Hasil Ringkasan
44 Bab V Kemampuan Sumur dan Parameter Akuifer V.1 Kemampuan Sumur Penilaian kemampuan dari suatu sumur dapat dievaluasi dari besarnya debit optimum pemompan dengan masukkan berupa data uji pemompaan debit bertingkat. Dalam menentukan debit optimum pemompaan, metode perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hantush-Bierschenk (1964) dengan langkah-langkah pengerjaan sebagai berikut: 1. Dari data uji pemompaan debit bertingkat, dibuat kurva hubungan antara drawdown dan waktu pemompaan dalam menit. Pembuatan kurva dilakukan pada grafik semi logaritmik, di mana sumbu x berupa waktu pemompaan berskala logaritmik dan sumbu y berupa drawdown berskala normal; 2. Lakukan ekstrapolasi melalui titik-titik plot untuk tiap tahap sampai ke akhir tahap berikutnya; 3. Tentukan pertambahan drawdown (∆s) untuk setiap tahap dengan mengambil selisih antara drawdown pengamatan pada interval waktu tetap (∆t) yang diambil dari awal tiap tahap dengan drawdown yang berkaitan pada lengkung ekstrapolasi dari tahap sebelumnya. Dalam hal ini nilai ∆t yang digunakan adalah 100 menit. Grafik penentuan nilai ∆s pada sumur SB-01 sampai dengan SB-07 dapat dilihat pada Gambar V.1 sampai Gambar V.7; 4. Setelah diketahui nilai ∆s dari masing-masing tahap, kumulatifkan nilai tersebut dengan menambahkan nilai ∆s sebelumnya untuk mengetahui nilai Sw(n) dari masing-masing tahap (Δs(1) + Δs(2) + ... + Δs(n); 5. Konversi satuan debit pemompaan masing-masing tahap menjadi m 3 /hari; Gambar V. 1 Grafik Penentuan Nilai Δs Sumur SB-01 45 Gambar V. 2 Grafik Penentuan Nilai Δs Sumur SB-02 Gambar V. 3 Grafik Penentuan Nilai Δs Sumur SB-03 Gambar V. 4 Grafik Penentuan Nilai Δs Sumur SB-04 46 Gambar V. 5 Grafik Penentuan Nilai Δs Sumur SB-05 Gambar V. 6 Grafik Penentuan Nilai Δs Sumur SB-06 Gambar V. 7 Grafik Penentuan Nilai Δs Sumur SB-07 6. Bagi nilai Sw(n) dengan debit masing-masing tahap untuk mengetahui nilai Sw(n)/Q(n). Tabel V.1 menunjukkan rekapitulasi hasil pengolahan data; 47 Tabel V.