23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini, terdapat langkah tertentu untuk hasil penelitian agar dapat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini yang secara garis besar dapat dilihat pada pembahasan berikut. III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar yang terhubung dengan jaringan angkutan umum menuju terminal regional daya dan stasiun parangloe. Sebanyak 400 sampel data yang tersebar di Kota Makassar, sebagian Kabupaten Gowa yaitu Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Bontomarannu, serta sebagian Kabupaten Takalar yaitu Kecamatan Galesong dan Kemacatan Galesong Utara dengan proporsi jumlah responden yang sudah ditentukan berdasarkan jumlah penduduk masing-masing kecamatan yang dilakukan pada tanggal 12 Desember 2023-12 Januari 2024. III.2 Rancangan Penelitian Metode penelitian adalah pendekatan sistematis dan terarah kemudian digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data agar mencapai tujuan penelitian yang telah dibahas pada sub-bab sebelumnya. Metode ini mencakup langkah- langkah yang telah dirancang secara ilmiah agar memperoleh informasi yang hasilnya valid dan bisa diandalkan. Dalam konteks penelitian ini, data yang diperoleh memiliki peran penting dalam mempelajari, menyelesaikan, dan merencanakan solusi untuk masalah yang muncul. Memahami berarti menggunakan data untuk menjelaskan masalah atau informasi yang sebelumnya tidak diketahui, sehingga kita dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang topik yang sedang diselidiki. Data juga dapat membantu dalam memecahkan masalah, dengan mengidentifikasi solusi yang efektif untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada. Selain itu, data juga berperan dalam upaya mengantisipasi masalah, dengan menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi masalah di masa yang akan datang dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan (Sugiono, 2014). Dengan demikian, data yang diperoleh melalui penelitian memiliki potensi untuk memberikan wawasan, solusi, dan upaya preventif dalam menghadapi berbagai masalah yang relevan. 24 Metode kuantitatif yang juga disebut metode tradisional karena telah digunakan dalam penelitian selama waktu yang cukup lama. Metode ini dianggap sebagai metode ilmiah karena memenuhi prinsip-prinsip ilmiah seperti sifat empiris, objektif, dapat diukur, rasional, dan sistematis. Awalnya, metode kuantitatif dianggap memenuhi persyaratan sebagai metode evaluasi yang baik karena menggunakan alat atau instrumen untuk mengukur fenomena tertentu dan kemudian diolah secara statistik (Mulyadi, 2011). Penerapan metode kuantitatif memungkinkan peneliti untuk menghimpun data yang dapat diukur secara kuantitatif, memberikan kerangka kerja yang terstruktur, dan memungkinkan analisis statistik yang komprehensif untuk menghasilkan temuan penelitian yang objektif dan dapat dipercaya. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis tabulasi silang (crosstab), analisis binomial logit model regresi logistik yang menggunakan data berupa angka-angka, yang dihasilkan dari hasil survei primer. Dengan analisis ini informasi mengenai preferensi moda pelaku perjalanan dalam memilih angkutan umum antara bus dan kereta api dapat diketahui secara pasti, dan diketahui pula proporsi pemilihan moda transportasi serta nilai probabilitas variabel pemilihan moda transportasi yang berguna sebagai bahan pengambilan kebijakan untuk pembangunan dan pengembangan moda transportasi umum di masa yang akan datang. III.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang tersedia, yaitu: 1. Studi literatur Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber tertulis seperti buku, artikel, jurnal ilmiah, media massa, dan dokumen-dokumen yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Melalui studi literatur, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang topik penelitian, mengidentifikasi kerangka konseptual yang relevan, dan memperkuat argumen penelitian. Berikut adalah data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini. 25 Tabel III.1 Kebutuhan Data Sekunder No Kebutuhan Data Sekunder Sumber Data 1 Data tarif dan rute teman bus Kementrian Perhubungan RI (temanbus.com) 2 Data tarif dan rute angkot Dishub Sulawesi Selatan 3 Data tarif dan jadwal pengoperasian bus damri kota Perum Damri Makassar 4 Data tarif dan jadwal pengoperasian kereta api (Makassar-Parepare) PT KAI Sumber: Hasil Analisis, 2024 2. Kuesioner Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang melibatkan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden. Metode ini dilakukan dengan menyediakan kumpulan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2017). Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data dapat efisien jika peneliti memiliki pemahaman yang jelas tentang variabel yang akan diukur dan harapan yang diinginkan dari responden. Penggunaan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data memerlukan perencanaan yang baik dalam penyusunan pertanyaan, pemilihan sampel responden yang representatif, serta pengaturan proses pengumpulan dan pengolahan data yang sistematis. Dengan demikian, kuesioner dapat menjadi alat yang efektif untuk mengumpulkan data yang perlu dilakukan pada penelitian (Sugiyono, 2014). Selanjutnya, dalam penelitian ini, kuesioner disebar secara langsung kepada pelaku perjalanan kemudian dilakukan wawancara langsung terhadap responden yang memenuhi syarat untuk melakukan pengisian kuesioner. Penyebaran kuesioner akan dilakukan dengan membagi responden berdasarkan proporsi jumlah penduduk di wilayah Kota Makassar, sebagian Kabupaten Gowa adalah Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Bontomarannu, serta sebagian Kabupaten Takalar adalah Kecamatan Galesong dan Kemacatan Galesong Utara. Wilayah tersebut dipilih berdasarkan letak kawasan yang terhubung dengan jaringan angkutan umum angkot dan teman bus. Dengan demikian, penelitian ini ingin memahami preferensi pengguna layanan bus dan kereta api rute Kota Makassar menuju ke Kota Pare-Pare. Nantinya kuesioner akan disebar kepada responden dengan syarat sudah pernah melakukan perjalanan dari Kota Makassar ke Kota Pare-pare dalam kurun waktu minimal 1 (satu) kali perjalanan dalam setahun terakhir. 26 Selanjutnya, pendekatan dilakukan dengan menggunakan teknik survei kuesioner yang terbagi atas: a. Revealed Preference (RP) untuk mengetahui bagaimana karakteristik pelaku perjalanan baik itu menggunakan bus maupun kereta api rute Makassar-Parepare yang dinyatakan dengan: - Karakteristik sosio-ekonomi, yang terdiri atas usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. - Karakteristik perjalanan yang terdiri atas asal tujuan perjalanan, frekuensi perjalanan, kendaraan eksisting, waktu tempuh ke terminal/stasiun, jarak ke terminal/stasiun, total biaya, biaya perjalanan dan waktu perjalanan. b. Stated Preference (SP) dalam menyusun skenario pemilihan moda transportasi guna mendapatkan probabilitas pemilihan moda serta sensitivitas yang dihasilkan, dinyatakan dengan stated choice desain yang mengkombinasikan biaya perjalanan (travel cost) dan waktu perjalanan (travel time). 27 Gambar III.1 Diagram Lingkup Penelitian Sumber: Hasil Analisis, 2024 PREFERENSI MODA PELAKU PERJALANAN TERHADAP TRAVEL TIME DAN TRAVEL COST ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS: MAKASSAR-PAREPARE) Ruang Lingkup Materi Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ini membahas preferensi moda perjalanan angkutan umum antara bus dan kereta api dari Kota Makassar ke Kota Pare-Pare. Wilayah penelitian mencakup semua kecamatan di Kota Makassar yang dijangkau oleh layanan angkutan umum (angkot dan teman Bus), serta Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Bontomarannu di Kabupaten Gowa, dan Kecamatan Galesong serta Kecamatan Galesong Utara di Kabupaten Takalar yang terhubung dengan jaringan angkutan umum. Adapun moda yang digunakan adalah angkutan umum antara lain bus dan kereta api Responden penelitian ini adalah warga Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar yang pernah menggunakan bus atau kereta api dari Kota Makassar ke Kota Pare-Pare. Batasan wilayah yang dikaji adalah Terminal Regional Daya di Jalan Kapasa Raya, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, dan Stasiun Parangloe di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, yang akan dibangun sebagai stasiun kelas besar. Revealed Preference (RP) dan Stated Preference (SP) Preferensi moda pelaku perjalanan antara moda bus dan moda kereta api antar kota Makassar dan kota Pare-pare Batasan Metode Tujuan 28 Tabel III.2 Desain Penelitian No Sasaran Analisis Kebutuhan Data Sumber Data Output 1 Mengidentifikasi karakteristik pelaku perjalanan dalam memilih moda angkutan umum antara bus dan kereta api antar kota Makassar-Parepare. Analisis Deskriptif dan Analisis tabulasi silang - Jenis kelamin - Usia - Pekerjaan - Pendapatan - Daerah asal - Tujuan perjalanan - Frekuensi perjalanan - Kendaraan Eksisting - Waktu tempuh ke terminal/stasiun - Jarak ke terminal/stasiun - Total biaya Kuesioner Karakteristik pelaku perjalanan angkutan umum menggunakan bus dan kereta api rute: Makassar-Parepare dan hubungan antar variabel 2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi moda pelaku perjalanan dalam memilih moda angkutan umum antara bus dan kereta api antar kota Makassar-Parepare. Analisis Binomial Logit Model Regresi Logistik Stated Choice Desain Kuesioner Fungsi utilitas moda transportasi 3 Mengidentifikasi probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda angkutan umum antara bus dan kereta api Analisis Binomial Logit Model Regresi Logistik Probabilitas moda transportasi Kuesioner Probabilitas pemilihan moda transporatsi Sumber: Hasil Analisis, 2024 29 III.4 Populasi dan Sampel Populasi merupakan penggambaran wilayah generalisasi yang terdiri atas objek maupun subjek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun yang mencakup populasi, tidak hanya terbatas pada manusia, tetapi juga mencakup objek dan benda-benda alam lainnya. Dalam konteks penelitian ini, populasi yang diteliti adalah jumlah penduduk tiap Kecamatan yang terhubung dengan jaringan angkutan umum menuju ke terminal atau stasiun, dalam hal ini adalah Kota Makassar disemua Kecamatan, Kabupaten Gowa di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Somba Opu dan Kecamatan Bontomarannu, serta di Kecamatan Takalar yaitu Kecamatan Galesong dan Kecamatan Galesong Utara. Sampel, di sisi lain, adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dimana, dalam penelitian, seringkali tidak mungkin atau tidak praktis untuk mempelajari seluruh pelaku perjalanan dalam populasi karena suatu keterbatasan. Oleh karenanya, peneliti menggunakan sampel yang merupakan subset atau bagian representatif dari populasi untuk mengeneralisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih besar.