to be more vulnerable compared to the northern coast due to the primary factors, coastal protection and erosion rates. The highest vulnerability values (level 5) are 44,82% for the southern coast and 30,77% for the northern coast. Although the cities/districts that are vulnerable to coastal hazards are Purworejo, Kebumen, Kulonprogo, and Bantul on the southern coast, and Brebes, Demak, Jepara, and Kendal on the northern coast, a case study of Pati Regency was chosen due to the lack of information and studies on coastal flooding, enabling the determination of risk levels by approximating inundation under various scenarios (using a bathtub model) induced by population vulnerability (land vulnerability index/LVI). The area of inundation in Pati Regency under each scenario is 10,600 ha (scenario 1), 12,481 ha (scenario 2), 14,593 ha (scenario 3), and 18,679 ha (scenario 4), with the most vulnerable subdistrict is Juwana, which would be submerged by 75% of its total area in scenario 4. Land vulnerability in Pati Regency is very low in upstream areas and high in downstream areas, resulting in high maximum risk levels due to inundation hazards induced by inland flooding in scenarios 3 and 4, with the highest risk area covering 1,300 ha for scenario 3 and 1,736 ha for scenario 4. Keywords: CVI, Coastal Innundation, Risk, Central Java, Yogyakarta.