10 Bab II Tinjauan Literatur Bagian ini berisi tinjauan literatur dari berbagai sumber terkait. Tinjauan literatur ini disusun berdasarkan pertanyaan penelitian, yang secara keseluruhan membentuk kerangka teoritis untuk penelitian yang berikaitan dengan moda pelaku perjalanan terhadap travel time dan travel cost antara bus dan kereta api (studi kasus: Makassar-Parepare). II.1 Pemilihan Moda Transportasi Pemilihan moda merupakan langkah dalam proses perencanaan transportasi yang menentukan bagaimana perjalanan akan didistribusikan atau berapa banyak orang dan barang yang akan menggunakan berbagai moda transportasi yang tersedia untuk mencapai titik asal tujuan tertentu, sesuai dengan tujuan perjalanan yang ditentukan (Michael dkk., 2019). Dalam setiap perjalanan, orang yang melakukan perjalanan akan memilih moda transportasi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan mereka. Namun, dalam perencanaan transportasi, penting untuk memodelkan pemilihan moda guna mengetahui seberapa sering moda tertentu digunakan oleh pengguna. Hal ini akan memberikan panduan bagi penyediaan infrastruktur transportasi baru serta sarana transportasi yang diperlukan. (Indriany dkk., 2019). Pemilihan moda transportasi ini, dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Pengguna jasa transportasi/pelaku perjalanan (trip maker) a. Golongan Paksaan (captive), merujuk kepada kelompok individu yang menggunakan transportasi umum dikarenakan tidak memiliki kendaraan pribadi. Mereka umumnya berasal dari lapisan pelaku perjalanan menengah ke bawah. b. Golongan Pilihan (choice), merujuk kepada kelompok pelaku perjalanan yang memiliki kemampuan untuk menggunakan kendaraan pribadi dan memiliki pilihan antara menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi. 2. Jenis-jenis alat transportasi atau jenis layanan Transportasi a. Kendaraan pribadi (private transportation), merujuk pada jenis moda transportasi yang secara khusus diperuntukkan bagi kepentingan pribadi seseorang. b. Transportasi umum (public transportation), merujuk pada jenis moda transportasi yang digunakan untuk kepentingan bersama atau oleh banyak orang. Transportasi umum melayani banyak orang secara bersama-sama, memiliki rute dan tujuan yang serupa, dan tunduk pada regulasi trayek yang telah ditetapkan. 11 II.1.1 Bus Bus merupakan moda transportasi yang umum dipakai dalam perjalanan antar kota karena fleksibilitasnya dalam menentukan rute perjalanan. Kemampuan bus untuk melayani berbagai rute dan pemberhentian di berbagai tempat mempermudah aksesibilitas bagi pelaku perjalanan. Dimana, fleksibilitas ini memberikan keleluasaan kepada penumpang untuk memilih rute yang sesuai dengan kebutuhan perjalanan mereka, yang merupakan perbedaan signifikan dengan kereta api yang terbatas pada stasiun (Firmandani, 2021). II.1.2 Kereta api Ketika membicarakan lintasan jarak panjang, moda transportasi kereta api memiliki karakteristik yang lebih sesuai. Kereta api berfungsi sebagai sarana utama bagi sejumlah besar penumpang karena keandalan yang tinggi, kapasitas besar, dan kecepatan yang signifikan (Chen & An, 2021). Kereta api sering kali mampu mencapai tingkat kecepatan yang lebih tinggi daripada moda transportasi lainnya contohnya, seperti mobil atau bus. Disamping itu, kereta api menggunakan satu lokomotif yang mendorong banyak gerbong penumpang, sehingga memungkinkan kapasitas besar untuk menampung lebih banyak penumpang dari moda lainnya. Sehingga, hal ini menjadikan kereta api sebagai pilihan yang lebih efisien dalam hal kapasitas penumpang untuk lintasan jarak yang lebih panjang. Disamping itu, kereta api juga cenderung memiliki jadwal yang lebih tetap dan dapat mencapai kecepatan yang tinggi, yang membuatnya cocok untuk menghubungkan kota-kota jarak jauh. II.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda Ada beberapa faktor yang dianggap memiliki pengaruh signifikan terhadap pilihan moda pelaku perjalanan yang dapat dinilai baik secara kuantitatif maupun kualitatif, antara lain sebagai berikut. 1. Jenis Kelamin Variabel jenis kelamin pada penelitian (Roza dkk., 2017; Rosyid dkk., 2021; Kawengian dkk., 2017b) dalam konteks struktur model yang dijelaskan, ditemukan bahwa dampak marjinal usia terhadap pemilihan moda transportasi ternyata sama antara laki-laki dan perempuan. Namun, pada penelitian yang dilakukan Hensher & Rose (2007) menemukan bahwa terdapat perbedaan penting yang menunjukkan bahwa laki-laki memiliki disutilitas tambahan terhadap angkutan umum yang tidak tergantung pada usia, seperti yang ditemukan dalam penelitian bahwa laki-laki lebih cenderung menggunakan angkutan umum daripada Perempuan. 12 2. Usia Faktor usia mempengaruhi persepsi seseorang terhadap tingkat pelayanan yang diberikan oleh suatu moda transportasi (Kawengian dkk., 2017). Semakin meningkatnya usia dan pendapatan individu, setiap individu akan cenderung mencari kualitas pelayanan yang lebih memuaskan (Roza dkk., 2017). Hal ini berarti bahwa preferensi pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi dapat dipengaruhi oleh faktor usia mereka. 3. Pekerjaan Faktor pekerjaan pelaku perjalanan akan mempengaruhi persepsi mereka terhadap pemilihan moda transportasi (Kawengian dkk., 2017). Artinya, pekerjaan menjadi salah satu faktor yang signifikan dalam mempengaruhi persepsi seseorang terhadap pemilihan moda transportasi. Hal ini didukung oleh penelitian (Gebeyehu & Takano., 2007) menjelaskan bahwa pekerjaan adalah tujuan utama perjalanan. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi baik saat ini dan masa depan pilihan moda adalah pekerjaan (Abulibdeh, 2023). Hal ini menunjukkan bahwa dalam perencanaan transportasi, faktor pekerjaan perlu diperhatikan karena memiliki dampak yang signifikan pada preferensi pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi. 4. Pendapatan Faktor pendapatan responden akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap pemilihan moda transportasi (Kawengian dkk., 2017). Pendapatan seseorang dapat memainkan peran penting dalam membentuk preferensi terhadap moda transportasi yang mereka pilih. Ketika pendapatan penduduk meningkat, mereka mencari moda transportasi yang lebih nyaman, meski lebih mahal karena tingkat keterjangkauan mereka meningkat (Gebeyehu & Takano., 2007). 5. Biaya Perjalanan Biaya perjalanan merupakan faktor penting dalam menentukan pilihan moda saat ini, dimana peningkatan biaya perjalanan mengakibatkan penurunan penggunaan angkutan umum (Abulibdeh., 2023). Ketika biaya perjalanan meningkat, individu cenderung mencari alternatif moda transportasi yang lebih ekonomis atau lebih terjangkau. 6.