SAMPUL NEOLIBERALISME OTORITER DALAM PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA (IKN) INDONESIA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh EDI SETIAWAN NIM: 25421058 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Mei 2024 i ABSTRAK NEOLIBERALISME OTORITER DALAM PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA (IKN) INDONESIA Oleh EDI SETIAWAN NIM: 25421058 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) Globalisasi dan neoliberalisasi menghubungkan paradigma pengaturan ideologi, ekonomi, dan politik secara global. Neoliberalisme otoriter sebagai mutasi dari paradigma neoliberalisme menjalar dan mewarnai pengaturan bernegara menyebabkan berbagai macam perubahan struktur institusi dan praktik tata kelola. Implikasinya tidak hanya pada perilaku pemerintah dalam menjalankan pemerintahan dan merumuskan kebijakan pembangunan saja, tetapi juga pada proses perencanaan dan pembangunan. Indonesia mengumumkan untuk memindahkan ibu kotanya pada tahun 2019. Keputusan pemindahan tersebut mengikutsertakan Indonesia dalam kontestasi keterlibatan kota-kota di Asia dalam tren dunia. Memahami pemindahan IKN sebagai sebuah proses dan luaran politik yang kompleks tidak cukup menggunakan perspektif perencanaan prosedural, diperlukan perspektif ekonomi politik kritis untuk melihat fenomena dalam berbagai sudut pandang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sejauh mana pengaruh neoliberalisme otoriter mewarnai proses pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk dapat memperoleh gambaran yang rinci tentang proses pemindahan yang sedang berlangsung. Penelitian ini meyakini bahwa proses pemindahan dan pembangunan IKN dijalankan dengan mengadopsi strategi dan praktik paradigma neoliberalisme otoriter. Menggunakan dua elemen pembentuk neoliberal otoriter, penelitian ini menemukan berbagai desain kebijakan dan proses pemindahan yang dijalankan telah memenuhi elemen-elemen kunci neoliberalisasi yang meliputi persaingan bebas, deregulasi, privatisasi, dan finansialisasi. Selain itu analisis juga menunjukkan bahwa telah terjadi pelemahan partisipasi publik, (re)sentralisasi pengambilan keputusan, serta terjadi tindakan represif dan koersif oleh pemerintah dalam proses pemindahan IKN. Hal yang unik dari penelitian adalah beberapa elemen pembentuk otoritarianisme dalam pembangunan menunjukkan ciri yang lunak (soft), seperti perumusan kebijakan yang dilakukan sesuai tahapan perumusan dan prosedur, tetapi proses yang dijalankan tidak layak dan rendah secara kualitas. Kata kunci: Neoliberalisme Otoriter, Pemindahan Ibu Kota, Pembangunan Ibu Kota, Indonesia. ii ABSTRACT AUTHORITARIAN NEOLIBERALISM IN THE INDONESIAN CAPITAL CITY RELOCATION PROCESS By EDI SETIAWAN NIM: 25421058 (Master’s Program in Urban and Regional Planning) Globalization and neo-liberalization connect ideological, economic, and political regulatory paradigms that are globally interconnected. Authoritarian neoliberalism, as a mutation of the neoliberal paradigm, permeates and colors state governance arrangements, leading to various changes in institutional structures and governance. Its implications are not only at the macro level, affecting government behavior in governance and development policy formulation, but also at the micro level, influencing planning and development processes. Indonesia announced the relocation of its capital in 2019. This decision included Indonesia in the contestation of the involvement of Asian cities in world trends. The transfer and development project of Indonesia's National Capital (IKN) from Jakarta to East Kalimantan is directly or indirectly influenced by the global paradigm. Understanding the relocation of IKN as a complex political process and outcome requires critical political perspectives to see the phenomenon from various angles, including the various stories behind the apparent process. This research aims to explore the extent to which authoritarian neoliberalism influences the process of relocating Indonesia's capital city. This study employs a qualitative method with a case study approach to gain detailed insights into the ongoing relocation process. The research believes that the relocation and development of IKN are carried out by adopting strategies and practices of the authoritarian neoliberal paradigm. Using two components of authoritarian neoliberalism, this research finds that various policy designs and relocation processes have met key elements of neo- liberalization, including free competition, deregulation, privatization, and financialization. Additionally, the analysis also indicates the decline of public participation, (re) centralization of decision-making, and repressive and coercive actions by the government. A unique aspect of this research is that some authoritarianism-forming elements in development show soft characteristics, such as policy formulation following the stages and procedures, yet the process executed is inadequate and of low quality. Keywords: Authoritarian Neoliberalism, Capital City Relocation, Capital City Development, Indonesia. iii HALAMAN PENGESAHAN NEOLIBERALISME OTORITER DALAM PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA (IKN) INDONESIA Oleh Edi Setiawan NIM: 25000001 (Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Pembimbing Tanggal: 13 Mei 2024 ______________________ Prof. Dr. Delik Hudalah., S.T., M.T., M.Sc. iv HALAMAN PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis Magister yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Setiawan, E. (2024): Neoliberalisme Otoriter Dalam Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Setiawan, E. (2024): Authoritarian Neoliberalism In The Indonesian Capital City Relocation Process, Master’s Thesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. v HALAMAN PERUNTUKAN Dipersembahkan kepada: Orang tua (Bapak dan Ibu) yang selalu memberikan dukungan penuh selama menempuh studi jenjang magister di Institut Teknologi Bandung & Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Republik Indonesia yang telah membiayai studi jenjang magister di Institut Teknologi Bandung vi KATA PENGANTAR Bimillahirrahmanirrohiim… demi matahari dan sinarnya di pagi hari, demi bulan apabila ia mengiringi, demi siang hari bila menampakkan dirinya, demi malam apabila ia menutupi, demi langit serta seluruh binaannya, demi bumi serta yang ada di hamparannya, demi jiwa dan seluruh penyempurnaan… QS. Asy-Syams: 1-7 Alhamdulillahi robbil’alamin penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul “Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia: Lensa Authoritarian Neoliberalism”. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), Institut Teknologi Bandung (ITB). Penulis berharap, Tesis ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi penulis sendiri dan bagi semua pihak yang membacanya. Dalam penyelesaian Tesis ini, Penulis telah mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Keluarga di rumah, kedua orang tua dan kakak yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan doa selama menempuh perkuliahan di ITB. 2. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah membiayai penulis menempuh studi jenjang magister di ITB. 3. Bapak Prof. Dr. Delik Hudalah, S.T., M.T., M.Sc., selaku pembimbing tesis dan dosen wali (semester tiga hingga penulis lulus) yang telah memberikan banyak arahan, bimbingan, dan masukan selama mengerjakan tesis ini, serta mengizinkan penulis belajar riset di bawah payung penelitian beliau, yaitu WCR - ”Urbanisasi Kapital”.