Hasil Ringkasan
1 Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Ergonomi mempunyai hubungan yang erat dengan karakteristik fungsional manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki. Ergonomi bermanfaat dalam meningkatkan kinerja manusia dalam pekerjaan untuk berinteraksi serta mengurangi cedera dalam beraktifitas dengan aman, nyaman, sehat, efisien dan efektif (Nurmianto,1998). Dengan menerapkan ergonomi, tidak hanya menguntungkan pekerja, tetapi dapat meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktifitas, menurunkan waktu bekerja yang hilang akibat penyakit atau luka dan dapat menurunkan biaya asuransi. Pada studi ergonomi, terdapat penyesuaian antara pekerjaan dengan pekerja, sementara yang terjadi pada umumnya, pegawai menyesuaikan dengan pekerjaan. Ketidaksesuaian inilah yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja, penyakit atau kelelahan (WHO-EM, 2002). Ergonomi memainkan peran penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, seperti desain sistem kerja untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri pada sistem kerangka manusia dan desain tempat kerja alat bantu visual. Di Indonesia, menurut hasil survei Profil Masalah Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2005, sekitar 40,5% penyakit pegawai terkait dengan pekerjaan dan masalah kesehatannya. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 482 pegawai di 12 kabupaten dan kota di Indonesia. Selain itu menurut penelitian yang sama, fungsi ligamen, otot, saraf, sendi dan tendon, serta tulang belakang pegawai umumnya mengalami gangguan (16%). Penerapan ergonomi yang baik dan benar di tempat kerja adalah bertujuan agar pegawai selalu bekerja dalam keadaan sehat, nyaman, produktif dan sejahtera. Sebaliknya jika ergonomi dilakukan dengan tidak baik dan benar akan berakibat timbulnya keluhan, dan penyakit akibat pekerjaannya. Ergonomi dapat diterapkan kapan saja dalam putaran 24 jam dalam sehari semalam, sehingga baik pada saat bekerja, istirahat, maupun dalam berinteraksi dapat dilakukan dengan sehat. Sebab Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 2 ergonomi menciptakan kenyamanan, kesehatan, keselamatan, produktivitas kerja yang setinggi-tingginya. Postur janggal ialah salah satu bahaya ergonomi yang ada pada setiap jenis pekerjaan. Postur kerja sangat erat kaitannya dengan keilmuan ergonomi, dimana ilmu ergonomi mempelajari bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera akibat postur kerja yang salah dan penyakit akibat kerja serta menurunkan beban kerja fisik dan mental. Bila postur kerja yang digunakan pegawai salah atau tidak ergonomis, pegawai akan cepat lelah, konsentrasi dan tingkat ketelitiannya menurun, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja, menyebabkan beberapa gangguan otot seperti Musculoskeletal disorder (MSDs) dan gangguan lainnya yang dapat mengganggu proses kerja (Andrian, 2013). Gerakan postur janggal merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya gangguan, penyakit, atau cedera pada sistem muskuloskeletal (Hummantech, 1995). Postur janggal yang dilakukan oleh pegawai Divisi Coating Pan (pelapisan gula) pada produksi cokelat meses PT.X ini bisa berdampak stres dan berpengaruh terhadap kondisi fisik pegawai, sehingga bisa menimbulkan cidera pada pegawai. Hal ini berdasarkan keluhan pegawai yang disampaikan kepada manajemen secara tertulis pada kurun waktu 2020-2021.