95 Bab VI Penutup VI.1 Temuan Studi Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan beberapa temuan penelitian sebagai hasil dari analisis terhadap tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil temuan dan analisis penelitian yang telah didapatkan, berikut merupakan karakteristik responden yang mewakili populasi pengguna bus listrik di DKI Jakarta: - Berdasarkan karakteristik sosial ekonomi, diketahui dari total 385 responden yang berpartisipasi didominasi oleh responden dengan jenis kelamin perempuan sejumlah 61%, dengan 74% responden berada pada rentang usia 17-25 tahun dengan pekerjaan dominan responden adalah sebagai mahasiswa sebanyak 31%. Berdasarkan pendapatan bulanan responden berada pada rentang Rp2.500.000,00-Rp5.000.000,00 dengan persentase 32,5%. Sementara berdasarkan kepemilikan kendaraan pribadi diketahui bahwa populasi yang diwakili masih didominasi oleh penduduk yang memiliki kendaraan bermotor roda 2 dengan jumlah responden sejumlah 187 orang atau 48,6%. Selanjutnya disusul responden yang tidak menggunakan kendaraan pribadi dengan persentase 32,7% atau sebanyak 126 responden. Hal tersebut mengindikasikan sudah terpenuhinya kriteria generasi muda yang menjadi populasi dalam penelitian ini. - Berdasarkan karakteristik perjalanan responden diketahui antara lain adalah karakteristik pengguna bus listrik yaitu diketahui sebanyak 43% responden menempuh rute perjalanan 1N (Tanah Abang – Blok M) dan 57% responden menempuh rute perjalanan 1P (Senen – Blok M). Berdasarkan sebaran pengeluaran bulanan transportasi responden dominan sebanyak 201 responden atau 52% responden memiliki pengeluaran bulanan transportasi < Rp500.000. Sementara sebaran jangkauan aksesibilitas halte dengan persentase 41,5% masih berada pada jarak > 1000 meter dan 58,5% responden memiliki jarak first mile < 1000 meter. Dengan persentase responden berdasarkan tempat tinggal berdasarkan didominasi oleh responden yang bertempat tinggal di Kecamatan Tanah 96 Abang dan Kecamatan Senen dengan persentase 55% dan 45% responden bertempat tinggal tersebar di 8 Kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Sementara berdasarkan distribusi pergerakan responden pada kedua rute diketahui tujuan perjalanan responden adalah menuju pusat kegiatan antara lain halte dengan tujuan perjalanan terbanyak pada rute 1P (Senen – Blok M) adalah Seberang Kementrian PUPR, Blok M, Balai Kota 1, M.H. Thamrin 1, dan Karet Sudirman 1 serta pada rute 1N (Tanah Abang – Blok M) antara lain menuju halte Karet Sudirman 2, Menara Astra, MRT Bendungan Hilir 3 - Sudirman Suites, dan GBK Pintu 7. 2) Berdasarkan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi generasi muda terhadap penggunaan bus listrik di DKI Jakarta diketahui berdasarkan kriteria reliabilitas indikator, 34 item indikator memiliki nilai outer loading di atas 0,7 sehingga dinyatakan reliabel. Berdasarkan kriteria konsistensi reliabilitas internal nilai Cronbach’s alpha dan composite reliability untuk 8 variabel laten bernilai > 0,7 sehingga reliabel dan konsisten dalam menggambarkan model yang digunakan. Berdasarkan convergent validity nilai average variance extracted (AVE) di atas 0,5 dinyatakan valid untuk 8 variabel laten. Kriteria kolinearitas antar indikator menggunakan nilai VIF yang disarankan adalah di bawah 3, sementara untuk 34 indikator tidak ditemukan kolinearitas karena memiliki nilai VIF di bawah 3. Berdasarkan kriteria kekuatan dan relevansi prediktif menggunakan nilai koefisien determinan (R 2 ) dan relevansi prediksi (Q²). Nilai R 2 menunjukkan varians variabel endogen yang dijelaskan oleh variabel eksogen, sedangkan nilai Q² digunakan untuk menentukan sejauh mana prediksi tersebut menguntungkan. Variabel laten pertama yaitu kepuasan hidup memiliki nilai R Square 0,386 atau 38,6% variabel laten kepuasan hidup dipengaruhi oleh variabel kepuasan pelanggan. Sementara variabel laten kedua yaitu kepuasan pelanggan memiliki nilai R Square 0,601 atau 60,1% variabel kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh 6 variabel laten lainnya. Untuk melihat model fit digunakan indikator nilai SMSR < 0,08 dimana untuk model penelitian memiliki nilai 0,078 < 0,08, artinya 97 model fit untuk digunakan. Pada tahapan bootstrapping untuk mendapatkan nilai ukuran dan signifikansi koefisien jalur, didapatkan nilai koefisien jalur yang mana perubahan satu unit pada konstruk eksogen mengubah konstruk endogen sebesar ukuran koefisien jalur untuk 8 variabel laten yang digunakan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat 6 hipotesis diterima dan 1 hipotesis ditolak karena nilai t-value dan p-value yang tidak sesuai kriteria. Sementara hasil pengukuran efek f 2 diketahui terdapat 4 hubungan struktural jalur yang memiliki efek besar karena > 0,025 dan 3 hubungan struktural jalur memiliki dampak substantif sedang karena bernilai > 0,01. 3) Berdasarkan model struktural persepsi generasi muda terhadap penggunaan bus listrik di DKI Jakarta diketahui hubungan jalur struktural yang sudah diidentifikasi, diketahui terdapat 7 hubungan struktural jalur yang mana diketahui 2 hubungan strukural jalur merupakan indikator formatif dan 5 hubungan struktural jalur lainnya merupakan indikator reflektif. Dari 7 hipotesis yang diajukan terdapat 6 hipotesis yang positif dan signifikan mempengaruhi sementara 1 hipotesis lainnya ditolak karena tidak signifikan mempengaruhi. VI.2 Kesimpulan Berdasarkan tinjauan teori dan hasil analisis, terdapat beberapa kesimpulan untuk menjawab tujuan dan sasaran penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu mengidentifikasi karakteristik pengguna bus listrik berdasarkan karakteristik sosial ekonomi dan karakteristik perjalanan responden. Berdasarkan karakteristik pengguna bus listrik diketahui sampel yang mewakili populasi pengguna bus listrik rata-rata berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 17-25 tahun. Berdasarkan rute terpilih diketahui pekerjaan rata-rata pengguna bus listrik adalah karyawan swasta dengan rentang pendapatan bulanan Rp2.500.000-Rp5.000.000 yang memiliki kendaraan pribadi roda dua dan tidak memiliki kendaraan pribadi. Berdasarkan hasil analisis SmartPLS dan interpretasi dari faktor-faktor yang yang mempengaruhi persepsi generasi muda terhadap penggunaan bus listrik di DKI Jakarta diketahui variabel laten kepuasan pelanggan secara positif dan signifikan dipengaruhi oleh variabel kualitas layanan bus, kualitas layanan pengemudi dan 98 awak bus, komitmen penyedia layanan bus, kinerja lingkungan yang dirasakan, dan pengetahuan umum mengenai lingkungan. Sementara kepuasan pelanggan secara positif dan signifikan mempengaruhi variabel laten kepuasan hidup.