71 Bab III Metode Penelitian III.1 Kerangka Pikir Solusi Gambar III.1 Kerangka pikir solusi III.2 Pengumpulan Data Untuk mendukung pelaksanaan penelitian perlu didapatkan penilaian cepat/quick assessment terkait kondisi eksisting sungai dan permasalahan yang ada melalui kegiatan: a. Penelusuran sungai Pengamatan dilakukan dengan cara penelusuran menggunakan perahu dan berjalan kaki di sepanjang sungai lokasi penelitian. Hal yang diamati di antaranya kondisi tanggul, tebing sungai, bangunan eksisting, dan sempadan sungai. Terhadap permasalahan yang ditemukan dilakukan pengambilan 72 dokumentasi yang dilengkapi dengan waktu pengambilan foto/video (tanggal, bulan, tahun, jam, menit, dan detik) peta lokasi, koordinat (UTM), elevasi, lokasi (desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi), dan arah kompas. b. Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan kepada masyarakat sekitar lokasi penelitian, kontraktor pelaksana dan konsultan supervisi pekerjaan pengendalian banjir TA 2022, dan pihak BBWS Serayu Opak. Pokok-pokok bahan pembicaraan merupakan permasalahan, perencanaan, dan pelaksanaan pengendalian banjir di Sungai Jambu. Hasil wawancara ditulis ke dalam narasi laporan. Data yang dibutuhkan untuk penelitian diperoleh berupa data sekunder dan data primer dengan uraian sebagai berikut. Tabel III.1 Kebutuhan data sekunder Data Ketersediaan Data Keterangan Data curah hujan harian Ada, panjang data 10 tahun (2011 s/d 2020) pada: a. Stasiun Kesugihan b. Stasiun Tunggul Wulung/Cilacap c. Stasiun Jeruklegi d. Stasiun Karangbawang Sumber data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap dan Stasiun Klimatologi Semarang Peta DEMNAS Ada Sumber data Badan Informasi Geospasial (BIG) Data pengukuran topografi sungai Ada, pengukuran batimetri di bagian hilir DAS Donan (Sungai Donan, Sungai Tritih, Sungai Cigintung, dan sebagian Sungai Sapuragel dan Sungai Jeruklegi dan pengukuran total station Sungai Jambu lokasi di sekitar Jembatan Cikuya sepanjang 2,500 m Sumber data pengukuran BBWS Serayu Opak tahun 2021 dan 2022 Peta tutupan lahan Ada, peta tutupan lahan global yang dapat diakses secara bebas dengan resolusi 10m, Peta 2021 ini dirilis pada 28 Oktober 2022 dan menghasilkan akurasi Sumber data European Space Agency (ESA) 73 Data Ketersediaan Data Keterangan keseluruhan global sebesar 76,7%, Peta jenis tanah dominan Ada Sumber data Harmonized World Soil Database (HWSD) Data pasang- surut jam- jaman Ada, pada Stasiun Cilacap (CCAP) Sumber data Badan Informasi Geospasial (BIG) Data pengukuran debit sesaat Ada Pengukuran langsung Laporan kejadian banjir 21 Juli 2021 Ada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lokasi stasiun hujan, stasiun klimatologi, pos AWLR, stasiun pasang-surut, dan data pengukuran topografi sungai yang tersedia untuk penelitian ini dapat dilihat pada peta di bawah ini. Gambar III.2 Peta ketersediaan data hidrologi 74 Tabel III.2 Kebutuhan data Primer No Data Parameter Data Lokasi 1 Data sedimen dasar a. Distribusi Ukuran Butiran/Grain Size Analysis b. Spesific Gravity (GS) 3 (tiga) lokasi sampel pada Sungai Jambu (hulu, tengah, dan hilir) 2 Data parameter tanah tebing Sungai Jambu a. Kadar air b. Spesific gravity c. Berat volume basah d. Berat volume kering e. Angka pori f. Porositas g. Derajat kejenuhan h. Sudut geser dalam i. Kohesi 2 (dua) lokasi sampel (pada alur tikungan dan alur lurus sungai Gambar III.3 Lokasi pengambilan sampel sedimen dasar 75 Gambar III.4 Lokasi pengambilan sampel tanah tebing Sungai Jambu Hasil pengujian laboratorium terhadap data sampel sedimen dan tanah tebing Sungai Jambu diketahui bahwa: 1. Jenis bahan pendukung utama pada dasar Sungai Jambu berupa fragmen batuan, kerikil, berpasir (stone fragments gravel and sand). 2. Jenis bahan pendukung utama pada tebing Sungai Jambu berupa tanah lanau (silty soils). Tabel III.3 Klasifikasi tanah dasar dan tebing Sungai Jambu Lokasi Klasifikasi Kelompok D35 (mm) D50 (mm) D65 (mm) D90 (mm) Dry Density (kn/m 3 ) c (Pascal) USCS AASHTO Tebing Sungai MH Lanau tak organik atau pasir halus diatomae, lanau elastis A-5-7 Tanah lanau 0,039 0,049 0,055 0,072 10,69 10,79 Dasar Sungai GW Kerikil gradasi baik dan campuran pasir-kerikil, sedikit atau tidak mengandung butiran halus A-1-a Fragmen batuan, kerikil dan pasir 4,752 9,520 12,510 17,500 Pada penelitian ini, data parameter tanah tebing Sungai Jambu pada lokasi penelitian diasumsikan homogen dengan data parameter tanah tebing yang diperoleh dari hasil pengujian pada dua lokasi pengambilan sampel tanah. 76 III.3 Metode Analisis dan Kajian Data Tabel III.4 Tahapan analisis pada penelitian No Input Kegiatan Metode Perangkat Output Keterangan 1 a. Peta DEMNAS Sumber: Badan Informasi Geospasial (BIG) b. Data topografi pengukuran sungai Sumber: Pengukuran BBWS Serayu Opak tahun 2021 Delineasi DAS ArcGIS HEC - HMS 4.1.1 Peta dan informasi karakteristik DAS (luas DAS, panjang sungai, kemiringan dasar sungai, kemiringan lereng) 2 a. Data curah hujan harian Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Stasiun Klimatologi Semarang b. Peta DAS Sumber: Hasil analisis topografi Analisis HHMT wilayah Metode Polygon Thiessen ArcGIS; Microsoft Excel Data HHMT wilayah Pemeriksaan dan pengisian data kosong dengan Metode Reciprocal dilakukan terlebih dahulu sebelum analisis HHMT wilayah 3 Data HHMT wilayah Sumber: Hasil analisis HHMT wilayah Pengujian data HHMT wilayah: Microsoft Excel Data HHMT wilayah terkoreksi a. Uji Konsistensi Metode Rescaled Adjusted Partial Sums (RAPS) b. Uji Deteksi Outlier Metode Grubbs and Beck method c. Uji Ketiadaan Tren Metode Spearman d. Uji Stationer Mean (student test) dan variance (fisher test) e. Uji Persistensi Spearman rank-correlation coefficient (RSP) 77 No Input Kegiatan Metode Perangkat Output Keterangan 4 Data hujan harian maksimum tahunan (HHMT) wilayah Sumber: Hasil analisis hujan harian maksimum tahunan (HHMT) wilayah Analisis frekuensi a. Metode Distribusi Normal b. Metode Distribusi Gumbel c. Metode Distribusi Log Normal d. Metode Distribusi Log Pearson III Microsoft Excel Data hujan rencana periode ulang Hasil analisis frekuensi yang dipilih merupakan hasil yang memiliki hasil Uji Kesesuaian distribusi terbaik. Pengujian dilakukan dengan Metode Chi - Square Test dan Metode Smirnov- Kolmogorov. Selanjutnya hasil analisis frekuensi yang terpilih dikalikan dengan Area Reduction Factor (ARF) sesuai SNI -2415- 2016 dan dihitung distribusi hujan jam - jamannya menggunakan Metode PSA 007 5 a. Peta DAS Sumber: Hasil delineasi DAS b. Peta tutupan lahan Sumber: Sumber: European Space Agency (ESA) c. Peta jenis tanah dominan Sumber: Harmonized World Soil Database (HWSD) d. Peta kemiringan lereng Sumber: Analisis delineasi DAS Analisis nilai Curve Number Metode Curve Number (CN) ArcGIS Microsoft Excel Nilai impervious, initial abstraction , dan Curve Number masing- masing Sub -DAS 78 No Input Kegiatan Metode Perangkat Output Keterangan 6 a.