219 Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi Pada bab ini berisi mengenai ringkasan temuan studi, kesimpulan, rekomendasi, kelemahan studi, dan saran untuk penelitian selanjutnya. VI.1 Temuan Studi Pada subbab ini akan menguraikan temuan studi dari masing-masing sasaran penelitian berdasarkan analisis yang telah dilakukan. VI.1.1 Hasil Identifikasi Radius Jangkauan Layanan Stasiun KRL di Wilayah Suburban dengan Adanya Park and Ride dan Ridesourcing 1. Pada model 1 dengan mengasumsikan radius jangkauan layanan stasiun KRL sebagai variabel terikat (Y1’) adalah Ln jarak dari tempat tinggal menuju stasiun asal perjalanan, teridentifikasi bahwa ada 6 (enam) faktor yang mempengaruhi radius jangkauan layanan stasiun KRL di wilayah suburban yaitu moda first mile transportasi umum, moda first mile berjalan kaki, waktu berangkat, lama kemauan berjalan kaki (menit), jenis parkir swasta, faktor penting layanan KRL 1 “kenyamanan di dalam kereta pada saat perjalanan (misalnya terlindung dari cuaca panas ataupun hujan, dll)”, dengan hasil uji koefisien determinasi besaran adjusted R 2 diperoleh 0,253 yang memiliki arti bahwa variabilitas radius jangkauan layanan stasiun KRL di wilayah suburban dalam jarak dari tempat tinggal menuju stasiun asal perjalanan dapat dijelaskan oleh variabilitas keenam faktor di atas sebesar 25,3%. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lainnya. 2. Pada model 2 dengan dengan mengasumsikan radius jangkauan layanan stasiun KRL sebagai variabel terikat (Y2) adalah waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan (menit), teridentifikasi bahwa ada 9 (sembilan) faktor yang mempengaruhi radius jangkauan layanan stasiun KRL di wilayah suburban yaitu moda first mile transportasi umum, faktor penting layanan KRL 8 “mudah mendapatkan informasi mengenai gangguan perjalanan KRL”, biaya parkir/bulan, pendidikan, waktu berangkat, faktor penting layanan KRL 1 “kenyamanan di dalam kereta pada saat perjalanan (misalnya terlindung dari cuaca panas ataupun hujan, dll)”, waktu tempuh dari 220 stasiun tujuan menuju tempat kerja/sekolah (menit), jenis parkir swasta, dan faktor penting layanan P+R 2 “keamanan kendaraan pada saat diparkir”, dengan hasil uji koefisien determinasi besaran adjusted R 2 diperoleh 0,331 yang memiliki arti bahwa variabilitas radius jangkauan layanan stasiun KRL di wilayah suburban dalam waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan dapat dijelaskan oleh variabilitas kesembilan faktor di atas sebesar 33,1%. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lainnya. 3. Nilai koefisien determinasi Y2 lebih besar dibandingkan dengan Y1’ (33,1% > 25,3%) dan variabel bebas yang mempengaruhi Y2 lebih banyak dibandingkan Y1’ (9 > 6). Dari penelitian ini dinilai bahwa dengan menggunakan variabel terikat waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan (menit) lebih dapat menjelaskan model jangkauan layanan dibandingkan variabel terikat jarak dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan (km). VI.1.2 Hasil Deskripsi Karakteristik Pelaku Perjalanan yang Menggunakan Park and Ride dan Ridesourcing di Wilayah Suburban 1. Berdasarkan jenis kelamin, diperoleh toleransi pria terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan sebesar 1,5 km dan 10 menit dan perempuan sebesar 1,0 km dan 8 menit, sehingga dapat disimpulkan bahwa toleransi pria terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju stasiun asal perjalanan lebih jauh dan lebih lama dibandingkan perempuan. 2. Berdasarkan pendidikan responden, diperoleh toleransi lulusan SMA/sederajat terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan sebesar 1,1 km dan 10 menit; lulusan D1/D2/D3/sederajat sebesar 1,3 km dan 6 menit; lulusan D4/S1/sederajat sebesar 1,0 km dan 8 menit; dan lulusan S2/S3 sebesar 2,0 km dan 7 menit, sehingga dapat disimpulkan bahwa toleransi lulusan S2/S3 terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan lebih jauh dan lebih lama dibandingkan lulusan lainnya. Akan tetapi responden yang berpendidikan S2/S3 bertempat 221 tinggal dengan jangkauan terdekat sekitar 3,5 km dan 10 menit dari stasiun asal, dibandingkan pendidikan lainnya di atas 10 km dan 40 menit. 3. Berdasarkan waktu berangkat responden, diperoleh toleransi waktu berangkat responden pukul 04:00-05:29 WIB terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan sebesar 1,0 km dan 9 menit; pukul 05:30-06:59 WIB sebesar 1,05 km dan 9,5 menit; pukul 07:00-08:29 WIB sebesar 1,0 km dan 10 menit; pukul 08:30-09:59 WIB sebesar 2,0 km dan 7,5 km; pukul 10:00-12:59 WIB sebesar 2,25 km dan 7,5 menit; dan di atas pukul 13:00 WIB sebesar 9,0 km dan 15 menit. Dapat disimpulkan bahwa toleransi waktu berangkat di atas pukul 13:00 WIB terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan lebih jauh dan lebih lama dibandingkan waktu berangkat lainnya. 4. Berdasarkan waktu tempuh dari stasiun tujuan ke tempat kerja/sekolah (menit), diperoleh toleransi waktu tempuh responden sebesar 55 menit sebesar 5,2 dan 15 menit. Dapat disimpulkan bahwa toleransi waktu tempuh responden sebesar >55 menit dari stasiun tujuan ke tempat kerja/sekolah (menit) terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan lebih jauh dan lebih lama dibandingkan waktu tempuh dari stasiun tujuan ke tempat kerja/sekolah (menit) lainnya. 5. Berdasarkan lama kemauan berjalan kaki dalam waktu (menit), diperoleh toleransi lama kemauan berjalan kaki responden sebesar < 5 menit terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan sebesar 1,4 km dan 5 menit; 5-10 menit sebesar 1,5 km dan 10 menit; 11-15 menit sebesar 1,0 km dan 7,5 menit; 16-20 menit sebesar 1,0 km dan 10 menit; 21-30 menit sebesar 1,0 km dan 10 menit; 31-60 menit sebesar 3,5 km dan 10 menit; dan >60 menit sebesar 5,0 km dan 20 menit. Dapat disimpulkan bahwa toleransi lama kemauan berjalan kaki responden sebesar >55 menit terhadap 222 jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan lebih jauh dan lebih lama dibandingkan lama kemauan berjalan kaki lainnya. 6. Berdasarkan kendaraan first mile responden, diperoleh toleransi kendaraan first mile responden menggunakan transportasi umum (angkot) terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan sebesar 7,6 km dan 22,5 menit. 7. Berdasarkan kendaraan first mile responden, diperoleh toleransi kendaraan first mile responden berjalan kaki terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan sebesar 0,5 km dan 5 menit. 8. Berdasarkan faktor penting layanan KRL Jabodetabek menurut responden, diperoleh toleransi faktor penting ke-1 “kenyamanan di dalam kereta pada saat perjalanan (misalnya terlindung dari cuaca panas ataupun hujan, dll)” terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan sebesar 1,0 km dan 6 menit. 9. Berdasarkan faktor penting layanan KRL Jabodetabek menurut responden, diperoleh toleransi faktor penting ke-8 “mudah mendapatkan informasi mengenai gangguan perjalanan KRL” terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan sebesar 9,05 km dan 26 menit. VI.1.3 Hasil Deskripsi Karakteristik Park and Ride dan Karakteristik Ridesourcing sebagai First Mile di Wilayah Suburban 1. Karakteristik Fasilitas Park and Ride a. Mayoritas kendaraan yang diparkir adalah sepeda motor sebesar 98,40%. b. Jenis P+R mayoritas yang digunakan adalah parkir yang disediakan kelompok masyarakat/perorangan (lahan warga) sebesar 74,40%. c. Berdasarkan jenis park and ride, diperoleh toleransi jenis P+R “parkir yang dikelola oleh swasta (contoh: baby parking, dll)” terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju stasiun asal perjalanan sebesar 2,0 km dan 15 menit. d. Biaya parkir harian sebagian besar bernilai Rp 5.000,- sebesar 63,20%. e. Berdasarkan biaya parkir bulanan responden, diperoleh toleransi biaya parkir bulanan responden sebesar < Rp 100.000,- terhadap jarak dan waktu 223 tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan sebesar 1,0 km dan 8 menit; Rp 100.000,- s/d Rp 200.000,- sebesar 1,0 km dan 10 menit; Rp 200.001,- s/d Rp 300.000,- sebesar 1,0 km dan 7 menit; dan Rp 300.001,- s/d Rp 500.000,- sebesar 3,0 km dan 15 menit. Dapat disimpulkan bahwa biaya parkir bulanan responden sebesar Rp 300.001,- s/d Rp 500.000,- terhadap jarak dan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju ke stasiun asal perjalanan lebih jauh dan lebih lama dibandingkan biaya parkir bulanan lainnya. f. Mayoritas durasi parkir responden adalah 6-12 jam sebesar 58,40%. g. Mayoritas frekuensi parkir responden dalam seminggu adalah 5 kali, sebesar 39,20%. h.