Hasil Ringkasan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan salah satu produsen semen di Indonesia yang bergerak dalam pertambangan batu gamping yang berlokasi di desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Metode penambangan yang digunakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa yaitu sistem tambang terbuka dengan metode penambangan Quarry. Dalam pertambangan quarry batu gamping dilakukan kegiatan peledakan yang bertujuan untuk membongkar batuan akibat karakteristik batuan yang keras serta untuk menghasilkan fragmentasi yang sesuai dengan standar perusahaan untuk dilanjutkan ke tahapan pengolahan semen. Kegiatan peledakan pada suatu lereng dapat menghasilkan getaran pada massa batuan dimana getaran tersebut dapat menyebabkan deformasi pada struktur lereng maupun bangunan yang berada disekitar lokasi peledakan. Efek dari getaran tanah yang diakibatkan oleh peledakan dapat mengubah perilaku massa batuan sehingga berimplikasi terhadap kestabilan dari lereng batuan tersebut. Struktur lereng dirancang agar dapat menanggung beban statis dan dinamis namun dalam ambang batas yang masih diizinkan. Pengaruh seismik akibat peledakan akan menambah pembebanan dari suatu lereng yang menyebabkan berkurangnya kemantapan lereng diindikasikan melalui penurunan nilai faktor keamanan (FK) serta menyebabkan terjadinya perpindahan lereng (displacement). Salah satu faktor seismik yang berpengaruh tersebut yaitu besarnya nilai PPA (peak particle acceleration) dari getaran peledakan. Untuk itu assesmen dari kestabilan lereng dibawah pembebanan peledakan perlu dilakukan yang dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: analisis pseudostatik, analisis displacement Newmark dan analisis dinamik numerik . (Jibson, 2011). Analisis pseudostatik mengasumsikan lereng selama masa umur nya dipengaruhi oleh percepatan getaran peledakan maksimum konstan, nilai percepatan getaran tidak berfluktuasi terhadap waktu. Dalam analisis ini membutuhkan satu nilai percepatan maksimum yang dianggap mewakili keseluruhan data percepatan getaran peledakan. Sementara, pendekatan displacement Newmark menganggap bahwa displacement permanen pada lereng terjadi ketika percepatan batuan akibat peledakan melebihi nilai percepatan critical lereng dan kelongsoran massa dianggap sebagai blok yang tergelincir bergerak pada permukaan longsoran. Sedangkan untuk analisis dinamik numerik melibatkan estimasi perilaku deformasi dari lereng menggunakan metode finite Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 2 element. Deformasi diseluruh nodes pada mesh dihitung berdasarkan respon material terhadap pembebanan eksternal (percepatan getaran peledakan) yang diterapkan pada model. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kestabilan lereng Quarry A dibawah pengaruh pembebanan peledakan, yaitu pengaruh percepatan getaran peledakan terhadap lereng. Lereng dianalisis menggunakan 3 metode yang telah disebutkan diatas. Hasil penelitian ini berupa nilai FK pseudostatik dan displacement pseudostatik, FK statistika pseudostatik, FK dan permanent displacement Newmark, serta displacement dinamik numerik lereng. Ambang batas nilai FK mengacu pada Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018 dengan FK dinamik minimum sebesar 1.1 sementara ambang batas displacement mengacu pada klasifikasi tingkat kerusakan lereng akibat getaran peledakan oleh Legg & Slosson tahun 1984 dengan batas 0.5 cm < D < 5 cm. I.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.