IDENTIFIKASI BENTUK INSENTIF UNTUK AKSELERASI IMPLEMENTASI BANGUNAN HIJAU DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS : STUDI KASUS DKI JAKARTA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh DHEA ANANDA PUTRI NIM: 25422019 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MEI 2024 (halaman ini sengaja dikosongkan) ABSTRAK IDENTIFIKASI BENTUK INSENTIF UNTUK AKSELERASI IMPLEMENTASI BANGUNAN HIJAU DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS : STUDI KASUS DKI JAKARTA Oleh Dhea Ananda Putri Nim: 25422019 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) Bangunan berperan 36% dari total konsumsi energi global dan 38%-50% dari total emisi gas rumah kaca. Selain itu, bangunan juga berkontribusi dalam konsumsi air serta menghasilkan sekitar 20% limbah air dan 45%-65% sampah global. Kondisi tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan iklim, kesehatan, kesejahteraan manusia, dan bencana alam. Penerapan Bangunan Hijau dapat mengurangi total penggunaan energi 30-50%, emisi CO2 hingga 35%, limbah 70%, dan penggunaan air 40%. Implementasi Bangunan Hijau di DKI Jakarta masih rendah jika dibandingkan dengan kota-kota besar di Asia. Banyak negara telah menerapkan insentif Bangunan Hijau untuk mengatasi tantangan dan mendorong implementasi Bangunan Hijau untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor konstruksi. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan dalam implementasi Bangunan Hijau dan prioritas bentuk insentif untuk mendorong adopsi Bangunan Hijau di DKI Jakarta. Studi ini menggunakan pendekatan mixed method yang menggabungkan metode kuantitatif dengan Analisis Hirarki Proses (AHP) dan metode kualitatif melalui wawancara. Analisis menunjukkan bahwa hambatan utama adopsi Bangunan Hijau di DKI Jakarta adalah kurangnya bentuk insentif, regulasi yang memadai, dan komitmen sektor swasta terhadap keberlanjutan. Berdasarkan hasil AHP, kriteria insentif pajak memiliki bobot tertinggi secara keseluruhan menurut pandangan pemerintah pusat, pihak swasta, dan akademisi, diikuti oleh kriteria bonus kepadatan dan percepatan perizinan. Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta dapat mempertimbangkan pemberian insentif pajak, bonus kepadatan dan percepatan perizinan untuk mempercepat transformasi bangunan konvensional menjadi Bangunan Hijau. Namun, pemberian insentif harus memperhitungkan kemampuan dan otonomi daerah, serta merinci persyaratan, mekanisme, skema, dan instrumen teknis yang menjadi dasar bagi pemberian insentif. Harapannya, temuan ini dapat mendukung pembuat kebijakan dalam pengembangan kebijakan insentif yang efektif untuk mendorong adopsi Bangunan Hijau di Jakarta. Kata kunci: bangunan hijau, insentif, analisis AHP. ii (halaman ini sengaja dikosongkan) iii ABSTRACT IDENTIFICATION OF INCENTIVE FORMS FOR ACCELERATING GREEN BUILDING IMPLEMENTATION USING ANALYTIC HIERARCHY PROCESS: A CASE STUDY OF DKI JAKARTA By Dhea Ananda Putri NIM: 25422019 (Master’s Program in Urban and Regional Planning) Buildings account for 36% of global energy consumption and 38%-50% of total greenhouse gas emissions. Additionally, buildings contribute to water consumption, generating about 20% of wastewater and 45%-65% of global waste. These conditions have a significant impact on climate change, human health, well-being, and natural disasters. The implementation of Green Buildings can reduce total energy use by 30%-50%, CO2 emissions by up to 35%, waste by 70%, and water use by 40%. However, the adoption of Green Buildings in DKI Jakarta is still low compared to other major cities in Asia. Many countries have implemented Green Building incentives to address challenges and promote the adoption of Green Buildings, supporting sustainable development in the construction sector. This study aims to identify the barriers to Green Building implementation and prioritize incentive forms to encourage the adoption of Green Buildings in DKI Jakarta. The study uses a mixed-method approach combining quantitative methods with the Analytic Hierarchy Process (AHP) and qualitative methods through interviews. The analysis reveals that the main barriers to Green Building adoption in DKI Jakarta are the lack of incentive forms, adequate regulations, and the private sector's commitment to sustainability. According to the AHP results, the tax incentive criterion has the highest overall weight from the perspectives of central government, private sector, and academics, followed by density bonus and expedited permitting criteria. Therefore, the DKI Jakarta Provincial Government could consider providing tax incentives, density bonuses, and expedited permitting to accelerate the transformation of conventional buildings into Green Buildings. However, the provision of incentives must consider regional capabilities and autonomy, detailing the requirements, mechanisms, schemes, and technical instruments that underpin the provision of incentives. Hopefully, these findings will support policymakers in developing effective incentive policies to encourage the adoption of Green Buildings in Jakarta. Keywords: green buildings, incentives, AHP analysis. iv (halaman ini sengaja dikosongkan) v IDENTIFIKASI BENTUK INSENTIF UNTUK AKSELERASI IMPLEMENTASI BANGUNAN HIJAU DENGAN PENDEKATAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS : STUDI KASUS DKI JAKARTA HALAMAN P ENGESAHAN Oleh Dhea Ananda Putri Nim: 25422019 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Pembimbing Tanggal ……………………….. ______________________ (Dr. Niken Prilandita, S.T, M.Sc.) vi (halaman ini sengaja dikosongkan) vii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis Magister yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Putri, D.A. (2024): Identifikasi Bentuk Insentif Untuk Akselerasi Implementasi Bangunan Hijau Dengan Pendekatan Analytic Hierarchy Process: Studi Kasus DKI Jakarta, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Putri, D.A. (2024): Identification of Incentive for Accelerating the Implementation of Green Buildings Using the Analytic Hierarchy Process: A Case Study of DKI Jakarta, Master’s Thesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. viii (halaman ini sengaja dikosongkan) ix HALAMAN PERUNTUKAN Ditujukan kepada keluarga tercinta dan sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan dalam setiap perjalanan hidupku. Terima kasih atas kehadiran dan cinta yang kalian berikan. x (halaman ini sengaja dikosongkan) xi KATA PENGANTAR Puji syukur kepada ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan studi ini dan melangkah ke tahap selanjutnya. Atas pertolongan-Nya, akhirnya penulis berhasil menyelesaikan tesis magister yang berjudul ‘Penentuan Insentif Untuk Akselerasi Implementasi Bangunan Hijau Dengan Pendekatan Analytic Hierarchy Process: Studi Kasus DKI Jakarta’ sebagai syarat kelulusan dari Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung. Penulis menyadari bahwa penyelesaian thesis ini tidak terlepas dari dukungan dan doa dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penelitian ini kepada: 1. Kedua orang tua Penulis (Bapak Yudi Harsono dan Ibu Sumiati) dan kakak tercinta Devia Gahana yang selalu memberikan dukungan yang tak terbatas dalam setiap langkah penulis menjalani perjalanan akademis ini. 2. Ibu Dr. Niken Prilandita, S.T, M.Sc sebagai dosen pembimbing yang selalu sabar membantu penulis dalam mengatasi segala bentuk kebingunan dalam proses penyusunan tesis dari tahap awal hingga akhir 3. Bapak Ibnu Syabri, B.Sc., M.Sc., Ph.D sebagai dosen wali dan semua dosen dan staf pengajar yang membantu penulis sepanjang masa studi. 4. Bapak RM.