Hasil Ringkasan
ABSTRAK KARAKTERISASI PARTIKULAT HALUS DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR (STUDI KASUS: KAWASAN MARUNDA, JAKARTA UTARA) Oleh Zeni Anggraini NIM: 25321308 (Program Studi Magister Teknik Lingkungan) Pencemaran udara di sekitar Kawasan Industri Marunda, Jakarta Utara, telah menjadi perhatian serius baik masyarakat maupun pemerintah daerah, sehingga penelitian mengenai karakterisasi partikulat halus dan identifikasi sumber pencemar di lokasi tersebut sangat diperlukan. Enam puluh sampel partikel halus (PM2,5) dikumpulkan dari pemukiman sekitar Kawasan Industri Marunda di Jakarta Utara. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan instrumen SuperSASS selama 24 jam, setiap 3 hari, pada periode Februari hingga Juli 2023 yang mewakili musim hujan dan kemarau. Konsentrasi massa PM2,5, karbon hitam, dan 19 unsur kimia ditentukan dari filter Teflon. Konsentrasi rata-rata (±CI 95%) massa PM2,5 pada musim hujan dan kemarau masing-masing adalah 27,81 ± 5,18 µg/m 3 dan 46,63 ± 4,45 µg/m 3 . Meskipun konsentrasi PM2,5 lebih rendah selama musim hujan, konsentrasi karbon hitam dan unsur-unsur tertentu tidak menurun secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa zat pencemar memegang peranan penting pada kedua musim di wilayah penelitian. Belerang (S) merupakan unsur yang paling melimpah dengan konsentrasi rata-rata pada musim kemarau (2727,89 ng/m 3 ) lebih tinggi dibandingkan musim hujan (1983,18 ng/m 3 ). Hasil rekonstruksi massa PM2.5 menunjukkan bahwa amonium sulfat dan karbon hitam mempunyai porsi yang besar pada massa PM2,5 di kedua musim. Principal Component Analysis (PCA) - Absolute Principal Component Scores (APCS) – Multi Linear Regression (MLR) diaplikasikan untuk identifikasi dan estimasi kontribusi sumber pencemar PM2,5 di Kawasan Industri Marunda. Sumber emisi kendaraan dan pembakaran biomassa (57,6%), industri petrokimia dan logam (3,5%), proses pengelasan bercampur sumber dari kendaraan (2,8%), dan sulfat sekunder bercampur fugitive dust (36,0%) merupakan sumber pencemar utama terhadap tingkat PM2,5 di lokasi penelitian. Hasil ini diharapkan dapat menjelaskan jenis unsur kimia dan sumber pencemar partikulat udara yang ada di kawasan industri ini, sebagai referensi ilmiah dalam mempelajari permasalahan pencemaran udara di kawasan ini. Kata kunci: PM2.5, karbon hitam, Marunda, sumber pencemar, unsur kimia ABSTRACT CHARACTERIZATION OF FINE PARTICULATE MATTER AND POLLUTION SOURCES IDENTIFICATION (CASE STUDY: MARUNDA AREA, NORTH JAKARTA) By Zeni Anggraini NIM: 25321308 (Master’s Program in Environmenntal Engineering) Air pollution around the Marunda Industrial Area, North Jakarta, has become a serious concern for both the community and local government, so research on the characterization of fine particulates at these sites is urgently needed. Sixty samples of fine particles (PM2,5) were collected from residential sites around industrial areas in North Jakarta. Samples were collected using the SuperSASS instrument for 24 hours, every 3 days in the period February to July 2023, representing the rainy and dry seasons. Mass concentrations of PM2,5, black carbon, and 19 chemical elements were determined from Teflon filter. The average PM2,5 mass concentration (±CI 95%) in the rainy and dry seasons was 27.81 ± 5,18 µg/m 3 and 46.63 ± 4,45 µg/m 3 , respectively. Although PM2,5 concentrations were lower during the rainy season, concentrations of black carbon and certain elements did not significantly decrease. This indicates that pollutants play an important role in both seasons in the study area. Sulfur (S) is the most abundant element with an average concentration during the dry season (2727.89 ng/m 3 ) higher than in the rainy season (1983.18 ng/m 3 ).