34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan pola pikir deduktif (rasional – empiris atau top-down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep- konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus. Desain penelitian dilakukan mulai dengan melakukan identifikasi masalah, yaitu bagaimana tingkat kepentingan (importance) terhadap pemasaran produk perikanan masyarakat Natuna yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan metode Important Performance Analysis (IPA). Melalui hal ini diharapkan dapat menjadi solusi dan opsi bagi masyarakat Natuna dalam meningkatkan penjualan produk perikanannya. III.2 Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan penggunaan kuesioner. Adapun kuesioner disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis preferensi konsumen dalam hal ini masyarakat natuna, khususnya yang berada di Bunguran Timur. Kuesioner memiliki 20 pertanyaan dengan penggunaan skala likert 1 – 5. Adapun contoh skalanya seperti pada tabel dibawah. Tabel 3.1 Kuesioner Penelitian No Pertanyaan Kinerja (Performance) Kepentingan (Importance) Skor Penilaian 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Kandungan nutrisi dan nilai gizi pada produk 2 Kemudahan dalam mendapatkan produk 3 Diskon atau promosi 4 Kemasan produk 5 Rasa 35 No Pertanyaan Kinerja (Performance) Kepentingan (Importance) 6 Infrastruktur untuk akses internet 7 Pelayanan 8 pengetahuan dalam menggunakan aplikasi digital 9 Kebersihan 10 Kepopuleran merk 11 Sertifikasi dan label layak edar 12 Kepraktisan membawa produk 13 Harga 14 Pemenuhan manfaat 15 Kesegaran 16 Ketersediaan stock produk 17 Volume (ukuran produk) 18 Pengiriman produk 19 Keberadaan toko 20 Keberagaman produk III.3 Penentuan Sampel dan Narasumber Moleong (2011) mendeskripsikan mengenai subjek penelitian sebagai orang atau benda yang akan diteliti, maupun informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Objek penelitian yang diteliti oleh peneliti yaitu strategi pemasaran digital untuk produk nelayan di Natuna. 1) Populasi Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah konsumen produk perikanan masyarakat Natuna 2) Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006). Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2014) merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah probabilitas sampel. Adapun kriterianya adalah laki-laki dan 36 perempuan yang berada di rentang usia 19 – 54 tahun, pernah melakukan pembelian produk perikanan (olahan atau segar) baik secara langsung datang ke toko atau menggunakan media daring. Pemilihan rentang usia tersebut karena dianggap sudah mampu membeli produk secara mandiri dan menghasilkan penghasilan sendiri. Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan rumus Slovin. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh ukuran sampel yang representatif dan dapat diandalkan dalam menggeneralisasi temuan penelitian terhadap populasi yang lebih luas. Dengan menggunakan metode probabilitas sampel dan penarikan sampel yang sesuai, penelitian ini memiliki potensi untuk menghasilkan temuan yang valid dan dapat diandalkan. Penggunaan rumus Slovin dalam menentukan ukuran sampel juga memberikan dasar yang kuat dalam mengatur jumlah responden yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data yang relevan dan mewakili populasi yang diteliti. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : ������= ������ 1+������������ 2 n : ukuran sampel N : ukuran populasi e : presentase kelonggaran ketidaktelitian Jumlah populasi masyarakat yang berada di Ranai sesuai dengan kriteria umur 20 – 54 tahun adalah + 2.643 orang dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%, maka total sampelnya adalah : ������= 2.643 1+2.643 (0,10) 2 ������= 2643 1+2.643 (0,01) ������= 2.643 1+59,4675 37 ������= 96 Adapun jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 96 orang. III.4 Metode Analisis Data Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian (Arikunto, 2006). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Analisis deskriptif Menurut Sugiyono (2014) analisis deskriptif adalah alat statistik yang sangat kuat untuk menganalisis data dengan cermat dan menyajikan informasi yang jelas dan padat. Dengan pendekatan ini, data yang telah terkumpul dapat diuraikan dan digambarkan dengan sangat detail, memungkinkan kita untuk memahami secara mendalam setiap aspeknya. Analisis deskriptif memberikan gambaran yang akurat dan obyektif tentang data yang ada, sehingga dapat mengambil tindakan dan keputusan yang tepat berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang fakta-fakta yang terungkap. Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk membuat karakteristik responden preferensi konsumen di desa ranai. 2) Pengujian instrumen Uji Validitas Ghozali (2007) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu keusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Mengukur validitas dapat digunakan dengan melakukan uji signifikasi. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel) dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel) maka butir atau pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid atau dengan kata lain pertanyaan dalam kuesioner tidak dapat mengukur variabel yang diteliti. Uji Reliabilitas 38 Ghozali (2007) mendefinisikan reliabilitas sebagai alat mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas dapat diukur dengan satu kali pengukuran saja, yakni dengan membandingkan hasil dari satu pertanyaan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Bisa juga dengan menggunakan SPSS melalui uji statistik cronbach alpha (α). Menurut Nunnaly dalam Ghozali (2007) suatu variabel dikatakan reeliabel jika memberikan nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (α > 0,60). 3) Analisis Importance Performance Analysis (IPA) Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk membuat peringkat (rangking) bermacam-macam atribut jasa dan megidentifikasikan tindakan apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Atribut-atribut jasa akan diranking berdasarkan tingkat kepentingan pelanggan dan kinerja perusahaan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mencari kesesuaian antara tingkat kepentingan atau harapan konsumen atas kinerja suatu perusahaan. Tingkat kesesuaian tersebut menentukan prioritas perbaikan dan peningkatan kinerja pelayanan dari perusahaan.