62 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN V.1 Karakteristik Pelaku Perjalanan Survei primer dengan kuesioner stated choice dilakukan untuk mendapatkan data Revealed Preference dan Stated Preference. Survei dilakukan pada pertengahan bulan Desember 2023 hingga pertengahan bulan Januari 2024 selama kurang lebih 4 minggu dengan melakukan wawancara terhadap 400 responden, dengan kriteria dan syarat sebagai berikut: a. Berdomisili di Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar. b. Sudah pernah melakukan perjalanan dari Kota Makassar menuju ke Kota Pare-Pare menggunakan angkutan umum. Setelah 400 data berhasil didapatkan, data kemudian dilanjutkan ke tahap berikutnya. Diketahui karakteristik pelaku perjalanan terdiri dari karakteristik sosio ekonomi, karakteristik perilaku perjalanan, dan pilihan moda berdasarkan atribut waktu perjalanan (travel time) dan biaya perjalanan (travel cost). Dari 400 data respon, masing-masing individu diberikan 8 (delapan) alternatif pemilihan moda. Sehingga total data yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 3.200 dataset. 63 Tabel V.1 Analisis Deskriptif Variabel yang Berpengaruh (N= 3200) Variabel DESKRIPSI N MIN MAX MEAN STD.DEV Y (SP) Pilihan moda (1 = Kereta Api, 0 = Bus) 3200 0 1 .77 .423 X1 (RP) Jenis kelamin (1 = Laki-Laki, 0 = Perempuan) 3200 0 1 .48 .500 X2 (RP) Usia remaja (1 = 12-25 tahun, 0 = lainnya) 3200 0 1 .26 .440 Usia dewasa (1 = 26-45 TAHUN, 0 = Lainnya) 3200 0 1 .55 .497 Usia lansia (1 = 46-65 Tahun, 0 = Lainnya) 3200 0 1 .19 .388 X3 (RP) Pekerjaan PNS (1 = PNS, 0 = Lainnya) 3200 0 1 .29 .454 Pekerjaan Non PNS (1 = NON PNS, 0 = Lainnya) 3200 0 1 .53 .499 Mahasiswa (1 = Mahasiswa, 0 = Lainnya) 3200 0 1 .18 .384 X4 (RP) Pendapatan (1 = Diatas UMP >Rp.3.500.000, 0 = Dibawah UMP Rp.Rp.300.000 (1 = Diatas >Rp.300.000, Lainnya = 0) 3200 0 1 .09 .293 X11 (SP) Biaya transportasi bus (Rp.55.000 dan Rp.60.000) 3200 55000 60000 57500.00 2500.391 Biaya transportasi kereta api (Rp.30.000 dan Rp.45.000) 3200 35000 40000 37500.00 2500.391 X12 (SP) Waktu perjalanan bus (150 menit dan 180 menit) 3200 150 180 168.75 14.526 Waktu perjalanan kereta api (120 menit dan 150 menit) 3200 120 150 135.00 15.002 Sumber: hasil analisis, 2024 64 V.2 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi Pemilihan moda alternatif berdasarkan karakteristik sosial ekonomi terdiri atas jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pendapatan. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai karaktersitik sosial ekonomi pelaku perjalanan dari Kota Makassar menuju ke Kota Pare-Pare. V.2.1 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif berdasarkan jenis kelamin. Gambar V.1 Pemilihan moda Alternatif Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: Hasil Analisis, 2024 Gambar diatas menunjukkan pemilihan moda alternatif yang ditinjau dari jenis kelamin. Proporsi pemilihan moda alternatif antara Perempuan dan Laki-Laki adalah sama. Dimana, pelaku perjalanan yang berjenis kelamin Perempuan dan Laki-Laki lebih memilih moda Kereta Api sebagai moda utama dalam perjalanan menuju ke Kota Pare-Pare. V.2.2 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Usia Dalam penelitian ini usia pelaku perjalanan terdiri atas usia remaja, usia dewasa dan usia lansia. Menurut pembagian kelompok umur atau kategori umur yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI (2009) masa remaja berada pada rentan 12-25 tahun, usia dewasa berada pada rentan 26-45 tahun dan usia lansia berada pada rentan 46-65 tahun. Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif berdasarkan usia. 8,6% 14,8% 42,9% 33,8% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Perempuan Laki-laki Moda Transportasi Jenis Kelamin Bus Kereta 65 Gambar V.2 Pemilihan moda Alternatif Berdasarkan Usia Remaja, Dewasa dan Lansia Sumber: Hasil Analisis, 2024 Gambar diatas menunjukkan pemilihan moda alternatif yang ditinjau dari usia remaja, dewasa dan lansia. Dimana, pelaku perjalanan dengan usia dewasa adalah yang paling dominan. Sehingga berdasarkan usia pelaku perjalanan lebih dominan memilih moda Kereta Api sebagai moda utama dalam perjalanan menuju ke Kota Pare-Pare. V.2.3 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Pekerjaan Dalam penelitian ini pekerjaan pelaku perjalanan terdiri atas PNS, non PNS dan Mahasiswa. Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif pekerjaan. Gambar V.3 Pemilihan moda Alternatif Berdasarkan Pekerjaan Sumber: Hasil Analisis, 2024 Gambar diatas menunjukkan pemilihan moda alternatif yang ditinjau dari pekerjaan pelaku perjalanan yang terdiri atas PNS, Non PNS dan Mahasiswa. Dimana, pelaku perjalanan Non PNS adalah yang paling dominan. Sehingga, berdasarkan pekerjaan pelaku perjalanan lebih memilih moda Kereta Api sebagai moda utama dalam perjalanan menuju ke Kota Pare-Pare. 4,8% 18,5% 5,7% 21,4% 55,3% 12,8% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 12-25 th 26-45 th 46-65 th Moda Transportasi Usia Remaja, Dewasa dan Lansia Bus Kereta 6,1% 17,3% 5,6% 22,9% 53,7% 12,4% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 PNS Non PNS Mahasiswa Moda Transportasi Pekerjaan Bus Kereta 66 V.2.4 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Pendapatan Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif berdasarkan pendapatan. Gambar V.4 Pemilihan moda Alternatif Berdasarkan Pendapatan Sumber: Hasil Analisis, 2024 Gambar diatas menunjukkan pemilihan moda alternatif yang ditinjau dari pendapatan. Proporsi pemilihan moda alternatif dengan pendapatan diatas UMP Sulsel dan dibawah UMP Sulsel adalah sama. Dimana, pelaku perjalanan dengan pendapatan diatas UMP Sulsel dan dibawah UMP Sulsel lebih memilih moda Kereta Api sebagai moda utama dalam perjalanan menuju ke Kota Pare-Pare. V.3 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Karakteristik Perjalanan Pemilihan moda alternatif berdasarkan karakteristik perjalanan terdiri tujuan perjalanan, frekuensi perjalanan dalam satu tahun terakhir, Kendaraan eksisting (kendaraan yang digunakan menuju ke terminal/stasiun), waktu tempuh (waktu perjalanan menuju terminal/stasiun), jarak dari rumah menuju terminal/stasiun dan total biaya transportasi. V.3.1 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Tujuan Perjalanan Dalam penelitian ini tujuan perjalanan terdiri atas perjalanan wajib (mandatory) dan tidak wajib (nonmandatory). Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif tujuan perjalanan. 15,1% 8,2% 33,4% 43,3% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Di Atas UMP Sul-selDi Bawah UMP Sul-sel Moda Transportasi Pendapatan Bus Kereta 67 Gambar V.5 Pemilihan moda Alternatif Berdasarkan Tujuan Perjalanan Sumber: Hasil Analisis, 2024 Gambar diatas menunjukkan pemilihan moda alternatif yang ditinjau dari tujuan perjalanan yang didominasi dengan tujuan perjalanan tidak wajib (non mandatory). Dimana, berdasarkan tujuan pelaku perjalanan lebih dominan memilih moda Kereta Api sebagai moda utama dalam perjalanan menuju ke Kota Pare-Pare. V.3.2 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Frekuensi Perjalanan Dalam Satu Tahun Terakhir Dalam penelitian ini frekuensi perjalanan dalam satu tahun terakhir terdiri atas satu kali perjalanan dalam satu tahun terakhir dan lebih dari atau diatas satu kali perjalan. Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif frekuensi perjalanan. Gambar V.6 Pemilihan moda Alternatif Berdasarkan Frekuensi Perjalanan Dalam Satu Tahun Terakhir Sumber: Hasil Analisis, 2024 Gambar diatas menunjukkan proporsi pemilihan moda alternatif dengan frekuensi perjalanan yang dilakukan dalam kurun waktu satu tahun terakhir adalah sama. Dimana, pelaku perjalanan 12,7% 10,7% 38,6% 38,1% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Di atas 1 kali 1 Kali Moda Transportasi Frekuensi Perjalanan Bus Kereta 5% 18,3% 16,3% 60,4% 0 500 1000 1500 2000 2500 Mandatory Non Mandatory Moda Transportasi Tujuan Perjalanan Bus Kereta 68 dengan frekuensi satu kali perjalanan dan diatas satu kali perjalanan menuju ke kota pare-pare lebih dominan memilih moda Kereta Api. V.3.3 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Kendaraan Eksisting Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif berdasarkan kendaraan eksisting yang digunakan menuju terminal/stasiun. Gambar V.7 Pemilihan moda Alternatif Berdasarkan Kendaraan Eksisting Sumber: Hasil Analisis, 2024 Gambar diatas menunjukkan pemilihan moda alternatif yang ditinjau dari kendaraan ekstisting yang digunakan menuju terminal/stasiun, yang didominasi oleh pengguna kendaraan pribadi. Dimana, dari kendaraan eksisting yang digunakan pelaku perjalanan lebih dominan memilih moda Kereta Api sebagai moda utama dalam perjalanan menuju ke Kota Pare-Pare. V.3.4 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Waktu Tempuh Perjalanan MenujuTerminal/Stasiun Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif berdasarkan waktu tempuh perjalanan menuju terminal/stasiun. Gambar V.8 Pemilihan moda Alternatif Berdasarkan Waktu Perjalanan Menuju Terminal/Stasiun Sumber: Hasil Analisis, 2024 14,5% 5,3% 2,6% 0,9% 42% 21,7% 4% 3,6% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Pribadi Online Angkot Teman Bus Moda Transportasi Kendaraan Eksisting Bus Kereta 15,1% 8,2% 32,6% 44% 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 30 menit Moda transportasi Waktu Tempuh Bus Kereta 69 Gambar tersebut menunjukkan waktu tempuh perjalanan menuju terminal/stasiun yang didominasi dengan waktu tempuh lebih dari >30 menit. Dimana, berdasarkan waktu tempuh pelaku perjalanan lebih dominan memilih moda Kereta Api sebagai moda utama. V.3.5 Pemilihan Moda Alternatif Berdasarkan Jarak Menuju Terminal/Stasiun Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif berdasarkan jarak menuju terminal/stasiun. Gambar V.9 Pemilihan moda Alternatif Berdasarkan Jarak Menuju Terminal/Stasiun Sumber: Hasil Analisis, 2024 Gambar diatas menunjukkan jarak menuju terminal/stasiun didominasi dengan radius jangkauan Rp.300.000. Berikut merupakan diagram yang menunjukkan persentase pemilihan moda alternatif total biaya perjalanan.