PENGEMBANGAN WISATA HUTAN UNTUK TERAPI KESEHATAN DI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA BANDUNG TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh: ARIEF AWALUDDIN RAHMAN NIM: 21320303 (Program Studi Magister Biomanajemen) SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2022 i ABSTRAK PENGEMBANGAN WISATA HUTAN UNTUK TERAPI KESEHATAN DI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA oleh Arief Awaluddin Rahman NIM: 21320303 (Program Studi Magister Biomanajemen) Hutan dapat memberikan manfaat untuk manusia yaitu sebagai layanan kesehatan (healing service). Salah satu bentuk pemanfaatan layanan kesehatan yaitu wisata hutan untuk terapi kesehatan (healing forest). Taman Hutan Raya (Tahura) berencana melakukan pengembangan pengelolaan wisata healing forest, sehingga perlu ditentukan identifikasi lokasi yang sesuai untuk aktivitas healing forest. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menganalisis kesesuaian lokasi/tapak dan jalur aktivitas wisata hutan untuk terapi kesehatan (healing forest) dengan di Tahura Djuanda, 2) Menentukan perubahan respon kesehatan individu setelah beraktivitas di wisata hutan untuk terapi kesehatan (healing forest), 3) Menentukan rekomendasi pengelolaan pengembangan wisata hutan untuk terapi kesehatan (healing forest) di Tahura Djuanda. Penentuan lokasi penelitian dilakukan menggunakan penginderaan jauh dengan mempertimbangakan karakteristik kerapatan tajuk, kelerengan, blok kawasan di Tahura Djuanda. Pengukuran karakteristik fisik lebih detail menggunakan foto udara drone dengan parameter kelerengan, kerapatan tajuk suhu udara, kelembaban udara, kebisingan, intensitas cahaya, kecepatan udara dan Negative air ion (NAI). Terdapat tujuh titik tapak pengukuran di lapangan, kemudian dibandingkan dengan nilai karakteristik fisik ideal menurut SNI. Respon kesehatan (tekanan darah, denyut nadi, kadar oksigen, physical stress, mental stress, dan stress score) diukur terhadap 35 responden sebelum dan setelah melakukan aktivitas healing forest. Data penginderaan jauh dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), dan pengujian hipotesis pengaruh respon kesehatan dengan uji statistik komparasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat kawasan penelitian yang sesuai yaitu seluas 4,7 ha. Berdasarkan karakteristik fisik, pengembangan wisata hutan untuk terapi kesehatan (healing forest) dapat dilakukan dengan memilih kondisi di pagi hari. Terdapat perubahan signifikan setiap respon kesehatan kearah normal (sig