Hasil Ringkasan
HUBUNGAN PREVALENSI KEMAMPUAN FUNGSI FISIK DENGAN USIA DAN INAKTIVITAS FISIK PADA LANSIA COVER TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh SHIDQI MAULIDA NIM: 21721017 (Program Studi Magister Ilmu Keolahragaan) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Januari 2024 i HUBUNGAN PREVALENSI KEMAMPUAN FUNGSI FISIK DENGAN USIA DAN INAKTIVITAS FISIK PADA LANSIA LEMBAR PENGESAHAN Oleh SHIDQI MAULIDA NIM: 21721017 (Program Studi Magister Ilmu Keolahragaan) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Tim Pembimbing 15 Januari 2024 Ketua ________________________ (Dr. Didi Sunadi, S.Pd., M. Pd.) Anggota _______________________ (dr. Riza Adriyani, M.Or.) ii ABSTRAK HUBUNGAN PREVALENSI KEMAMPUAN FUNGSI FISIK DENGAN USIA DAN INAKTIVITAS FISIK PADA LANSIA Oleh SHIDQI MAULIDA NIM: 21721017 (Program Studi Magister Ilmu Keolahragaan) Pada lansia kapasitas fungsi fisik serta otot rangka akan menurun seiring bertambahnya usia, setiap tahunnya akan menurun sebesar 1 % dan sedikitnya 3% jika telah berusia 70 tahun keatas. Setiap individu memiliki tingkat penurunan yang berbeda-beda. Usia, jenis kelamin, inaktivitas fisik, dan riwayat penyakit kronis merupakan faktor yang berinteraksi menurunkan kapasitas (massa dan kekuatan) otot rangka. Tujuan: Mengeksplorasi prevalensi kemampuan fungsi fisik dan seberapa besar keeratan hubungannya dengan usia dan inaktivitas fisik pada lansia. Metode: Studi observasi dengan pendekatan analisis korelasi deskriptif kuantitatif, sebanyak 46 orang lansia masuk kedalam kriteria inklusi subjek penelitian. Tes dan pengukuran serta nilai normatif kemampuan fungsi fisik menggunakan standar Asian Working Group of Sarcopenia (AWGS), pengukuran inaktivitas fisik menggunakan accelerometer ActivPAL dengan waktu pemakaian 24 jam selama 4 hari digunakan pada paha bagian depan. Hasil: Non-Sarkopenia 19%, Pra- sarkopenia 22%, Sarkopenia 37%, dan Sarkopenia berat 22%. Laki-laki 65% dan Perempuan 59%. Hubungan kemampuan fungsi fisik dengan Usia 0,374 dalam kategori lemah dan inaktivitas fisik -0,731 dalam kategori kuat. Derajat keeratan hubungan usia dengan muscle strength (MS) -0,192 dan Appendicular Skeletal Musclemass Index (ASMI) -0,189 dalam kategori lemah, sedangkan physical performance (PF) -0,482 dalam kategori sedang. Pada variabel inaktivitas fisik dengan MS (–0,593) dan PF (-0,451) dalam kategori sedang, ASMI (-0,613) dalam kategori kuat. Kesimpulan: sebanyak 59% Lansia telah mengalami sarkopenia, dan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki. Penurunan kemampuan fungsi fisik terkait usia tidak dapat dicegah, akan tetapi laju penurunannya dapat diperlambat dengan cara membatasi perilaku inaktivitas fisik dan menggantinya dengan perilaku yang lebih aktif secara fisik. Kata Kunci: Kemampuan Fungsi Fisik, Sarkopenia, Usia, Inaktivitas fisik, Lansia iii ABSTRACT CORRELATION OF THE PREVALENCE OF PHYSICAL FUNCTIONAL ABILITY WITH AGE AND PHYSICAL INACTIVITY IN ELDERLY PEOPLE By SHIDQI MAULIDA NIM: 21721017 (Sports Science Master's Study Program) Capacity for physical function and skeletal muscles in elderly will decrease with age, decreasing by 1% every year and at least 3% if you are 70 years or older. Each individual has a different level of decline. Age, gender, physical inactivity, and history of chronic disease are factors that interact to reduce the capacity (mass and strength) of skeletal muscles. Objective: To explore the prevalence of physical function ability and how closely it is related to age and physical inactivity in the elderly.