STRATEGI PENGEMBANGAN COLLECTIVE HOUSING DI TEPIAN SUNGAI MUSI TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh DANINDRA ATHARIKUSUMA NIM: 25422032 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JUNI 2024 ABSTRAK STRATEGI PENGEMBANGAN COLLECTIVE HOUSING DI TEPIAN SUNGAI MUSI Oleh Danindra Atharikusuma NIM: 25422032 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) Pertumbuhan penduduk di perkotaan dengan ekonomi dan infrastruktur yang baik memicu peningkatan kepadatan penduduk yang sulit dikendalikan, menimbulkan berbagai masalah baru seperti pemukiman kumuh akibat urbanisasi pesat, perencanaan kurang efektif, kurangnya perumahan terjangkau dan kemiskinan. Untuk mengatasi hal tersebut, Kota Palembang menerapkan pendekatan pengembangan partisipasi publik yang bertujuan meningkatkan kualitas peruamhan dan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, layak huni, terjangkau, serta dikelola secara professional, mandiri, dan efisien. Untuk mendukung penerapan tersebut, diperlukan perencanaan hunian yang melibatkan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah untuk menyediakan perumahan dengan fasilitas bersama yang mendukung keberlangsungan permukiman. Salah satu konsep yang dapat diterapkan di Kota Palembang adalah collective housing, dengan rumah mandiri dan fasilitas bersama yang dikelola oleh penghuninya. Kelurahan 3-4 Ulu merupakan salah satu lokasi dengan tingkat kualitas perumahan dan permukiman yang rendah, dimana terdapat sejumlah kelompok masyarakat yang menempati kawasan ini. Penelitian dilatarbelakangi karena belum adanya strategi pengembangan collective housing untuk menangani permasalahan perumahan dan permukiman di kelompok masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stakeholder berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruh dalam pengembangan collective housing, serta merumuskan strategi pengembangan dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif yaitu analisis stakeholder dan SWOT dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder dengan tingkat kepentingan dan pengaruh yang dihasilkan melalui stakeholder mapping, memerlukan kolaborasi antar stakeholder untuk mengembangkan strategi pengembangan collective housing di tepian sungai Musi. Strategi pengembangan yang dihasilkan dalam penelitian ini sebanyak 32 strategi dan dibagi menjadi tiga prioritas, yaitu 8 prioritas tinggi, 14 prioritas sedang, dan 10 prioritas rendah. Prioritas tinggi mencakup pengoptimalan program pemerintah dan CSR, pengembangan anggaran dan pembiayaan untuk perumahan komunitas, serta kolaborasi antar stakeholder. Prioritas sedang meliputi peningkatan SDM, kemudahan perumahan MBR, penyediaan fasilitas bersama, partisipasi tokoh dan masyarakat, serta pengembangan perumahan vertikal. Prioritas rendah berfokus ii pada keterlibatan pengembang swasta, peningkatan sarana prasarana lingkungan, dan penanganan hambatan non-teknis. Strategi yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah Kota Palembang untuk meningkatkan kualitas perumahan dan permukiman kumuh serta meningkatkan aksesibilitas perumahan kepada kelompok masyarakat yang tergolong non fix income dan non bankable. Kata kunci: analisis SWOT, collective housing, strategi pengembangan. iii iv ABSTRACT COLLECTIVE HOUSING DEVELOPMENT STRATEGY ON THE BANKS OF THE MUSI RIVER By Danindra Atharikusuma NIM: 25422032 (Master’s Program in Urban and Regional Planning) The growth of urban populations in areas with strong economies and good infrastructure triggers an increase in population density that is difficult to control, leading to various new problems such as slums due to rapid urbanization, ineffective planning, a lack of affordable housing, and poverty. To address these issues, the city of Palembang has implemented a public participation development approach aimed at improving the quality of sustainable, livable, affordable housing and settlement infrastructure, managed professionally, independently, and efficiently. To support this implementation, housing planning involving low-income community groups is needed to provide housing with shared facilities that support the sustainability of settlements. One concept that can be applied in Palembang is collective housing, featuring individual homes and shared facilities managed by the residents themselves. The 3-4 Ulu sub-district is one location with low-quality housing and settlements, where several community groups reside. This research is motivated by the lack of a collective housing development strategy to address housing and settlement issues among community groups. This study aims to identify stakeholders based on their level of interest and influence in the development of collective housing and to formulate development strategies by analyzing strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOT). The research was conducted using qualitative analysis methods, namely stakeholder analysis and SWOT analysis, with a descriptive approach. The results indicate that stakeholders with varying levels of interest and influence, as identified through stakeholder mapping, require collaboration to develop collective housing strategies along the Musi River banks. The research produced 32 development strategies, divided into three priorities: 8 high-priority strategies, 14 medium- priority strategies, and 10 low-priority strategies. High priorities include optimizing government and CSR programs, developing budgets and financing for community housing, and fostering stakeholder collaboration. Medium priorities involve improving human resources, facilitating low-income housing, providing shared facilities, involving community leaders and members, and developing vertical housing. Low priorities focus on engaging private developers, improving environmental infrastructure, and addressing non-technical obstacles. The strategies developed in this study are expected to serve as recommendations to the Palembang City Government to enhance the quality of slum housing and v settlements and improve housing accessibility for non-fixed income and non- bankable community groups. Keywords: SWOT analysis, collective housing, development strategy vi vii STRATEGI PENGEMBANGAN COLLECTIVE HOUSING DI TEPIAN SUNGAI MUSI HALAMAN PENGESAHAN Oleh Danindra Atharikusuma NIM: 25422032 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Pembimbing Tanggal ……………………….. ______________________ (Dr. RM. Petrus Natalivan Indrajati, S.T., M.T.) viii ix PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis Magister yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Atharikusuma, D. (2024): Strategi Pengembangan Collective Housing di Tepian Sungai Musi, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Atharikusuma, D. (2024): Collective Housing Developments on The Banks of The Musi River, Master’s Tesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. x xi HALAMAN PERUNTUKAN Didedikasikan untuk keluarga tercinta, sahabat, dan teman-teman yang selalu mendukungku hingga aku dapat menyelesaikan studi ini. Terima kasih karena bersedia mendampingi di setiap langkahku. xii xiii KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat, rezeki, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan studi magister dengan judul tesis “Strategi Pengembangan Collective housing di Tepian Sungai Musi”. Penelitian ini disusun sebagai syarat untuk kelulusan Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung. Melalui kata pengantar ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua penulis (Bapak Ari Siswanto dan Ibu Ira Kusumawaty), Mbak Tarin, Adek Bram, dan Dhea Ananda Putri yang selalu memberikan dukungan yang tak ternilai baik moril dan materiil dalam segala hal. 2. Bapak Dr. RM. Petrus Natalivan Indrajati, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktunya untuk membantu dan membimbing penulis selama proses penyusunan tesis dari awal sampai akhir.