19 Bab III Metode Penelitian III.1 Metode Penelitian Dalam proyek akhir ini metode yang digunakan adalah Research & development (R&D) atau penelitian pengembangan. Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan metode tersebut. Dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk- produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Produk yang dikembangkan dalam proyek ini adalah modul praktikum radiasi nuklir sekolah menengah atas. Prosedur yang digunakan dalam proyek ini menggunakan model ADDIE. Model pengembangan terdiri dari lima tahap utama, yaitu analisis (analysis), desain (design), pengembangan(development), implementasi (implementation), dan evaluasi (eveluation) (Benny A. Pribadi, 2009: 125) III.2 Model Pengembangan Prosedur pengembangan yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah model ADDIE. ADDIE adalah model pengembangan yang terdiri dari lima langkah/fase pengembangan meliputi: Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluations). Namun pada proyek akhir ini hanya sampai tahap pengembangan (development). Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry pada tahun 1996 untuk merancang sistem pembelajaran. Dalam langkah-langkah pengembangan produk, model penelitian pengembangan ADDIE dinilai lebih rasional dan lebih lengkap serta dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk dalam kegiatan pembelajaran seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar (Mulyanitiningsih, 2016). . Model desain sistem pembelajaran ADDIE dengan tahapan-tahapannya dapat digambarkan dalam gambar 20 Gambar III.1Tahap pengembangan ADDIE Berdasarkan model pengembangan ADDIE dapat diberikan penjelasan untuk setiap langkah pengembangan: 1. Analisis (Analysis) Pada tahap ini dmenganalisis kebutuhan-kebutuhan di dalam proses pembelajaran dan peninjauan kurikulum dan materi inti atom dan radioaktivitas. 2. Perencanaan (Design) Kegiatan pada tahap perencanaan ini dimulai dengan mengumpulkan refrensi atau bahan-bahan yang digunakan, perancangan dan pembuatan modul praktikum radiasi nuklir. 3. Pengembangan (Development) Pada tahap ini peneliti menguji coba, mengambil data beberapa percobaan yang berhubungan dengan radiasi, kemudian disusunlah modul praktikum radiasi nuklir sebagai produk akhir. III.3 Alat dan Bahan Pada penelitian ini untuk alat mengukur laju dosis lingkungan radiasi adalah GMC-500+ dan Pocket Geiger. Sedangkan untuk mengukur laju dosis radiasi dengan bahan Cs 137 menggunakan GMC-500+. Pengukuran rata-rata laju dosis radiasi di lingkungan kamus ITB Ganesha, serta mengukur menggunakan sumber Cs137 menggunakan GMC-500+ yang dapat dilihat pada gambar III.2 berikut 21 Gambar III.2 Geiger Counter Jenis GMC-500+ GMC-500+ adalah jenis detektor isiang gas yang dapat mendeteksi radiasi Beta, Gamma dan x-ray. GMC-500+ mampu mendeteksi dosis radiasi sekitar 0- 4250 ä5RF=I atau 0-655350 CPM. Kisaran energi yang dapat dideteksi 0,1-3,0 MeV. Hasil pengukuran ini tercatat otomatis dan bisa diakses melalui PC, dan tercatat waktu pengambilan data serta rata-rata laju dosis radiasi tiap menitnya. Alat ukur rata-rata laju dosis radiasi lingkungan lainnya yang digunakan pada penelitian ini adalah Pocket Geiger (POKEGA).