Hasil Ringkasan
127 BAB. VI Kesimpulan dan Saran VI.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisa kelima variasi campuran diperoleh beberapa hal sebagai berikut: a. Penggunaan superplasticizer pada variasi 2 tidak berpengaruh terhadap peningkatan kuat tekan dibandingkan dengan variasi 1 yang tidak menggunakan superplasticizer sama sekali. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh penurunan kadar rasio semen-agregat pada variasi 1 yang dapat menggantikan peran superplasticizer dalam peningkatan kuat tekan beton pori. b. Penggunaan rasio semen-agregat yang sama pada variasi 2 dan 3 tidak menghasilkan kuat tekan yang sama. Hal ini dikarenakan rasio semen- agregat 1 : 4 akan bekerja secara optimum pada agregat dengan ukuran lebih kecil dari 10 mm sehingga pasta semen yang menyelimuti agregat cukup tebal. c. Penggunaan silica fume tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kuat tekan dan kuat lentur beton pori selama kadar silica fume yang digunakan kurang dari 10% (kadar minimal untuk beton mutu tinggi). Pada variasi 5 yang menggunakan silica fume sebesar 6% hanya menambahkan kuat tekan sebesar 26,8% dibandingkan variasi 4 yang tanpa penggunaan silica fume. 2. Komposisi optimum dihasilkan oleh campuran beton pori variasi 3 yang menghasilkan: a. Kuat tekan yang memenuhi standar minimum kuat tekan jalan dengan volume lalu lintas sedang mengacu Austroads 2017. b. Kuat lentur yang lebih rendah dari standar kuat lentur untuk jalan dengan volume lalu lintas sedang mengacu Austroads 2017, namun masih dapat memenuhi standar kuat lentur beton pori sesuai ACI 2010. 128 c. Laju penyerapan air (infiltrasi) yang terkecil dibandingkan keempat variasi lainnya namun masih memenuhi standar laju infiltrasi beton pori mengacu ACI 2010. 3. Kuat tekan maksimum dan kuat lentur maksimum dicapai variasi 3 namun berbanding terbalik dengan laju infiltrasinya.