Hasil Ringkasan
60 Bab VI Debit Aman Pemompaan VI.1 Simulasi Pemompaan Debit Optimum Untuk mengetahui kondisi penurunan muka airtanah akibat pemompaan, dilakukan simulasi pemompaan pada 7 sumur secara simultan dengan input data berupa hasil pengolahan data uji pemompaan debit bertingkat maupun debit tetap. Debit pemompaan yang digunakan pada simulasi ini merupakan nilai debit optimum dari masing-masing sumur dan parameter akuifer berupa transmisivitas juga digunakan sebagai input data untuk simulasi. Sedangkan durasi pemompaan untuk simulasi pada masing-masing sumur adalah selama 10 jam/hari. Acuan dari digunakannya skema tersebut untuk simulasi adalah agar kebutuhan air minimal untuk mengolah bijih zirkon sebesar 550 m 3 /hari dapat terpenuhi. Sebelum dilakukan simulasi, perlu diketahui batas atas (top) dari lapisan akuifer tertekan dan kedalaman muka airtanah sebelum dilakukan pemompaan atau muka airtanah statis (SWL) pada masing-masing sumur. Hal tersebut bertujuan agar persentase drawdown dapat dihitung dengan menggunakan persamaan III.5 sehingga kriteria penurunan muka airtanah berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 31 Tahun 2018 tentang Pedoman Penetapan Zona Konservasi Air Tanah dari masing-masing sumur dapat diketahui. Output dari simulasi ini berupa model drawdown (peta kontur dan model 3 dimensi) yang dapat dilihat pada Gambar VI.1, sedangkan peta kontur drawdown yang di-overlay terhadap situasi lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar VI.2, dan rekapitulasi hasil simulasi pemompaan berdasarkan debit optimum dapat dilihat pada Tabel VI.1. 61 Tabel VI. 1 Rekapitulasi Hasil Simulasi Pemompaan Berdasarkan Debit Optimum Kode Sumur Batas Atas Lapisan Akuifer (meter) Muka Airtanah Awal (meter) Tinggi Kolom Air (meter) Debit Pemompaan (liter/detik) Durasi Pemompaan (jam/hari) Drawdown (meter) Persen Drawdown Kategori SB-01 51,35 6,85 44,50 2,23 10 25 56,18% Rawan SB-02 52,87 6,10 46,77 2,78 31 66,28% Kritis SB-03 53,62 6,70 46,92 2,20 31 66,07% Kritis SB-04 55,00 6,89 48,11 2,31 27 56,12% Rawan SB-05 54,00 6,92 47,08 2,43 18 38,23% Aman SB-06 57,72 7,03 50,69 2,08 20 39,46% Aman SB-07 50,16 6,87 43,29 2,37 20 46,20% Rawan 62 Gambar VI. 1 Model Drawdown Hasil Simulasi Pemompaan Debit Optimum 63 Gambar VI. 2 Peta Situasi Kontur Drawdown Simulasi Debit Optimum Simulasi pemompaan dengan menggunakan debit optimum dan durasi pemompaan selama 10 jam/hari menghasilkan drawdown yang secara umum tidak masuk dalam kriteria aman. Sumur SB-02 dan SB-03 menghasilkan drawdown yang cukup dalam dan masuk pada kriteria kritis (60%-80%), sedangkan kriteria aman hanya dihasilkan pada sumur SB-05 dan SB-06. Sumur SB-01, SB-04, dan SB-07 menghasilkan drawdown yang masuk pada kriteria rawan. Simulasi tersebut menghasilkan jumlah air terproduksi sebanyak 590,40 m 3 /hari yang secara kuantitas sudah menutupi kebutuhan air harian untuk mengolah bijih zirkon, namun kondisi drawdown yang dihasilkan tidak masuk ke dalam kriteria aman, sehingga diperlukan simulasi ulang agar kondisi drawdown aman tercapai. 64 VI.2 Simulasi Pemompaan Debit Aman Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa simulasi pemompaan dengan menggunakan debit optimum dan durasi pemompaan selama 10 jam/hari tidak menghasilkan kriteria drawdown yang masuk ke dalam kategori aman pada beberapa sumur. Oleh karena itu dilakukan simulasi ulang secara coba-coba (trial and error) dengan mengubah debit dan durasi pemompaan dari setiap sumur agar kriteria drawdown aman terpenuhi. Dalam simulasi ulang secara trial and error ini dibuat beberapa skema pemompaan untuk menghasilkan berbagai macam alternatif yang dapat diaplikasikan di lokasi penelitian, di antaranya adalah: 1. Skema pemompaan secara simultan pada 7 sumur; 2. Skema pemompaan secara bergilir selama 8 jam; dan 3. Skema pemompaan secara bergilir selama 10 jam.