PEMETAAN FREKUENSI DASAR DAN FORMAN PENGUCAPAN VOKAL ALOFON (STUDI KASUS PENUTUR BAHASA JAWA DI PATI DAN BAHASA INDONESIA DI JAKARTA PUSAT) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh Syifa Nailufar Rohman NIM: 24721301 (Program Studi Magister Pengajaran Fisika) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Desember 2023 i ABSTRAK PEMETAAN FREKUENSI DASAR DAN FORMAN PENGUCAPAN VOKAL ALOFON (STUDI KASUS PENUTUR BAHASA JAWA DI PATI DAN BAHASA INDONESIA DI JAKARTA PUSAT) Oleh Syifa Nailufar Rohman NIM: 24721301 (Program Studi Magister Pengajaran Fisika) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gelombang bunyi 10 vokal alofon dari Bahasa Jawa sebagai bahasa etnis yang paling banyak digunakan dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Kami memetakank arakteristik akustik berdasarkan frekuensi fundamental dan frekuensi forman (dari forman pertama hingga ke - empat) dari 10 vokal alofon [a], [i], [I], [e], [ɛ], [ə], [ɔ] , [o], [U], dan [u]. Dari berbagai dialek yang ada di tanah air, kami memilih penutur bahasa Jawa dari Desa Ngemplak Kidul, sedangkan penutur Bahasa Indonesia dipilih dari Cikini, Jakarta Pusat. Sebanyak 120 sampel terlibat yang terdiri dari 60 laki-laki dan 60 perempuan berusia 16-17 tahun. Kami merekam suara sampel saat mengucapkan setiap vokal selama 3 detik. Kemudian, data diolah menggunakan Fast Fourier Transform menggunakan aplikasi Praat 6.0.25 untuk mendapatkan frekuensi dasar dan frekuensi forman. Kami menggunakan Equal Variance Two- Tailed T-Test untuk mengukur kesamaan vokal dari 45 pasangan vokal dan kesamaan vokal antara penutur Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Menggunakan taraf signifikan α < 0,05, hasil penelitian menunjukkan bahwa 68,75 persen frekuensi dasar dan frekuensi forman vokal antara penutur Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia tidak terbedakan. Nilai frekuensi dasar penutur Bahasa Jawa lebih tinggi dibandingkan penutur Bahasa Indonesia. Rerata frekuensi dasar pada penutur Bahasa Jawa usia 16-17 tahun untuk laki-laki adalah 136,5 Hz dan 249,7 Hz untuk perempuan. Sedangkan, frekuensi dasar penutur Bahasa Indonesia laki-laki sebesar 128,9 Hz dan perempuan 244,3 Hz. Penutur Bahasa Indonesia laki-laki mempunyai frekuensi forman pertama dan kedua lebih tinggi dibandingkan penutur bahasa Jawa. Sedangkan pada perempuan, forman ke - empat penutur Bahasa Jawa lebih tinggi dibandingkan penutur Bahasa Indonesia. Melalui penelitian ini 10 vokal alofon tersebut dapat dipetakan sehingga dapat dijadikan acuan dalam dunia akademis. Kata kunci: frekuensi dasar, frekuensi forman, analisa fonetik akustik, gelombang suara, vokal, Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia. ii ABSTRACT MAPPING THE FUNDAMENTAL AND FORMANT FREQUENCIES OF ALLOPHONE VOWEL PRONUNCIATION (CASE STUDY OF JAVANESE SPEAKERS IN PATI AND BAHASA INDONESIA SPEAKERS IN CENTRAL JAKARTA) By Syifa Nailufar Rohman NIM: 24721301 (Master’s Program in Physics Teaching) This research aims to analyze the soundwave of 10 allophone vowels from Javanese the most used ethnic language and Bahasa Indonesia as the national language. We mapped the acoustic characteristics based on the fundamental frequency and formant frequencies (from first to fourth formant) of 10 allophone vowels [a], [i], [I], [e], [ɛ], [ə], [ɔ], [o], [U], and [u]. From vast dialects within the country, we chose Javanese speakers from Ngemplak Kidul Village while Bahasa Indonesia speakers were chosen from Cikini, Central Jakarta. A total of 120 participants were involved which consisted of 60 males and 60 females aged 16-17 years old. We recorded the participant's voice when pronouncing each vowel for 3 seconds. Fast Fourier Transform was then employed using Praat 6.0.25 application to determine the fundamental frequency and formant frequencies. We used the Equal Variance Two-Tailed T-Test to measure the vocal similarity of 45 vocal pairs and vocal similarity between Javanese and Bahasa Indonesia speakers. Using a significant level of α < 0.05, the results of the study show that 68.75 percent of the fundamental frequency and formant frequencies of vowels are similar between Javanese and Bahasa Indonesia speakers. The fundamental frequency value for Javanese speakers is higher than for Bahasa Indonesia speakers. The range for Javanese speakers aged 16-17 years in pronunciation of 10 vowels for males is 136.5 Hz and 249.7 Hz for females. Meanwhile, the fundamental frequency for males of Bahasa Indonesia speakers is 128.9 Hz and 244.3 Hz for females. Male Bahasa Indonesia speakers have the first and the second formant frequency higher than Javanese speakers. Meanwhile, for females, the fourth formant of Javanese speakers is higher than Bahasa Indonesia speakers. Through this research, the 10 allophone vowels can be mapped so that they can be used as a reference in the academic world. Keywords: pitch, formant frequency, acoustic phonetic analysis, sound waves, vowels, Javanese language, Bahasa Indonesia. iii LEMBAR PENGESAHAN PEMETAAN FREKUENSI DASAR DAN FORMAN PENGUCAPAN VOKAL ALOFON (STUDI KASUS PENUTUR BAHASA JAWA DI PATI DAN BAHASA INDONESIA DI JAKARTA PUSAT) HALAMAN PENGESAHAN Oleh Syifa Nailufar Rohman NIM: 24721301 (Program Studi Magister Pengajaran Fisika) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Tim Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II ______________________ ______________________ Bandung, 27 Desember 2023 ___________________________ (Dr. M. Rizqie Arbie) (Galih R. F. Suwandi, S. Si., M. Si.) iv PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis Magister yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Nailufar Rohman, Syifa. (2023): ”Pemetaan Frekuensi Dasar dan Forman Pengucapan Vokal Alofon (Studi Kasus Penutur Bahasa Jawa di Pati dan Bahasa Indonesia di Jakarta Pusat)”, Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Nailufar Rohman, Syifa. (2023): “Mapping the Fundamental and Formant Frequencies of Allophone Vowel Pronunciation (Case Study of Javanese Speakers in Pati and Bahasa Indonesia Speakers in Central Jakarta)”, Master’s Thesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. v HALAMAN PERUNTUKAN Tesis ini dipersembahkan kepada suami, anak, keluarga, dan Lembaga Penyedia Dana Pendidikan (LPDP) Indonesia atas bantuan dan dukungan yang tak terhingga. Semoga segala upaya dalam menuntut ilmu dapat memberikan manfaat bagi diri penulis dan lingkungan sekitar. vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul”Pemetaan Frekuensi Dasar dan Forman Pengucapan Vokal Alofon (Studi Kasus Penutur Bahasa Jawa di Pati dan Bahasa Indonesia di Jakarta Pusat)” Tesis ini tidak mungkin selesai tanpa pihak - pihak yang terus memberikan bimbingan, doa, semangat serta bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada: Arbie, selaku dosen pembimbing, yang telah bersedia membimbing juga memberikan ide, ilmu, serta dukungan positif, selama proses pengerjaan tesis 2. Ibu Maria Evita, S.Si., M.Si.,dan Bapak Dr. Getbogi Hikmawan, S.Si., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan ilmunya. 3.