87 Bab VII Kesimpulan dan Saran VII.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT Monokem Surya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, di antaranya sebagai berikut: 1. Dari hasil pengolahan uji pemompaan debit bertingkat, dengan asumsi efisiensi sumur sebesar 70% adalah batas minimal kondisi yang masih efisien, didapatkan debit optimum sebesar 2,23 liter/detik pada sumur SB-01, 2,78 liter/detik pada sumur SB-02, 2,20 liter/detik pada sumur SB-03, 2,31 liter/detik pada sumur SB-04, 2,43 liter/detik pada sumur SB-05, dan 2,08 liter/detik pada sumur SB-06, serta 2,37 liter/detik pada sumur SB-07; 2. Berdasarkan hasil pengolahan data uji pemompaan, dihasilkan nilai parameter akuifer berupa transmisivitas yang berkisar antara 9,93 - 15,46 m 2 /hari, konduktivitas hidraulik berkisar pada 1,10 - 2,24 m/hari, dan specific capacity yang berkisar pada rentang 0,13 - 0,15 liter/detik/meter. Berdasarkan klasifikasi Baumle (2011), potensi airtanah di lokasi penelitian termasuk ke dalam kelas potensi sedang, hal ini selaras dengan kondisi hidrogeologi lokasi penelitian yang terdapat pada Peta Hidrogeologi Indonesia Skala 1:250.000 Lembar Cirebon (Soetrisno, 1985); 3. Dari hasil simulasi pemompaan dengan menggunakan debit optimum dan durasi pemompaan selama 10 jam/hari, dihasilkan penurunan muka airtanah yang secara umum tidak masuk dalam kriteria aman. Selanjutnya dilakukan simulasi ulang dengan beberapa skema pemompaan yang terdiri atas simulasi pemompaan secara simultan, simulasi pemompaan bergilir selama 8 jam, dan simulasi pemompaan bergilir selama 10 jam. Hasil dari ketiga simulasi ulang pemompaan tersebut menghasilkan penurunan muka airtanah yang masuk dalam kriteria aman; 4. Simulasi ulang secara simultan menghasilkan airtanah terproduksi sebesar 513,68 m 3 /hari, simulasi pemompaan bergilir selama 8 jam menghasilkan airtanah terproduksi sebesar 472,32 m 3 /hari, dan simulasi pemompaan bergilir selama 10 jam menghasilkan airtanah terproduksi sebesar 540,12 m 3 /hari. Secara kuantitas, hasil ketiga simulasi tersebut tidak memenuhi kebutuhan air 88 minimal dalam sehari untuk mengolah bijih zirkon yaitu 550 m 3 /hari dengan defisit kebutuhan 9,88 – 77,68 m 3 /hari. VII.2 Saran Kuantitas air terproduksi yang tidak menutupi kebutuhan air minimal dalam sehari, sehingga diperlukan sumber air lain untuk menutupi kebutuhan air minimal dalam sehari.