Hasil Ringkasan
52 BAB IV. Pengolahan Data Pada bab ini akan dibahas mengenai pengolahan data dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan. Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui profil responden, validitas dan reliabilitas kuesioner, serta mengetahui faktor-faktor penghambat implementasi lean constructiondi Indonesia. IV.1 Profil Responden Dalam penelitian ini kuesioner disebarkan kepada enam perusahaan BUMN konstruksi di Indonesia yang diketahui sedang dan akan menerapkan lean construction. Dari hasil penyebaran kuesioner diperoleh 72 orang responden dengan rincian yang dapat dilihat pada Gambar 4.1. dan Gambar 4.2. Gambar 4.1 Jumlah responden Gambar 4.2 Jabatan responden Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 53 Berdasarkan Gambar 4.2 responden yang berpartisipasi dalam penelitiaan ini menduduki jabatan sebagai project manager, koordinator lean construction, , site engineer, logistik, divisi riset/teknologi/engineering/strategis, cost and schedule control, dan staff proyek.Jenjang pendidikan terakhir yang ditempuh dan pengalaman kerja responden untuk masing-masing jabatan dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4. Gambar 4.3 Pendidikan terakhir responden Gambar 4.4 Pengalaman kerja responden Untuk melihat pemahaman responden terhadap lean construction,dalam kuesioner dibuat tiga kelompok tingkat pengetahuan lean construction. Rangkuman hasil pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.5. Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 54 Gambar 4.5 Pengetahuan lean construction Berdasarkan Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa 44 responden (66.67%) telah mengetahui dan memahami lean construction, 22 responden (30.56%) mengetahui tetapi tidak memahami, dan masih ada dua responden dengan jabatan staff proyek yang tidak tahu dan pahamlean construction. Dari sisi perusahaan, PT. D memiliki pemahaman paling baik dengan 100% responden telah tahu dan paham lean construction. IV.2 Pengolahan Data Implementasi Lean Construction Perusahaan konstruksi yang menjadi responden dalam penelitian ini mengerjakan berbagai macam jenis proyek konstruksi, proyek-proyek tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: xbuilding construction (perkantoran, kampus, perbankan, pertokoan, rumah sakit, dll) xresidental construction (hunian, rumah tinggal, kompleks permukiman, rumah susun, apartemen, dll) Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 55 xheavy engineering construction (bendungan, jalan raya, jembatan, terowongan, pelabuhan, dll) xindustrial construction (kilang minyak, pertambangan, nuklir, dll) Rangkuman informasi jenis proyek yang dikerjakan responden berdasarkan hasil kuesioner ditunjukkan pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Jenis proyek Berdasarkan Gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar proyek konstruksi yang dikerjakan adalah jenis proyek yang masuk kategori heavy engineering construction seperti bendungan, jalan raya, jembatan, terowongan, pelabuhan, dll. Proyek heavy engineering constructionmenempati urutan teratas dengan persentase sebesar 44.44%, kemudian proyek building construction (perkantoran, kampus, perbankan, pertokoan, rumah sakit, dll.) sebesar 40.74%. Sedangkan jenis proyek dengan persentase terendah adalah industrial construction sebesar 3.70%. Dari berbagai proyek yang dikerjakan responden, 77.78% proyek telah menerapkan lean constructiondan 22.22% tidak menerapkan lean construction(Gambar 4.7). Dari 22.22% responden yang belum menerapkan lean construction, seluruhnya menyatakan berkeinginan menerapkan lean constructionkarena sebagian besar responden belum puas dengan kondisi saat ini dan tertarik dengan benefit lean construction.Ditinjau dari masing-masing perusahaan, PT.D dan PT.E 100% responden menyatakan proyeknya telah menerapkanlean construction, sedangkan PT lain belum merata di seluruh proyek. Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 56 Gambar 4.7 Penerapan lean construction Terdapat perbedaan pengalaman setiap perusahaan konstruksi dalam penerapan lean construction, perbedaan pengalaman tersebut dapat digambarkan dengan lima tahapan proses adopsi yaitu awareness stage, interest stage, evaluation stage, trial stage, danadoption. Dari 77.78% responden yang telah menerapkan lean construction, sebesar 15.28% responden berada di tahapan awareness stage, dengan kata lain perusahaan telahawaredengan adanya lean construction, 23.61% pada interest stageyang berarti sudah berminat atau tertarik dengan penerapan lean construction,16.67%evaluation stageatau masih mempelajari apakah akan menerapkan lean constructionatau tidak, 15.28% telah melakukan trialatau percobaan penerapan lean constructiondi beberapa proyek,dan sebesar 29.17% responden telah memutuskan untuk melakukan adopsi atau melakukan penerapan lean construction.Hasil pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.8.