115 BAB VI Kesimpulan dan Rekomendasi Bab ini merupakan bab terakhir yang akan terdiri dari lima bagian. Sebagaimana setiap subbabnya akan menjelaskan sintesis yang didapatkan dari analisis. Selain itu terdapat jabaran rekomendasi yang sesuai dengan temuan pada penelitian. Serta bagian akhir disampaikan identifikasi kelemahan selama proses penelitian maupun saran untuk penelitian yang selarasa dengan topik penelitian. Maka dari itu subbab pada bab ini adalah temuan studi, kesimpulan, rekomendasi, keterbatasan studi, serta saran studi lanjutan. VI. 1. Temuan Studi Menurut analisisiyang telah dilkaukan pada bagian-bagian sebelum, dapat dihasilkan temuan studi yang menjawab pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian yang selaras dengan tujuan maupun sasaran penelitian. Maka dari itu, berikut temuan studi berdasarkan dua sasaran penelitian: 1. Identifikasi Karakteristik dan Variabel Pengaruh Perubahan Perilaku Komuter KRL Bogor Terhadap Perubahan Stasiun Manggarai • Berdasarkan karakter sosio-ekonomi, jenis kelamin komuter dominan perempuan dengan 61%. Usia komuter mayoritas 25-34 tahun sebanyak 50% yang kemudian disusul dengan komuter berusia 16-24 tahun sebanyak 46%. Berdasarkan status pernikahan, dikuasai oleh komuter berstatus belum menikah dengan persentase 63%. Hal tersebut pun berkorelasi dengan jumlah anak komuter yang berdominan tidak memiliki anak sebanyak 83%. Secara pendidikan, komuter paling banyak berlatar belakang diploma atau strata satu dengan 62%. Berdasarkan pekerjaan, pelajar atau mahasiswa merupakan penumpang terbanyak dengan 20%. Selanjutnya, penumpang paling banyak memilikiiipendapatan sebesar Rp. 5.000.001 - Rp. 7.500.000 dengan persentase 38%. Berdasarkan domisili tempat tinggal, komuter mayoritas tinggal di Kota Bogor sebanyak 55% dengan rinci di Kecamatan Bogor Barat sebesar 19%. Terakhir, pada jumlah kepemilikan kendaraan, komuter dominan memiliki mobil dan motor sebanyak satu kendaraan. Secara detail kepemilikan satu mobil dengan persentase 56% dan kepemilikan satu motor sebesar 67%. • Berdasarkan karakteristik perjalanan, stasiun asal penumpang dominan dari Stasiun Bogor dengan persentase 80%. Untuk stasiun tujuan pada kondisi sebelum dan setelah perubahan didominasi oleh Stasiun Sudirman dengan senilai berturut-turut 18% dan 116 15%. Sedangkan jika dikelompokkan berdasarkan jalur, pada kedua kondisi dikuasai oleh jalur Cikarang dengan persentase berturut-turut 48% dan 45%. Selanjutnya, kendaraan pribadi motor mendapatkan jumlah komuter tertinggi pada alternatif moda yang digunakan sebesar 28%. Pada waktu keberangkatan diungguli oleh jam 05.01- 06.00 senilai 37%, sementara itu waktu kepulangan didominasi pada pukul 17.01- 18.00. Berdasarkan frekuensi transit, pada kedua kondisi penumpang mayoritas melakukan satu kali transit dengan persentase 56% dan 66%. Untuk frekuensi perjalanan paling tinggi adalah penumpang yang melakukan perjalanan 3 kali dalam seminggu sebesar 28% untuk kondisi sebelum perubahan dan 30% setelah perubahan. Untuk waktu tunggu kereta di Stasiun Manggarai dominan selama 0-9 menit untuk kedua kondisi, secara berturut-turut 73% dan 61%.