Hasil Ringkasan
10 Bab II Tinjauan Pustaka II.1. Ergonomi A. Deskripsi Ergonomi Ergonomi merupakan gabungan dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, dimana terdiri dari “Ergon” (kerja) dan ”Nomos” (hukum) dengan diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hukum –hukum kerja (Priastika, 2012). Dengan demikian, ergonomi merupakan suatu sistem yang beorientasi pada disiplin ilmu yang sekarang diterapkan pada aspek pekerjaan atau kegiatan manusia. Menurut (Marfuah., 2018) sistem kerja yang mempunyai keselarasan antara manusia, mesin dengan lingkungan kerjanya merupakan pengertian dari sistem kerja ergonomis. Suatu kondisi lingkungan kerja disebut sebagai lingkungan kerja yang baik apabila manusia atau pegawai bisa melaksanakan segala kegiatannya dengan optimal, sehat aman dan selamat, kondisi lingkungan kerja yang nyaman akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Sutari et al., 2015). Sistem kerja yang tidak ergonomis dapat menyebabkan resiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (Hariyono dkk, 2010). Menurut Corlett and Clack., (1995) dalam (Tarwaka, 2004) setiap sistem kerja mengandung beberapa atau seluruh komponen kerja, masing-masing saling berinteraksi dengan yang lain sehingga ergonomi baik sebagai ilmu maupun teknologi selalu konsentrasi dengan interface dan interaksi antara operator dengan komponen kerja serta pengaruh dari interaksi pada sistem kerja. Selanjutnya untuk lebih memahami konsep ergonomi, dibawah ini beberapa definisi ergonomi dari beberapa literatur, antara lain: a. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyelaraskan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik disaat melakukan aktifitas maupun istirahat dengan segala kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental, sehingga dicapai suatu kualitas hidup secara keseluruhan yang akan lebih baik (Tarwaka, 2011). Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 11 b. Ergonomi merupakan kata yang berlaku untuk dasar suatu studi dan interaksi antara manusia dan mesin untuk mencegah adanya penyakit dan cidera serta meningkatkan performa kerja (ACGIH, 2007). c. Sedangkan menurut ILO (2013) ergonomi diartikan sebagai penerapan ilmu biologi manusia yang sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencapai penyesuaian yang menguntungkan antara pegawai dengan pekerjaannya secara optimal dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi serta kesejahteraan pegawain. Berdasarkan berbagai macam definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ilmu ergonomi adalah suatu bidang keilmuan mengenai ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan antara manusia dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya agar tercipta keadaan yang menguntungkan antara pegawai dengan pekerjaannya secara optimal dan untuk mencegah timbulnya cidera atau gangguan kesehatan dengan tujuan meningkatkan produktivitas kerja. B. Prinsip Ergonomi Secara prinsip ilmu Ergonomi difokuskan kepada desain dari sistem dimana manusia melakukan aktifitas bekerja. Semua sistem kerja tersebut terdiri atas komponen manusia, komponen mesin dan lingkungan yang saling berinteraksi satu sama lain. Fungsi utama dari ilmu Ergonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia akan desain pekerjaan yang memberikan keselamatan dan efisiensi kerja bagi manusia yang bekerja di dalamnya. Menurut Bridger (2003) ada enam kategori interaksi antara manusia, mesin dan lingkungannya, interaksi dasar dari enam kategori tersebut dijelaskan dalam bentuk Tabel II.1 sebagai berikut: Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 12 Tabel II.