26 Bab III Metodologi Penelitian III.1. Daerah Kajian Daerah kajian pada penelitian ini berada di 11 WPP Indonesia serta meninjau empat area pembangkitan siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia (Gambar III.1). Setiap WPP memiliki cakupan perairan masing-masing yang dapat dilihat pada Tabel III.1. Terdapat empat area pembangkitan siklon tropis yang berada di sekitar wilayah Indonesia, yakni di Teluk Benggala (Area 1), Samudra Pasifik bagian barat (Area 2), Samudra Hindia bagian timur laut (Area 3), dan perairan Australia bagian barat (Area 4) (Gambar III.1 dan Tabel III.2). Gambar III.1 Daerah kajian penelitian yang mencakup 25 o LU–25 o LS dan 85 o – 150 o BT. Daerah WPP Indonesia ditunjukkan oleh garis berwarna biru dengan nomor wilayahnya masing-masing. Area pembangkitan siklon tropis ditandai dengan kotak berwarna kuning (Area 1: Teluk Benggala), hijau (Area 2: Samudra Pasifik bagian barat), biru muda (Area 3: Samudra Hindia bagian timur laut), dan merah (Area 4: perairan Australia bagian barat) (Ningsih dkk., 2023). 27 Tabel III.1 Cakupan perairan setiap WPP Indonesia (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No.18 Tahun 2014). No WPP Perairan 1 571 Selat Malaka dan Laut Andaman 2 572 Samudra Hindia sebelah barat Sumatera dan Selat Sunda 3 573 Samudra Hindia sebelah selatan Jawa hingga selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian barat 4 711 Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan 5 712 Laut Jawa 6 713 Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali 7 714 Teluk Tolo dan Laut Banda 8 715 Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, 9 716 Laut Sulawesi dan Utara Pulau Halmahera 10 717 Teluk Cendrawasih dan Samudra Pasifik bagian barat 11 718 Laut Aru, Laut Arafura, dan Laut Timor bagian timur Tabel III.2 Area pembangkitan siklon tropis beserta daerah cakupannya (Ningsih dkk., 2023). Area Koordinat Daerah Cakupan 1 0 o –25 o LU dan 85 o –99 o BT Teluk Benggala 2 0 o –25 o LU dan 99 o –150 o BT Samudra Pasifik bagian barat 3 0 o –25 o LS dan 85 o –106 o BT Samudra Hindia bagian timur laut 4 0 o –25 o LS dan 106 o –150 o BT Perairan Australia bagian barat III.2. Data dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data angin, gelombang, siklon tropis, dan indeks PDO selama 45 tahun (1977–2021) (Tabel III.3). Data angin dan gelombang berasal dari ERA5 (https://cds.climate.copernicus.eu/cdsapp#!/home) dengan resolusi spasialnya masing-masing adalah 0,25 o x 0,25 o dan 0,50 o x 0,50 o . Resolusi temporal data angin yang digunakan adalah setiap 1 jam, sedangkan resolusi temporal data gelombang adalah setiap 1 jam. Data kejadian siklon tropis bersumber dari IBTrACS yang tersedia di National Centers for Environmental Information (NCEI) milik NOAA (https://www.ncdc.noaa.gov/ibtracs/index.php?name=ib-v4-access). IBTrACS adalah sekumpulan data siklon tropis yang merupakan kolaborasi berbagai agensi cuaca di dunia (Knapp dkk., 2010; Ward dkk., 2020). Informasi 28 yang digunakan pada data siklon tropis adalah lokasi, waktu, dan kekuatan siklon tropis (dalam skala Saffir–Simpson). Data kejadian siklon tropis memiliki interval data setiap 3 jam. Analisis pengaruh fenomena PDO terhadap tren kecepatan angin dan tinggi gelombang di WPP Indonesia dibagi menjadi dua fase, yakni saat PDO fase hangat (1977–2007; 31 tahun) dan dingin (2008–2021; 14 tahun) (https://www.daculaweather.com/4_pdo_index.php). Indeks PDO dapat diakses pada laman NCEI NOAA (https://www.ncei.noaa.gov/pub/data/cmb/ersst/v5/i ndex/ersst.v5.pdo.dat). Periode waktu PDO fase hangat dan dingin yang digunakan adalah saat fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) dalam kondisi normal yang ditunjukkan oleh Dipole Mode Index (DMI) berada di antara -0,48 hingga 0,48 o C (Pant dkk., 2015). Nilai DMI dapat diakses pada laman NOAA (https://psl.noaa.gov/gcos_wgsp/Timeseries/DMI/). Tabel III.3 Keterangan data. Data Sumber Data Resolusi Spasial Resolusi Temporal Keterangan Angin ERA5 0,25 o x 0,25 o 1 jam 10m komponen u dan v Gelombang 0,5 o x 0,5 o 1 jam SWH, swell, dan wind sea Siklon Tropis IBTrACS - 3 jam setiap kejadian siklon tropis Lokasi, waktu, kecepatan angin Indeks PDO NOAA - 1 bulan - Nila DMI NOAA - 1 bulan - III.3. Metodologi Pada penelitian ini akan digunakan metode statistika untuk menganalisis tren jangka panjang kejadian dan kekuatan siklon tropis, kecepatan angin, dan tinggi gelombang. Selain itu, pengaruh pada penelitian ini akan dikaji pengaruh fenomena PDO terhadap karakteristik kejadian siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, serta kecepatan angin dan tinggi gelombang di WPP Indonesia. Berikut adalah penjabaran metodologi perhitungan yang akan digunakan pada penelitian ini. 29 III.3.1. Regresi Linier Regresi linier telah umum digunakan untuk menghitung tren jangka panjang kecepatan angin dan tinggi gelombang (Cao dkk., 2021; Zheng dan Li, 2015; Zheng dkk., 2022). Regresi linier adalah pendekatan fungsi linier yang memodelkan hubungan antar suatu variabel dependen dengan variabel lainnya yang bersifat independen (Newbold dkk., 2013). Model regresi linier dapat mengestimasi setiap nilai dependen (misal: Y) terhadap nilai independennya (misal: X) berdasarkan perhitungan persamaan linier.