63 Bab V Kesimpulan dan Saran V. 1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan: 1. Sintesis matriks agarosa yang bercetakan molekul dengan inti silika yang mengandung gugus tiol telah berhasil dibuat. Selanjutnya matriks diberi nama IgIM. 2. IgIM memiliki permukaan yang lebih kasar dan tampak berpori dibandingkan dengan nIgIM sebagai kontrol negatif. Pori tersebut merupakan hasil pembentukan dari molekul cetakan yang stereospesifik terhadap molekul IgG. IgIM memiliki luas permukaan spesifik 6384 m 2 g –1 , sedangkan nIgIM 604 m 2 g –1 . IgIM memiliki volum sepuluh kali lebih besar daripada nIgIM, hal ini menunjukkan IgIM memiliki struktur yang lebih longgar sehingga mampu menampung rongga-rongga dari molekul cetakan IgG. 3. IgIM memiliki kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 0,41 mmol IgG g –1 matriks dengan faktor pencetakan 11,5 dan nilai faktor selektifitas sebesar 1,0. Kinerja IgIM pada sistem batch mengikuti model kinetika orde dua semu dan model isoterm Sips. IgIM mampu memisahkan IgG dari plasma darah manusia dan cenderung stabil pada penggunaan sampai 8 kali dengan perolehan kembali sebesar 90%. Berdasarkan analisis LC–MS/MS dan circular dichroism IgIM mampu memisahkan IgG dengan baik. V.2 Saran Adapun saran untuk pengembangan penelitian ini adalah: 1. Perlu dilakukan peningkatan kapasitas dan selektifitas IgIM terhadap molekul IgG. Kapasitas IgIM dapat ditingkatkan salah satunya dengan merubah pH adsorpsi yaitu 6,1. Selektifitas IgIM dapat ditingkatkan dengan penggunaan molekul cetakan yang terbebas dari albumin. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang monitoring dan pengendalian kualitas produk, sehingga IgIM dapat bekerja dengan efisien, konsisten, dan aman dalam produksi skala besar..