30 Bab IV Data dan Hasil Penelitian IV.1. Data Block Model Data block model merupakan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Pembuatan block model tiga dimensi dilakukan menggunakan perangkat lunak Geovia Surpac. Ukuran block yang dipilih didasarkan pada geometri interpretasi domain dan konfigurasi data. Ukuran parent block 25mEx25mNx5mRL dipilih dengan sub-blocking ke ukuran sel 6.25mEx6.25mNx1.25mZ untuk meningkatkan representasi volume model wireframe yang diinterpretasikan. Sub-blocking digunakan untuk memastikan volume domain wireframe yang sesuai diisi dengan block. Tidak ada rotasi pada model yang diterapkan. Gambar IV.1 menunjukkan data block model yang selanjutnya akan digunakan dalam penelitian ini. Gambar IV.1 Block Model – Looking South East 31 IV.2. Parameter Cut-Off Grade Cut-off grade adalah parameter penambangan untuk membedakan material yang akan diolah (ore) dengan material yang akan dibuang (waste). Cut-off grade (CoG) menunjukkan jumlah minimum produk berharga yang harus dikandung suatu massa bahan tertentu agar dapat diklasifikasikan sebagai bijih. Hal ini menentukan profitabilitas dan umur tambang (Lane, 1988). Secara umum perhitungan CoG menggunakan persamaan: %K) L ¼âæç Éåâ×èÖç ÉåÜÖØ :Dç¤; ë ËØÖâéØåì (IV.1) Parameter biaya (cost) pada persamaan CoG diinterpretasikan secara bebas mengenai apa saja biaya yang dimasukkan dalam perhitungan. (Poniewierski, 2016). Pada perhitungan CoG ini, royalti dipertimbangkan sebagai biaya karena dibebankan pada total pendapatan. Royalti mengakibatkan peningkatan nilai CoG karena peningkatan biaya yang ada mengakibatkan berkurangnya cadangan dan memperpendek umur tambang (Birch, 2016). Tabel IV.1 menunjukkan parameter yang digunakan dalam estimasi nilai CoG. Nilai estimasi CoG untuk penambangan bawah tanah sublevel stoping adalah 1.85 g/t Au. Tabel IV.1 Parameter Cut-Off Grade Parameter Unit Nilai Processing Cost $/ton 25.00 Mining Ore Cost $/ton 57.50 Processing Recovery % 89 Metal Price $/oz 1,769 Selling Cost $/oz 0.05 General & Administration Cost $/ton 5.33 Royalty Au % 5.00 32 IV.3. Optimasi Stope Limit Optimasi stope limit dilakukan mengunakan software Micromine. Hasil optimasi stope akan digunakan sebagai guidance terkait batas area penambangan yang memberikan hasil optimum dengan mempertimbangkan parameter dan batasan fisik, teknikal, dan ekonomi. Proses optimasi menghasilkan sekumpulan stope shell yang didefinisikan berdasarkan pada variasi faktor pendapatan atau dikenal sebagai RAF (Revenue Adjustment Factor). Setiap RAF akan menghasilkan sebuah shell yang dibentuk dengan mempertimbangkan input parameter dan batasan proses optimasi. Hasil optimasi stope ditampilkan pada Gambar IV.2 berikut. Gambar IV.2 Hasil Optimasi Stope Stage nomor 6 dipilih sebagai hasil optimasi stope yang optimum karena memberikan present value paling tinggi dan digunakan sebagai batas desain stope penambangan. Tabel IV.2 menunjukkan tonase dan kadar Stage 6 hasil optimasi stope limit. Gambar IV.3 dan Gambar IV.4 menunjukkan hasil optimasi stope. 33 Tabel IV.2 Tonase dan Kadar Hasil Optimasi Kelas Sumber Daya Tonase (kTon) Grade (g/t Au) Measured 2,020 5.11 Indicated 1,750 4.44 Total 3,770 4.80 Gambar IV.3 Optimasi Stope – Plan View Gambar IV.4 Optimasi Stope – Looking South East 34 IV.4. Desain Penambangan Desain penambangan sublevel stoping mengacu pada rekomendasi dari beberapa studi pendukung perusahaan seperti studi geoteknik, hidrologi dan hidrogeologi. Desain penambangan sublevel stoping merupakan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Penambangan bawah tanah akan menggunakan metode sublevel stoping with delayed back-fill. Penambangan dilakukan secara overhand dimulai dari RL 224. RL 35 merupakan elevasi paling bawah dan RL 318.5 merupakan elevasi paling atas. Stope memiliki dimensi tinggi 13.5 m dan lebar stope 6 m. Setiap tiga level stope akan terdapat sill pillar untuk mendukung stabilitas lubang bukaan. Sill pillar akan ditambang diakhir periode. Terdapat dua portal, yaitu pada bagian barat dan timur. Gambar IV.5 dan Gambar IV.6 menunjukkan desain penambangan sublevel stoping. Gambar IV.5 Desain Penambangan Sublevel Stoping – Plan View 35 Gambar IV.6 Desain Penambangan Sublevel Stoping – Looking South IV.5. Penjadwalan Produksi Penjadwalan produksi dilakukan untuk base case (Skenario 1) dan berdasarkan optimasi (Skenario 2). Kedua skenario ini memiliki batasan tonase kapasitas penambangan yang sama setiap tahunnya. Base case dilakukan berdasarkan simulasi penjadwalan produksi di Excel, dengan arah penambangan searah dengan strike orebody yaitu Barat-Timur. Sedangkan untuk optimasi penjadwalan produksi diperoleh melalui model BIP. Penjadwalan produksi berdasarkan base case dan optimasi kemudian akan dianalisis berdasarkan discounted cash flow. Penjadwalan produksi akan dilakukan pada 766 stope dengan asumsi development access ke stope dilakukan pada tahun yang sama dengan penambangan stope. Penambangan stope akan dimulai pada tahun ke-4 setelah development main access (decline) dan shaft selesai. Setelah tahap procurement dan construction plant selesai, tahap trial untuk pabrik Roasting – CIL (Carbon-in-Leach) juga akan dimulai pada tahun ke-4 hingga tahun ke-5. Pada tahun ke-6 pabrik sudah dapat beroperasi dengan kapasitas maksimum yaitu 825 kton, kapasitas ini juga menjadi batasan kapasitas maksimum penambangan. Jika kapasitas penambangan lebih besar dari kapasitas pengolahan, akan terdapat ore yang akan disimpan di stockpile yang akan menambah biaya operasi. Selain itu, revenue yang diperoleh pada tahun tersebut hanya akan berasal dari ore yang dapat diolah dalam pabrik sesuai dengan 36 kapasitas pabrik yang tersedia. Sill pillar akan ditambang pada dua tahun terkahir umur tambang. IV.5.1. Skenario Base Case Aktivitas development untuk pembuatan akses tambang bawah tanah pada tahun ke-1 dimulai dari portal timur dan portal barat akan mulai dikonstruksi pada tahun ke-3. Setelah itu, pada tahun ke-4 development akan dilanjutkan hingga RL 224 dan pada tahun berikutnya development dilanjutkan hingga RL 129.5 dan RL 35. Total ore yang diperoleh diestimasikan sebesar 4.5 juta ton dengan kadar rata-rata 3.60 g/t Au. Penjadwalan produksi hingga tahun ke-11 ditunjukkan pada Tabel IV. 3 dan Gambar IV.7. Aktivitas development tambang bawah tanah hingga tahun ke-11 ditunjukkan pada Tabel IV.4. Ore drift dan level access merupakan development access ke stope yang diasumsikan akan dikonstruksi pada tahun yang sama dengan penambangan stope. Tabel IV.3 Penjadwalan Produksi – Skenario Base Case - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 - 100 200 300 400 500 600 700 800 900 4567891011 AU GRADE (G/T) ORE MINED (K TONNES) Base Case Ore Mined Au Grade 37 Tahun Tonase Grade (g/t Au) 1 Development 2 3 4 20,132 4.30 5 312,610 4.88 6 823,609 3.82 7 823,617 3.26 8 822,130 3.72 9 812,340 3.43 10 811,762 3.33 11 114,693 2.85 Total 4,540,893 3.60 Gambar IV.7 Penjadwalan Produksi – Skenario Base Case Rencana penambangan bawah tanah dari tahun ke-1 hingga tahun ke-11 dapat dilihat pada Gambar IV.8 hingga Gambar IV.18. Penjadwalan produksi ini divisualisasikan menggunakan Micromine. - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 - 100 200 300 400 500 600 700 800 900 4567891011 AU GRADE (G/T) ORE MINED (K TONNES) Base Case Ore Mined Au Grade 38 Gambar IV.8 Penjadwalan Development Tahun ke-1 Gambar IV.9 Penjadwalan Development Tahun ke-2 Gambar IV.10 Penjadwalan Development Tahun ke-3 39 Gambar IV.11 Penjadwalan Produksi Tahun ke-4 – Skenario Base Case Gambar IV.12 Penjadwalan Produksi Tahun ke-5 – Skenario Base Case Gambar IV.13 Penjadwalan Produksi Tahun ke-6 – Skenario Base Case 40 Gambar IV.14 Penjadwalan Produksi Tahun ke-7 – Skenario Base Case Gambar IV.15 Penjadwalan Produksi Tahun ke-8 – Skenario Base Case Gambar IV.16 Penjadwalan Produksi Tahun ke-9 – Skenario Base Case 41 Gambar IV.17 Penjadwalan Produksi Tahun ke-10 – Skenario Base Case Gambar IV.18 Penjadwalan Produksi Tahun ke-11 – Skenario Base Case 42 Tabel IV.4 Penjadwalan Development – Skenario Base Case Tahun Capital Activity (m) Operating Activity (m) Total Decline Vent Shaft Total Main Access Footwall Drive Vent Drive Vent Raise Level Access Ore Drift Total 1 987 - 987 - - - - - - - 987 2 986 59 1,045 - - 45 - - - - 1,045 3 1,983 153 2,136 271 - 63 - - - - 2,136 4 561 178 738 44 2,430 529 39 239 660 899 1,638 5 1,651 - 1,651 410 1,842 617 209 1,338 2,522 3,860 5,512 6 1,909 - 1,909 661 1,522 1,051 323 3,822 7,439 11,261 13,170 7 - - - - - - - 4,264 8,100 12,364 12,364 8 - - - - - - - 3,686 6,562 10,249 10,249 9 - - - - - - - 3,273 6,169 9,442 9,442 10 - - - - - - - 1,794 2,434 4,228 4,228 11 - - - - - - - 328 401 729 729 Total 8,077 390 8,467 1,386 5,794 2,304 570 18,745 34,288 53,033 61,499 43 IV.5.2. Skenario Optimasi Model optimasi penjadwalan produksi Basiri (2018) bertujuan untuk memaksimalkan economic value. Setiap stope memiliki economic value yang diperoleh berdasarkan biaya operasi dan harga penjualan saat ini. Untuk dapat mengakomodasi forecast harga logam yang berbeda setiap periode penambangan, maka economic value pada fungsi objektif akan dijabarkan menjadi: '?KJKIE? 8=HQA L 4ARAJQA F 1LAN=PEJC %KOP (IV.2) '?KJKIE? 8=HQA L:L çH) æH6KJ æH4;F:. ×E. àE. ãE. ÚÔE. æØßß; (IV.3) L ç Metal price pada periode t ) æ Kadar rata-rata stope O 6KJ æ Tonase stope O 4 Recovery pengolahan logam . × Development cost . à Mining cost . ã Processing cost . ÚÔ General and administration cost . æØßß Selling cost Development cost (. ×) yang termasuk dalam stope economic value adalah development cost ore drift dan level access. Ore drift dan level access merupakan development access ke stope yang diasumsikan akan dikonstruksi pada tahun yang sama dengan penambangan stope seperti diterapkan pada base case. Sehingga perolehan ore dari ore drift dan level access akan termasuk dalam tonase masing- masing stope. Tabel IV.5 menunjukkan perbandingan paramater yang digunakan oleh Basiri (2018) dan yang digunakan untuk studi kasus dalam penelitian ini untuk optimasi 44 penjadwalan produksi dengan model BIP. Model tersebut diterapkan untuk desain stope dengan dimensi yang seragam. Tonase satu stope adalah sekitar 33% dari kapasitas minimum penambangan dan sekitar 17% dari kapasitas maksimum penambangan. Selain itu, jumlah maksimum level aktif (/?H) setiap periode adalah 3 dan setiap level akan aktif 2 periode (&) setelah aktivasi level dibawahnya (arah penambangan overhand/upward). Input /?H dan & berkaitan dengan batasan yang berhubungan dengan variabel biner U ß ç, yaitu variabel yang mengendalikan penambangan level H pada periode Pä Tabel IV.5 Perbandingan Parameter Penjadwalan Produksi Basiri (2018) dan Studi Kasus Untuk diterapkan pada studi kasus penelitian ini, dengan dimensi stope yang tidak seragam dan jumlah tonase yang bervariasi tiap level nya sehingga jumlah maksimum level aktif akan berbeda setiap periode (/?H ç). Pada studi kasus ini, penambangan dilakukan secara overhand dan setiap 3 level stope yang ditambang maka akan disisakan sill pillar dengan geometri yang serupa dengan stope yang nantinya akan ditambang diakhir periode. Untuk dapat mengakomodasi hal Komponen Basiri (2018) Studi Kasus Commodity Silver Gold Production period (year) 22 8 Discount rate (%) 10 8 Minimum mining capacity (ktonnes) 1,550 784 Maximum mining capacity (ktonnes) 3,100 825 Minimum average grade (g/t) 55.00 2.85 Maximum average grade (g/t) 220.00 6.00 Delay between activation (year) 2 1 Maximum number of active levels at a period 3 Varies, 1-15 Direction of mining the levels Overhand Overhand with Sill Pillar Stope dimension (mL×mW×mH) 40×40×120 Varies×6×13.5 Average tonnage per stope (ktonnes) 517 5 Number of stopes 93 766 Number of levels 5 21 45 tersebut, maka batasan penundaan antar aktivasi level dimodifikasi menjadi batasan untuk menambang level bawah terlebih dahulu. Batasan untuk menambang level bawah terlebih dahulu berkaitan dengan variabel biner T æ ç, yaitu variabel yang mengendalikan penambangan stope O pada periode P seperti ditunjukkan pada persamaan (IV.11). Pada periode pertama penambangan, yaitu tahun ke-4 proyek, aktivitas development akan dilakukan hingga RL 224. Dari level yang tersedia, RL 224 memiliki tonase dan grade yang paling tinggi sehingga periode pertama penambangan akan dilakukan pada level tersebut. Untuk mengakomodasi hal ini, dibuat batasan tambahan untuk memilih level pertama yang akan ditambang, seperti ditunjukkan pada persamaan (IV.12). Batasan ini berkaitan dengan varibel biner U ß ç, yaitu varibel yang mengendalikan aktivasi level pada suatu periode. Input parameter yang digunakan dalam penelitian ini lebih detail dapat dilihat pada Tabel IV.6. Sill pillar dikeluarkan dari data set untuk model BIP ini dan akan ditambang pada dua tahun terkahir umur penambangan. Persamaan optimasi model BIP yang akan diterapkan pada studi kasus penelitian ini adalah sebagai berikut. Indeks Model didefinisikan menggunakan indeks yang sama seperti yang diuraikan dalam penelitian terdahulu Basiri (2018). Himpunan Model didefinisikan menggunakan himpunan yang sama seperti yang diuraikan pada model penelitian terdahulu. Variabel Keputusan Variabel keputusan yang digunakan model ini sama seperti yang diuraikan pada model penelitian terdahulu. 46 Parameter Beberapa notasi parameter tambahan atau modifikasi, yaitu: L ç Metal price pada periode t 4KU=HPU ç Royalti yang harus dibayarkan pada periode t . æ Operating cost stope O /?H ç Jumlah maksimum level aktif bersamaan pada periode P Fungsi Objektif (IV.4) /=T Í Í :L çH) ß æH6KJ ß æH4;:s F 4KU=HPU ç;F. æ :sEE; ç Ì æ@5 HT æ ç Í ç@5 : ä v; Batasan Kapasitas penambangan (IV.5) %H çQÍ6KJ æHT æ ç Ì æ@5Q%Q çá ÊP Ð<sá å á 6= : ä w; Pencampuran kadar (IV.6) )H çQÍ6KJ æHT æ ç Ì æ@5H) ÌH4 çQ)Q çá ÊP Ð<sá å á 6= : ä x; Hanya satu kali penambangan (IV.7) ÍT æ ç Í ç@5Lsá ÊOÐ<sá å á 5= : ä y; Stope yang berdekatan (IV.8) T æ çET æñ çQsá ÊO¬O"Ð# æ : ä z; 47 Koneksi antara penambangan stope dan aktivasi level (IV.9) ÍT æ çQ0 ß æHU ß çá ÊO Ð<sá å á 6=á HÐ<sá å á .= æÐ» × Þ : ä {; Level yang aktif bersamaan (IV.10) ÍU ß ç Å ß@5Q/?H çá ÊP Ð<sá å á 6= : ä sr; Menambang level bawah terlebih dahulu (IV.11) T æ>5 çFÍT æ ç ò ç ç ò @5 Q rá ÊP Ð<sá å á 6=á HÐ<sá å á 5= : ä ss; Memilih level pertama yang ditambang (IV.12) PäU ß çFPäU ÙÜåæç çQ rá ÊP Ð sá H Ð<sá å á .= : ä st; Penjadwalan produksi stope berdasarkan model diatas akan dilakukan dari tahun ke-4 hingga tahun ke-10 proyek penambangan bawah tanah. Kemudian pada tahun ke-10 tingga tahun ke-11 sill pillar akan ditambang.