93 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Analisis Hidrologi IV.1.1 Delineasi Sub-DAS Hasil delineasi DAS dengan titik muara setiap sungai pada skema simulasi sebagai outlet, diperoleh total 15 Sub-DAS yang dapat dilihat pada gambar dan tabel di bawah ini. Gambar IV.1 Peta delineasi Sub-DAS Tabel IV.1 Hasil analisis delineasi Sub-DAS No Sub-DAS Luas (km 2 ) Longest Flowpath Length (km) Centroidal Flowpath Length (km) 10-85 Flowpath Slope (m/m) 1 Brokeh 28,33 14,64 7,91 0,0056 2 Cigintung 6,71 5,40 2,42 0,0029 3 Cikangputut 17,10 9,12 5,37 0,0025 4 Donan 1 3,91 4,19 1,24 0,0042 5 Donan 2 10,16 7,18 2,83 0,0025 6 Jambu 1 37,17 14,35 5,93 0,0071 7 Jambu 2 9,43 4,56 2,45 0,0078 8 Jeruklegi 1 6,16 8,47 1,62 0,0018 9 Jeruklegi 2,4,5 Tritih 2 6,15 7,41 2,67 0,0043 10 Jeruklegi 3 7,39 7,22 3,83 0,0020 94 No Sub-DAS Luas (km 2 ) Longest Flowpath Length (km) Centroidal Flowpath Length (km) 10-85 Flowpath Slope (m/m) 11 Jeruklegi 6 5,71 4,74 1,64 0,0036 12 Sapuragel 1 419,09 70,12 28,60 0,0009 13 Sapuragel 2 2,55 3,31 1,13 0,0276 14 Sapuragel 3 2,72 4,65 2,31 0,0048 15 Tritih 1 20,53 12,35 4,79 0,0013 IV.1.2 Analisis HHMT Wilayah Hasil analisis Poligon Thiessen berupa luas pengaruh stasiun hujan terhadap masing-masing Sub-DAS dapat dilihat pada gambar dan tabel di bawah ini dan hasil analisis HHMT Wilayah Sub-DAS dapat dilihat pada Lampiran A. Gambar IV.2 Peta luas pengaruh stasiun hujan Tabel IV.2 Hasil analisis luas pengaruh stasiun hujan terhadap luas Sub-DAS Sub-DAS Luas (km 2 ) Luas Pengaruh Stasiun Hujan Terhadap Luas Sub-DAS (%) Kesugihan Tunggul Wulung Jeruklegi Karang bawang Brokeh 28,33 0,00 0,00 82,69 17,31 Cigintung 6,71 0,00 9,09 90,91 0,00 Cikangputut 17,10 0,00 0,00 99,31 0,69 Donan 1 3,91 0,00 98,63 1,37 0,00 Donan 2 10,16 0,00 100,00 0,00 0,00 95 Sub-DAS Luas (km 2 ) Luas Pengaruh Stasiun Hujan Terhadap Luas Sub-DAS (%) Kesugihan Tunggul Wulung Jeruklegi Karang bawang Jambu 1 37,17 0,00 0,00 99,74 0,26 Jambu 2 9,43 0,00 0,00 100,00 0,00 Jeruklegi 1 6,16 0,00 0,00 100,00 0,00 Jeruklegi 2,4,5, Tritih b 6,15 0,00 0,00 100,00 0,00 Jeruklegi 3 7,39 0,00 0,00 100,00 0,00 Jeruklegi 6 5,71 0,00 36,25 63,75 0,00 Sapuragel 1 419,09 0,00 14,38 5,10 80,52 Sapuragel 2 2,55 0,00 100,00 0,00 0,00 Sapuragel 3 2,72 0,00 100,00 0,00 0,00 Tritih 1 20,53 22,95 2,46 74,58 0,00 IV.1.3 Pengujian Data HHMT Wilayah Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa seluruh rangkaian data HHMT Wilayah untuk masing-masing Sub-DAS selama sepuluh tahun memenuhi uji konsistensi, uji deteksi outlier, uji stasioner (homogenitas), dan uji persis tensi. Oleh karena itu, seluruh data tersebut dapat dipergunakan untuk analisis berikutnya. Tabel IV.3 Hasil pengujian statistik data HHMT wilayah Deret Berkala Data Hujan 10 Tahun Uji Konsistensi Uji Deteksi Outlier Uji Stasioner Uji Persistensi Kesimpulan Sub-DAS Brokeh Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Cigintung Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Cikangputut Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Donan 1 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Donan2 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Jambu 1 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Jambu 2 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Jeruklegi 1 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Jeruklegi 2,4,5, Tritih 2 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Jeruklegi 3 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima 96 Sub-DAS Jeruklegi 6 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Sapuragel 1 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Sapuragel 2 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Sapuragel 3 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima Sub-DAS Tritih 1 Konsisten Memenuhi Homogen Persisten Data Diterima IV.1.4 Analisis Frekuensi Hasil analisis frekuensi HHMT Wilayah untuk masing-masing Sub-DAS dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel IV.4 Hasil analisis frekuensi HHMT wilayah Sub-DAS HHMT Wilayah (mm) R2 R5 R10 R20 R50 R100 Sub-DAS Brokeh 76,23 102,72 125,15 151,26 193,30 232,29 Sub-DAS Cigintung 76,64 91,95 102,87 113,26 126,22 135,47 Sub-DAS Cikangputut 82,65 98,16 108,41 117,93 129,74 138,22 Sub-DAS Donan 1 90,41 111,33 125,17 138,45 155,64 168,53 Sub-DAS Donan2 91,48 112,56 126,51 139,90 157,22 170,21 Sub-DAS Jambu 1 83,65 105,61 128,62 160,36 222,44 291,80 Sub-DAS Jambu 2 83,84 105,90 128,95 160,71 222,66 291,75 Sub-DAS Jeruklegi 1 83,57 99,37 109,57 118,91 130,36 138,52 Sub-DAS Jeruklegi 2,4,5, Tritih 2 83,57 99,37 109,57 118,91 130,36 138,52 Sub-DAS Jeruklegi 3 83,57 99,37 109,57 118,91 130,36 138,52 Sub-DAS Jeruklegi 6 61,52 74,07 85,28 98,89 121,89 144,23 Sub-DAS Sapuragel 1 88,47 141,94 182,39 222,84 276,31 316,76 Sub-DAS Sapuragel 2 91,48 112,56 126,51 139,90 157,22 170,21 Sub-DAS Sapuragel 3 91,48 112,56 126,51 139,90 157,22 170,21 Sub-DAS Tritih 1 77,81 88,27 90,78 91,73 92,16 92,26 Tabel IV.5 Hasil analisis HHMT wilayah dikali ARF Sub-DAS ARF HHMT Wilayah ARF (mm) R2 R5 R10 R20 R50 R100 Sub-DAS Brokeh 0,97 73,94 99,64 121,40 146,72 187,50 225,32 Sub-DAS Cigintung 0,99 75,88 91,03 101,84 112,13 124,96 134,12 97 Sub-DAS ARF HHMT Wilayah ARF (mm) R2 R5 R10 R20 R50 R100 Sub-DAS Cikangputut 0,97 80,17 95,22 105,16 114,40 125,85 134,08 Sub-DAS Donan 1 0,99 89,51 110,21 123,92 137,07 154,09 166,84 Sub-DAS Donan2 0,97 88,74 109,18 122,72 135,70 152,51 165,10 Sub-DAS Jambu 1 0,96 80,17 101,21 123,26 153,69 213,18 279,66 Sub-DAS Jambu 2 0,99 83,00 104,84 127,66 159,10 220,43 288,83 Sub-DAS Jeruklegi 1 0,99 82,73 98,38 108,47 117,72 129,06 137,13 Sub-DAS Jeruklegi 2,4,5, Tritih 2 0,99 82,73 98,38 108,47 117,72 129,06 137,13 Sub-DAS Jeruklegi 3 0,99 82,73 98,38 108,47 117,72 129,06 137,13 Sub-DAS Jeruklegi 6 0,99 60,90 73,33 84,43 97,90 120,67 142,78 Sub-DAS Sapuragel 1 0,83 73,31 117,62 151,14 184,66 228,97 262,49 Sub-DAS Sapuragel 2 0,99 90,57 111,43 125,25 138,50 155,65 168,50 Sub-DAS Sapuragel 3 0,99 90,57 111,43 125,25 138,50 155,65 168,50 Sub-DAS Tritih 1 0,97 75,48 85,62 88,05 88,98 89,39 89,49 Berdasarkan peta isohiet dari Dirjen SDA, daerah sekitar Kecamatan Jeruklegi seharusnya memiliki hujan R100 sebesar 300 hingga 400 mm. Namun, hasil analisis frekuensi dari seluruh metode untuk kala ulang 100 tahun tidak menunjukkan nilai yang mendekati angka tersebut. Kemungkinan perbedaan hasil analisis disebabkan oleh keterbatasan data yang digunakan. Sumber data yang digunakan dalam analisis hanya mencakup rentang tahun 2011 hingga 2020, sedangkan sumber data yang digunakan pada peta isohiet dari Dirjen SDA mencakup rentang tahun 1916 hingga 2011. 98 Gambar IV.3 Peta isohiet dari Dirjen SDA untuk R100 IV.1.5 Analisis nilai Curve Number Berdasarkan analisis pada setiap Sub-DAS, terdapat variasi nilai Impervious antara 5,38% hingga 75,30% dan variasi nilai CN 2α antara 73,18 hingga 94,94 pada masing-masing Sub-DAS. Jenis tutupan lahan dan jenis tanah berkontribusi pada penentuan nilai CN. Kemiringan lereng yang lebih landai dari 5,00% akan mengurangi nilai CN, sebaliknya jika lebih curam akan meningkatkan nilai CN. Hasil analisis Nilai CN komposit pada masing-masing Sub-DAS dapat dilihat pada gambar dan tabel di bawah ini, sedangkan untuk hasil analisis yang lebih detail dapat dilihat Lampiran B. 99 Gambar IV.4 Peta tutupan lahan DAS Skema Simulasi Gambar IV.5 Peta tanah dominan DAS Skema Simulasi 100 Tabel IV.6 Hasil analisis nilai Curve Number komposit Sub-DAS Sub-DAS Luas (km 2 ) Impervious Area (%) CN2α (komposit) S (mm) Ia (mm) Sub-DAS Brokeh 28,33 5,38 80,17 62,85 12,57 Sub-DAS Cigintung 6,71 50,71 85,37 43,54 8,71 Sub-DAS Cikangputut 17,10 5,54 73,18 93,10 18,62 Sub-DAS Donan 1 3,91 49,78 84,51 46,54 9,31 Sub-DAS Donan2 10,14 52,29 87,78 35,36 7,07 Sub-DAS Jambu 1 37,08 5,81 83,04 51,88 10,38 Sub-DAS Jambu 2 9,40 7,00 74,46 87,12 17,42 Sub-DAS Jeruklegi 1 6,16 30,25 79,51 65,45 13,09 Sub-DAS Jeruklegi 2,4,5, Tritih 2 6,14 64,26 88,45 33,16 6,63 Sub-DAS Jeruklegi 3 7,39 25,18 78,16 70,99 14,20 Sub-DAS Jeruklegi 6 5,69 52,51 84,91 45,13 9,03 Sub-DAS Sapuragel 1 418,42 19,18 83,49 50,23 10,05 Sub-DAS Sapuragel 2 2,54 75,30 94,94 13,54 2,71 Sub-DAS Sapuragel 3 2,69 41,63 89,01 31,37 6,27 Sub-DAS Tritih 1 20,41 26,18 77,86 72,24 14,45 IV.1.6 Kalibrasi Model Hidrologi Dari hasil simulasi dengan mencoba berbagai nilai koefisien kalibrasi waktu (C t) pada setiap Sub-DAS, didapatkan hasil bahwa waktu puncak banjir di Sungai Jambu pada lokasi penelitian terjadi pada tanggal 21 Juli 2021 pukul 06:00 WIB. Hasil tersebut hampir mendekati laporan BPBD Kabupaten Cilacap yang menyatakan bahwa banjir terjadi pada pukul 05:45 WIB. Selanjutnya, hasil simulasi debit puncak akan dibandingkan dengan debit bankfull pada penampang melintang di lokasi outlet simulasi, yaitu pada STA K.00+00 dan STA K.08+00. Berdasarkan data pengukuran dan perhitungan rating curve, elevasi tebing sungai pada penampang melintang K.00+00 adalah +4,04 m dengan debit bankfull sebesar 84,99 m 3 /s dan pada penampang melintang K.08+00, elevasi tebing sungai adalah +3,62 m dengan debit bankfull sebesar 113,62 m 3 /s. Namun hasil simulasi menunjukkan bahwa debit Q 2 pada penampang melintang K.00+00 sebesar 101 88,10 m 3 /s dan debit Q5 sebesar 100,30 m 3 /s sedangkan pada penampang melintang K.08+00, debit Q 2 sebesar 118,62 m 3 /s dan debit Q5 sebesar 149,70 m 3 /s. Dapat dilihat bahwa debit bankfull pada kedua lokasi berada di bawah rentang debit Q 2 hingga Q 5 hasil simulasi. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa debit bankfull biasanya berada di antara debit Q 2 dan debit Q5. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian koefisien kalibrasi debit (C p). Gambar IV.6 Penampang STA K.00+00 Gambar IV.7 Rating curve penampang STA K.00+00 0 20 40 60 80 100 120 0 2 4 6 8 te s is P la n : 1 ) Q 1 0 0 Un st e a d y 1 1 /1 9 / 2 0 2 2 K .00+00 St a t i o n (m) El ev ati on (m) Legend EG 21J UL2 021 0300 WS 21 JUL2 021 0300 Gr o und Ba nk S ta .035 � � � � � � � � ì ñì íìì íñì îìì îñì ïìì Kedalaman Muka Air (m) Debit (m 3 /s) Zš]vPµŒÀ^d