KAJIAN EFEKTIFITAS BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN PADA SUNGAI NAMO KABUPATEN SIGI TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh TAUFIK ISMAIL NIM : 25822026 (Program Studi Magister Pengelolaan Sumber Daya Air) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JANUARI 2024 ABSTRAK KAJIAN EFEKTIFITAS BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN PADA SUNGAI NAMO KABUPATEN SIGI Oleh Taufik Ismail NIM: 25822026 (Program Studi Magister Pengelolaan Sumber Daya Air) Pada tanggal 28 September tahun 2018 telah terjadi bencana gempa bumi di Provinsi Sulawesi Tengah, kejadian ini mengakibatkan terjadinya tsunami, liquifaksi dan tanah longsor di beberapa lokasi di Sulawesi Tengah. Salah satu lokasi terjadi tanah longsor adalah di bagian hulu Sungai Namo yang merupakan anak Sungai Palu. Akibat tanah longsor tersebut mengakibatkan masuknya material longsoran berupa tanah dan bebatuan ke dalam aliran sungai dan terbawa aliran sungai sehingga menyebabkan sedimentasi di bagian hilir Sungai Namo sehingga saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, daya tampung sungai tidak dapat menampung debit air. Air yang bercampur sisa longsoran berupa lumpur dan batuan menyebabkan banjir debris yang menimbulkan kerusakan pada daerah yang dilewatinya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektifitas bangunan sabo dam terhadap aliran debris di Sungai Namo. Pemodelan numerik aliran debris menggunakan Software HEC-RAS 2D untuk mensimulasikan aliran debris kondisi sungai tanpa sabo dam, kondisi rencana desain awal dan kondisi desain akhir. Simulasi aliran debris mengacu pada debit banjir dengan kala ulang Q2, Q5, Q10, Q25, Q50 dan Q100. Berdasarkan hasil pemodelan didapatkan hasil jika sungai tanpa sabo dam terjadi erosi sebesar 70.520 m 3 sampai dengan 113.498 m 3 , sedangkan jika dilaksanakan penanganan sesuai desain awal maka terjadi erosi sebesar 19.596 m 3 sampai dengan 26.931 m 3 , kemudian jika dilaksanakan penanganan sesuai desain akhir sungai mengalami sedimentasi sebesar 7.321 m 3 sampai dengan 16.320 m 3 . Dengan ini dapat ditarik kesimpulan adanya peningkatan efektifitas pengendalian alian debris jika dilaksanakan sesuai desain akhir sebesar 49% sampai dengan 60% jika dibandingkan dengan rencana desain awal. Kata kunci : debris, sedimen, sungai namo, HEC-RAS ABSTRACT STUDY ON THE EFFECTIVENESS OF SEDIMENT CONTROL BUILDINGS ON THE NAMO RIVER IN SIGI DISTRICT By Taufik Ismail NIM: 25822026 (Master’s Program in Water Resources Management) On September 28, 2018, an earthquake struck Central Sulawesi Province, leading to a tsunami, liquefaction, and landslides in various areas. One of the locations affected by landslides was the upstream part of the Namo River, a tributary of the Palu River. The landslide resulted in the entry of soil and rocks into the river flow, carried downstream by the current. This led to sedimentation in the lower part of the Namo River. During periods of high-intensity rainfall, the river's capacity became insufficient to accommodate the increased water discharge. The mixture of water and landslide residues, in the form of mud and rocks, caused debris floods, resulting in damage to areas in its path. This research aims to investigate the effectiveness of sabo dam structures in mitigating debris flows in the Namo River. The numerical modeling of debris flows employs HEC-RAS 2D software to simulate various scenarios, including conditions without sabo dams, initial design plan conditions, and final design conditions. The debris flow simulations are conducted for flood discharges corresponding to return periods Q2, Q5, Q10, Q25, Q50, and Q100. According to the modeling results, it was observed that the river, without the Sabo dam, experienced erosion ranging from 70,520 m3 to 113,498 m3. When treated according to the initial design, the erosion reduced to a range of 19,596 m3 to 26,931 m3.