KAJIAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SEDIMEN SUNGAI YEH SAH PASCA ERUPSI GUNUNG AGUNG PADA 2017-2019 DI PROVINSI BALI TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh AULIA ZAHRONI NIM: 25821013 (Program Studi Magister Pengelolaan Sumber Daya Air) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FEBRUARI 2023 i ABSTRAK KAJIAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SEDIMEN SUNGAI YEH SAH PASCA ERUPSI GUNUNG AGUNG PADA 2017-2019 DI PROVINSI BALI Oleh Aulia Zahroni NIM: 25821013 (Program Studi Magister Pengelolaan Sumber Daya Air) Sungai Yeh Sah merupakan sungai yang terdampak paling parah akibat banjir debris hasil erupsi Gunung Agung pada 2017 – 2019. Pasca erupsi terakhir pada 2019, masih ditemukan sejumlah material hasil erupsi yang mengendap di lereng Gunung Agung. Sungai Yeh Sah merupakan sungai orde ke tiga pada DAS Unda dimana terdapat sejumlah bangunan yang fungsinya menurun akibat sedimentasi. Menanggapi permasalahan ini, BWS Bali-Penida mengusulkan pembangunan 6 unit check dam dan 6 unit groundsill. Bangunan usulan ini masih bersifat basic design sehingga penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan penanganan terbaik yang dapat dijadikan dasar pengendalian sedimen pada Sungai Yeh Sah. Banjir debris dibangkitkan dari data curah hujan harian. Analisis yang dilakukan meliputi analisis topografi dengan ArcGIS 10.5, analisis hidrologi dengan modifikasi NRCS-CN untuk hydrologic loss dan HSS SCS untuk perhitungan hidrograf dengan HEC-HMS 4.10, analisis regime sungai dengan metode Lacey, analisis hidraulika 2-D dengan fitur non-Newtonian pada HEC-RAS 6.3.1 dan analisis erosi-sedimentasi aliran debris 1-D dengan Kanako 1.44E. Kejadian banjir debris pada 27 November 2017 digunakan sebagai parameter kalibrasi analisis hidrologi, hidraulika dan erosi-sedimentasi. Hasil penelitian diperoleh penanganan yang paling efektif dalam mengkapasitasi sisa material erupsi 2017-2019 dan aliran debris di masa mendatang yaitu skenario 2, 1 unit sabo dam tipe tertutup tinggi 12 m di Sta. 0+550. Untuk menstabilkan dasar sungai di bagian hilirnya diusulkan 4 unit ground sill tinggi 2.55 m, 2.25 m sebanyak 2 unit dan 2.7 m. Untuk kondisi banjir debris saat erupsi di masa mendatang, skenario 2 lebih efektif dalam mereduksi tinggi sedimentasi di bagian hilirnya dari pada model penanganan check dam berseri (skenario 1), yaitu 0.1 - 6.7 m untuk Q100 serta 0.1 – 4.4 m untuk Q2 saat erupsi. Material yang tertahan pada lokasi penanganan dengan skenario 2 untuk Q100 dan Q2 saat erupsi yaitu 273,985.53 m 3 dan 126,713.99 m 3 lebih baik dari pada skenario 1 yaitu 272,160.56 m 3 dan 122,852.70 m 3 . Material yang tertahan pada skenario 2 lebih mudah diakses untuk dilakukan kegiatan ekskavasi serta dapat melibatkan aktivitas Galian C secara mekanis di hulu lokasi penanganan (sabo dam) untuk memperkecil biaya dari kegiatan pemeliharaan. Kata kunci: banjir, debris, sedimentasi, Sungai Yeh Sah. ii ABSTRACT STUDY OF EFFECTIVENESS OF SEDIMENT CONTROL ON THE YEH SAH RIVER AFTER THE 2017-2019 MOUNT AGUNG ERUPTION IN BALI by Aulia Zahroni NIM: 25821013 (Master Program in Water Recources Engineering Management) The Yeh Sah River suffered the effects of the 2017-2019 eruption of Mount Agung with the most significant debris flow. After the last eruption in 2019, eruption material was still found deposited on the slopes of Mount Agung. The Yeh Sah River is a third-order river in the Unda watershed where there are a number of buildings whose function has decreased due to sedimentation. Responding to these problems, BWS Bali-Penida proposed the construction of 6 check dam units and 6 ground sill units. This proposed building is still in the form of a basic design, so this research was conducted to get the best handling that can be used as a reference for sediment control in the Yeh Sah River. Debris floods are generated from daily rainfall data. The analysis performed included topographical analysis with ArcGIS 10.5, hydrological analysis with modified NRCS-CN for hydrologic loss and HSS SCS for transform method with HEC-HMS 4.10, river regime analysis with Lacey method, 2-D hydraulic analysis with non-Newtonian features in HEC -RAS 6.3.1 and 1-D erosion-sedimentation analysis of debris flows with Kanako 1.44E. The debris flood event on 27 November 2017 was used as a calibration parameter for the hydrological, hydraulic and erosion-sedimentation analysis. The results showed that the most effective proposed scenario for retaining material from the 2017-2019 eruption and debris flows in the future is scenario 2, 1 unit of closed-type sabo dam 12 m high at Sta. 0+550. To stabilize the river bed in the downstream, it is proposed 4 units of ground sills with a height of 2.55 m, 2.25 m 2 units and 2.7 m. For debris flood conditions during future eruptions, scenario 2 is more effective in reducing sedimentation height downstream than the serial check dam handling model (scenario 1), which is 0.1 - 6.7 m for Q100 and 0.1 - 4.4 m for Q2 during eruption. Material retained at the handling location with scenario 2 for Q100 and Q2 during the eruption, 273,985.53 m 3 and 126,713.99 m 3 , is better than scenario 1, 272,160.56 m 3 and 122,852.70 m 3 . Retained material in scenario 2 is more easily accessible for excavation activities and can involve of sand mining activity (Dig C) upstream of the handling location (sabo dam) to reduce the cost of maintenance. Keywords: flood, debris flow, sedimentation, Yeh Sah River. iv PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis Magister yang tidak dipublikasikan dan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat ditulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Zahroni, A. (2023): Kajian Efektivitas Pengendalian Sedimen Sungai Yeh Sah Pasca Erupsi Gunung Agung Provinsi Bali, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Zahroni, A. (2023): Study of Effectiveness of Sediment Control on The Yeh Sah River After The 2017-2019 Mount Agung Eruption in Bali, Master’s Thesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. v Dipersembahkan kepada, istri, Aakif, Jinan, abang, kakak dan adik, mertua serta keluarga besarku tercinta yang senantiasa mendukung lahir dan batin -Al-fatihah untuk alm. ayah dan bunda- vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. atas Rahmat dan Hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Laporan Tesis yang berjudul “Kajian Pengendalian Sedimen Sungai Yeh Sah Pasca Erupsi Gunung Agung Provinsi Bali”. Laporan ini diselesaikan untuk memenuhi salah satu syarat akademik kelulusan di Program Magister Pengelolaan Sumber Daya Air pada Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung. Penulisan laporan ini banyak mendapatkan saran dan arahan dari berbagai pihak terkait sekaligus bimbingan selama semester 3 ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr.Eng. Arno Adi Kuntoro, S.T., M.T. selaku Ketua Program Magister Pengelolaan Sumber Daya Air ITB. 2. Bapak Dhemi Harlan, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., dan Bapak Ir. Edy Anto Soentoro Gondodinoto, MA.Sc., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan untuk penulis selama penyelesaian tesis.