Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 11 (2) 2024 | 614 Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Volume 11 Issue 2 2024 Pages 614 - 632 p-ISSN: 1858-005X e-ISSN: 2655-3392 DOI: https://doi.org/10.47668/edusaintek.v11i2.1027 website: https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/EDUSAINTEK A REVIEW OF DIY'S DECENTRALIZATION OF THE URBAN SPRAWL PHENOMENON IN THE YOGYAKARTA METROPOLITAN AREA (KARTAMANTUL) TINJAUAN DESENTRALISASI DIY TERHADAP FENOMENA URBAN SPRAWL DI KAWASAN METROPOLITAN YOGYAKARTA (KARTAMANTUL) Vivian Alvianti 1* , Fathurrahman 2 , Iqsal Aryo Syahputra 3 1,2,3 Institut Teknologi Bandung, Indonesia E-mail: vivianalvianti1@gmail.com Abstract: Decentralization in Indonesia has led to a shift in responsibilities from the central government to the regions. This has been observed in the distribution of jobs and population across metropolitan areas, such as in the Yogyakarta Metropolitan Area (Kartamantul). Kartamantul is a secondary metropolitan area in Indonesia where local governments have taken the initiative to jointly form a Joint Secretariat. The development of Kartamantul has expanded into the peripheral areas, as evidenced by changes in land use. This article examines the impact of decentralization by the Government of the Special Region of Yogyakarta on the phenomenon of urban sprawl in the Kartamantul Region. The analytical method used is descriptive analysis, with secondary data collection from previous research on decentralization and urban sprawl in Yogyakarta. The results of the analysis identify the characteristics of urban sprawl in Kartamantul based on three aspects: land use change, population growth, and economic growth. By 2017, there had been changes in non-built-up land use in the peri-urban areas of Yogyakarta, accompanied by population growth and economic expansion. The Joint Secretariat of Kartamantul has come up with solutions to address the urban sprawl phenomenon, such as the addition of Trans-Jogja routes reaching Bantul and Sleman regencies, as well as collaborative management of the Piyungan Landfill and Sewon WWTP. The conclusion of this research is that cooperation among regional governments through the Joint Secretariat of Kartamantul is an effective grassroots initiative. However, there is a need for the Joint Secretariat to be involved in spatial planning due to the complex development challenges in Kartamantul. Keywords: Decentralization, Urban Sprawl, Kartamantul Abstrak: Desentralisasi di Indonesia menyebabkan pergeseran tanggung jawab pemerintah pusat ke daerah. Terindentifikasi pada penyebaran pekerjaan dan populasi di seluruh wilayah metropolitan, seperti di Kawasan Metropolitan Yogyakarta (Kartamantul). Kartamantul, merupakan kawasan metropolitan sekunder di Indonesia, dimana pemerintah daerah mengambil inisiatif lokal untuk bersama-sama membentuk sekretariat bersama. Perkembangan kartamantul telah meluas kewilayah pinggiran, yang dapat digambarkan dengan perubahan guna lahannya. Artikel ini meninjau pengaruh desentralisasi Pemerintah D.I. Yogyakarta terhadap fenomena urban sprawl di kawasan kartamantul. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pengumpulan data sekunder dari penelitian sebelumnya tentang desentralisasi dan urban sprawl di yogyakarta. Hasil analisis mengidentifikasi karakteristik urban sprawl di kartamantul didasarkan oleh tiga aspek yaitu perubahan guna lahan, pertumbuhan penduduk, dan pertumbuhan ekonomi. Hingga tahun 2017, terjadi perubahan guna lahan Tinjauan Desentralisasi DIY terhadap Fenomena Urban Sprawl di Kawasan Metropolitan … Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 11 (2) 2024 | 615 non terbangun dikawasan peri-urban yogyakarta dan diikuti perkembangan jumlah penduduk serta pertumbuhan ekonomi. Sekretariat bersama kartamantul memiliki solusi dari fenomena urban sprawl seperti penambahan rute Trans-Jogja yang menjangkau Kabupaten Bantul dan Sleman, serta kerjasama pengelolaan TPA Piyungan dan IPAL Sewon. Kesimpulan penelitian ini adalah kerjasama antar pemerintah daerah melalui sekretariat bersama kartamantul merupakan salah satu inisatif efektif yang berasal dari bawah. Namun perlu keterlibatan sekretariat bersama dalam perencanaan tata ruang, karena tantangan pembangunan daerah di karmantul yang kompleks. Kata Kunci: Desentralisasi, Urban Sprawl, Kartamantul Copyright (c) 2024 The Authors. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) PENDAHULUAN Kota adalah mesin pembangunan nasional, mereka memberikan skala ekonomi dan aglomerasi, dan memungkinkan banyak barang dan jasa diproduksi dan diperdagangkan secara lebih efisien. Kota-kota menyumbang bagian besar dari output nasional banyak negara Asia. Pada tahun 2010, kawasan perkotaan menyumbang 80% Produk Domestik Bruto (PDB) kawasan Asia-Pasifik. Migrasi ke kota telah meningkatkan produktivitas bersih ekonomi dengan mengarahkan tenaga kerja ke lokasi di mana kontribusi ekonomi yang lebih besar dimungkinkan. Banyak negara di Asia Tenggara yang berkembang pesat mengalami peningkatan laju migrasi internal karena meningkatnya peluang ekonomi di daerah perkotaan (Unhabitat, 2010). Hal ini menyebabkan terjadinya fenomena urban sprawl hampir di seluruh kota besar seluruh dunia. Urban sprawl didefinisikan sebagai pertumbuhan kota di sepanjang pinggirannya. Meskipun definisi yang jelas dapat diperdebatkan, urban sprawl diterima secara luas sebagai pertumbuhan yang tidak direncanakan dan tidak merata yang didorong oleh banyak proses yang menyebabkan penggunaan sumber daya yang tidak efisien (Bhatta et al., 2010). Fenomena transformasi yang terjadi pada kawasan perkotaan bukanlah sesuatu yang baru, melainkan suatu proses yang berlangsung secara perlahan. Saat ini, dunia berada dalam era posmodern yang memengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Dalam kawasan metropolitan, ini menciptakan perubahan signifikan dalam lanskap perkotaan melalui perubahan spasial, yang pada gilirannya menghasilkan perubahan mendasar dalam struktur perkotaan. Di zaman perkotaan modern, dorongan untuk pertumbuhan dan perubahan telah bergeser dari pusat kota Tinjauan Desentralisasi DIY terhadap Fenomena Urban Sprawl di Kawasan Metropolitan … Edusaintek: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi Vol. 11 (2) 2024 | 616 ke wilayah sekitarnya (Erie Sadewo et al., 2018). Aksesibilitas yang baik dari pusat kota ke pinggiran kota juga mendorong kawasan pemukiman berkembang di pinggiran kota (Rachmawati et al., 2015). Kota yang terus berkembang dibentuk oleh teknologi transportasi. Dimana moda transportasi mobil telah mengubah bentuk kota secara radikal karena hampir seluruhnya menghilangkan aktivitas berjalan kaki (Glaeser & Kahn, 2003). Indonesia sendiri merupakan negara tempat gagasan wilayah metropolitan yang diperluas menggabungkan apa yang secara konvensional dipisahkan sebagai fungsi pedesaan dan perkotaan untuk pertama kali diidentifikasi (D, Hudalah, 2003). Konsep sprawl yang diperluas di Indonesia dari konsep umumnya yaitu terdapat dua konsep yang menyatu dalam konsepsi populer sprawl: desentralisasi dan densitas. Desentralisasi mengacu pada penyebaran pekerjaan dan populasi di seluruh wilayah metropolitan (Glaeser & Kahn, 2003). Dengan adanya reformasi politik dan proses desentralisasi yang sedang berlangsung, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara dengan sistem demokrasi yang padat di dunia saat ini. Dimana konsep desentralisasi di Indonesia reformasi kebijakan desentralisasi Indonesia melibatkan pergeseran besar beberapa fungsi, tugas dan tanggung jawab antara pemerintah pusat ke daerah (Firman, 2010). Pemukiman yang dengan berbagai cara disebut 'ex-urbs' (Soja, 2000), 'kota tepi' (Garreau, 1991), 'technoburbs' (Fishman, 1987) dan 'kota tanpa tepi' (Lang, 2003) dianggap sebagai sinyal munculnya sesuatu yang berbeda. Beberapa istilah tersebut dapat menginterpretasikan kawasan yang kota yang melebar keluar atau pinggiran kota (Phelps & Wood, 2011). Definisi urban sprawl, meskipun kontroversial, adalah pola pertumbuhan yang ditandai oleh pengembangan yang tidak terencana dan tidak merata di wilayah perkotaan.