GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN SISTEM PANAS BUMI CANGGA-PUMA BERDASARKAN DATA SUMUR 053, 057, DAN SEKITARNYA, KABUPATEN DOMPU, PULAU SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT TUGAS AKHIR B Diajukan sebagai syarat menyelesaikan jenjang SarjanaStrata Satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Oleh: SYAHRIL SIDDIQ RAMADHAN 12018027 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUTTEKNOLOGIBANDUNG 2023 ii GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN SISTEM PANAS BUMI CANGGA-PUMA BERDASARKAN DATA SUMUR 053, 057, DAN SEKITARNYA, KABUPATEN DOMPU, PULAU SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT Oleh: Syahril SiddiqRamadhan NIM 12018027 ABSTRAK Sistem Panas Bumi Cangga- Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Potensi panas bumi pada sistem ini ditemukan melalui sumur pengeboran selama kegiatan eksplorasimineral di lokasi yang sama, dengan temperatursekitar 200°C pada kedalaman sumurlebih dari1000 m. Sebelumnya, telah dilakukan penelitian awal terkait potensi panas bumi dalam sistem ini. Namun, penelitian tersebut hanya berfokus pada dua sumursajadantidak mencakup Sumur 053 dan Sumur 057.Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi peta geologi, membuat penampang geologi dan alterasi, membuat model geologi dan alterasi tiga dimensi dari sumur penelitian dengan sumur disekitarnya yang telah dianalisis sebelumnya untuk menjelaskan geologi bawah permukaan, sejarah alterasi, sejarah fluida, keberadaan cetak tindih (overprinting) serta sintesis geologi dari daerah penelitian. Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian geomorfologi, analisis foto danhand specimenbatuan inti bor, serta analisis data oksida dan unsur jejak (ICP-OES) untuk membuat peta geologi permukaan dan menentukan satuan litologi bawah permukaan. Selain itu, digunakan juga analisispetrografi sayatan tipis dan analisis data spektral (ASD- SWIR) untuk menentukan zona alterasi dan keberadaan kejadian cetak tindih. Analisis inklusi fluida yang diintegrasikan dengan data log temperatur sumur serta analisis resistivitas sumur juga dilakukan untuk mengetahui sejarah alterasi dan sejarah fluida. Terakhir, dilakukan korelasi antara satuan litologi dan zona alterasi dari sumur penelitian dengan sumur sekitarnya untuk membuat model geologi dan alterasi tiga dimensi. Dari analisis tersebut,ditemukan pelamparan satuan yang ada pada penelitian sebelumnya di timur lautuntukSatuan Aliran Andesit Pure 1 dan tenggarauntukSatuan Aliran Andesit Pure 2.Terdapat2satuan litologi permukaan di daerah penelitian, yaitu Satuan Aliran Andesit Pure 1 dan Satuan Aliran Andesit Pure 2. Secara vertikal, pada sumur penelitian ditemukan 6 satuan litologi, yakni Satuan Lava Andesit, Satuan Breksi Diatrema, Satuan Tuf Kristal, Satuan Sedimen Maar, Satuan Aliran Lava Andesit Pure 2 dan Satuan Mikrodiorit Porfir. Terdapat 6 zona alterasi hidrotermal pada sumur penelitian, yaitu Zona Anhidrit ± Klorit ± Kalsit, Zona Serisit ± Pirofilit ± Anhidrit, Zona KuarsaVuggyResidu + Silisifikasi, Zona Alunit ± Pirofilit, Zona Dikit + Kaolinit ± Pirofilit dan Zona Monmorilonit+ Kaolinit. Ditemukan juga dua kejadian cetak tindih yang mengindikasikan adanya dua kejadian pembentukan zona alterasi yang berbeda pada suatu tempat yang sama. iii Model tiga dimensi daerah penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pipa diatrema serta aktivitas intrusi dangkal di bagian tenggara daerah penelitian mempengaruhi pembentukan satuan litologi dan zona alterasi. Hasil analisis inklusi fluida dari sebuah sampel urat kuarsa menunjukkan adanya penurunan suhu sebesar ±159,8 o C sejak urat kuarsa tersebut terbentuk. Selain itu, hasil analisis resistivitas memperlihatkan bahwa daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu zona kuarsavuggy+ silisifikasi, zonaclay capdan zona rekahan tinggi. Kata kunci:Sistem Panas Bumi Cangga-Puma,geologi bawah permukaan, zona alterasi hidrotermal, inklusi fluida, model tiga dimensi iv SUBSURFACE GEOLOGY OF THE CANGGA -PUMA GEOTHERMAL SYSTEM BASED ON WELL DATA 053, 057, AND SURROUNDING AREAS, DOMPU REGENCY, SUMBAWA ISLAND, WEST NUSA TENGGARA By: Syahril Siddiq Ramadhan NIM 12018027 ABSTRACT The Cangga-Puma Geothermal System is located in the Hu'u District, DompuRegency, Sumbawa Island, West Nusa Tenggara Province. The geothermal potential of this system was discovered through drilling activities during mineral exploration at the same location, with temperatures reaching approximately 200°C atover1000 mdepth.Prior research had previously investigated the geothermal potential of this system; however, it was limited to two wells and did not include Wells 053 and 057.Therefore, this study aims to modify the geological map, create geological and alteration cross-sections, create three-dimensional geological and alteration model of the research wells with the surrounding wells that have been analyzed before to explain the subsurface geological conditions, alteration history, fluid history, the presence of overprinting and geological synthesis of the research area. Several methods used in this study are geomorphological studies, photo and core hand specimen analysisas well as analysis of oxide and trace element data (ICP-OES) to create a surface geological map and determine subsurface lithological units.In addition, thin- section petrography analysis and spectral data analysis (ASD-SWIR) were also used to determine alteration zones and the presence of overprinting events. Fluid inclusion analysis, integrated with well temperature log data and resistivity well analysis were also conducted to understand alteration and fluid histories.Finally, correlation between lithological units and alteration zones from the research wells and surrounding wells was carried out to create a three-dimensional geological and alteration model. From the analysis, it was found that the existing units from previous research extend to the northeast for the Pure Andesite Flow Unit 1 and southeast for the Pure Andesite Flow Unit 2. There are two surface lithological units in the study area, namely thePure Andesite Flow Unit 1 and Pure Andesite Flow Unit 2. Vertically, six lithological units were identified in the research wells, includingKareoAndesite Lava Unit, Diatreme Breccia Unit, Crystal Tuff Unit, Maar Sediment Unit, Pure Andesite Flow Unit 2,and Porphyritic Microdiorite Unit. Six hydrothermal alteration zones were recognized in the research wells, namely Anhydrite ± Chlorite ± Calcite Zone, Sericite ± Pyrophyllite ± Anhydrite Zone, Vuggy Quartz Residue + Silicification Zone, Alunite ± Pyrophyllite Zone, Dickite + Kaolinite ± Pyrophyllite Zone, and Montmorillonite + Kaolinite Zone. Two overprinting events were also identified, indicating the occurrence of two different alteration zone formation events in the same location. v The three-dimensional model of the study area shows that the presence of diatreme pipes and shallow intrusion activity in the southeastern part of the study area influenced the formation of lithological units and alteration zones. Fluid inclusion analysis results from a quartz vein sample indicate a temperature decrease of approximately 159.8°C since the formation of the quartz vein. Additionally, resistivity analysis results show that the study area can be divided into three zones: vuggy quartz + silicification zone, clay capzone, and high fracture zone. Keywords:Cangga-Puma Geothermal System, subsurface geology, hydrothermal alteration zones, fluid inclusions, three-dimensional model. vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nyapenyusunan dan Geologi Bawah Permukaan Sistem Panas Bumi Cangga-Puma Berdasarkan Data Sumur 053, 057, dan sekitarnya, Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat penyusunan tugas akhir ini, penulis tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, nasihat, saran, kritik, dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.BapadanUmiyang tidak henti-hentinya memberikan dukungan baik materil maupun doa yang selalu diberikan. 2.Dr. Eng. Ir. Suryantini, S.T., Dipl.Geoth.En.Tech., M.Sc. dan Dr. Idham Andri Kurniawan, S.T., M.T. selaku pembimbing pertama dan kedua yang banyak memberi ilmu, waktu, arahan, kesempatan, dan nasihat dalam pengerjaan tugas akhir ini. 3.Mas Joshua Satriana dan Mbak Juni Sianipar selaku tim ahli geologi dari PT Sumbawa Timur Mining (STM) atas kesedia annya untuk mengizinkan, mengarahkan, dan memfasilitasi tugas akhir penulis dengan memberikan akses data, waktu untuk diskusi, kritik, saran, dan masukan. 4.Bapak Dr. Eng. Ir. Sutopo, M. Eng. selaku Kepala Prodi Magister Panas Bumi ITB dan Mas Taufik yang telah mengizinkan dan memfasilitasi ketika penulis melakukan penelitian di Laboratorium ProdiS2 Teknik Panas Bumi FTTM ITB. 5.Fary Arif Ganianda dan Muhammad Ilham Cahya Pratama selaku alumni Teknik Geologi ITB yang telah menyediakan waktunya untuk membantu penyediaan, pengolahan dan intepretasi data, diskusi, serta dukungan moril yang diberikan 6.Mbak Seba dan Mas After yang telah menyediakan waktunya untuk berdiskusi terkait daerah penelitian serta penggunaan perangkat lunak pemodelan pada penelitian ini. 7.Seluruh dosen Program Studi Teknik Geologi ITB yang telah memberikan fasilitas dan ilmu pembelajaran selama penulis menjalani studi di perkuliahan. 8.Teman-teman Teknik Geologi 2018 yang banyak memberikan bantuan, masukan, dan semangat kepada penulis. 9.Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah mendukung dalamberbagai bentuk bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pengerjaan tugas akhir ini. vii Dengan selesainya penulisan tugas akhir ini, penulis berharap agar nantinya tugas akhir ini dapat membawa manfaat bagi siapapun yang membacanya. Kritik serta saran mengenai penulisan dan penyusunan tugas akhir ini akan penulis terima dengan sangat terbuka. Akhir kata, semoga penulisan tugas akhir ini bermanfaat bagi kemajuan ilmu geologi. Bandung,20Oktober2023 Penulis, Syahril Siddiq Ramadhan 12018027 viii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan................................................................................................................i Daftar Isi................................................................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................................i ABSTRAK..........................................................................................................................................ii ABSTRACT.........................................................................................................................................iv KATA PENGANTAR .......................................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................................xi DAFTAR TABEL...........................................................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................xviii BabIPendahuluan..............................................................................................................................1 1.1.Latar Belakang........................................................................................................................1 1.2.Masalah Penelitian..................................................................................................................7 1.3.Maksud dan tujuan penelitian.................................................................................................7 1.4.Batasan penelitian...................................................................................................................7 1.5.Daerah penelitian.....................................................................................................................8 1.6.Data penelitian........................................................................................................................8 1.7.Metode penelitian..................................................................................................................10 1.8. Sistematika Penulisan............................................................................................................13 BabIIGeologi Regional...................................................................................................................15 2.1.Tektonik dan fisiografi regional............................................................................................15 2.2. Stratigrafi regional.................................................................................................................16 2.3. Struktur regional....................................................................................................................18 BabIIIGeologi Permukaan Daerah Penelitian.................................................................................20 3.1Kajian Geomorfologi..............................................................................................................20 3.1.1 Kemiringan Lereng..........................................................................................................20 3.1.2 Pola Aliran Sungai...........................................................................................................23 3.1.3 Pola Kelurusan.................................................................................................................26 ix 3.1.4Satuan Geomorfologi.......................................................................................................28 3.2Satuan Geologi Permukaan Daerah Penelitian.......................................................................34 3.2.1 Satuan Aliran Andesit Pure 1...........................................................................................37 3.3Struktur Geologi Daerah Penelitian.......................................................................................39 BabIV Geologi Bawah Permukaan Daerah Penelitian.....................................................................43 IV.1Teori Dasar...........................................................................................................................43 IV.2 Satuan Litologi Sumur.........................................................................................................44 IV.2.1. Satuan Lava Andesit Kareo...........................................................................................45 IV.2.2. Satuan Breksi Diatrema................................................................................................49 IV.2.3. Satuan Tuf kristal..........................................................................................................57 IV.2.4. Satuan Sedimen Maar...................................................................................................60 IV.2.5. Satuan Aliran Andesit Pure 2........................................................................................63 IV.2.6. Satuan Mikrodiorit Porfir..............................................................................................69 IV.2Stratigrafi Daerah Penelitian.....................................................................................................73 IV.3Korelasi struktur permukaan dengan kondisi bawah permukaan..............................................75 BabV Alterasi Hidrotermal..............................................................................................................77 V.1Teori Dasar............................................................................................................................77 V.2Zona Alterasi pada Inti Bor Sumur 053 dan 057...................................................................80 V.2.1 Zona Anhidrit ± Klorit ± Kalsit.......................................................................................85 V.2.2 Zona Serisit + Pirofilit ± Anhidrit...................................................................................87 V.2.3 Zona KuarsaVuggyResidu + Silisifikasi........................................................................89 V.2.4 Zona Alunit ± Pirofilit.....................................................................................................92 V.2.5 Zona Dikit + Kaolinit ± Pirofilit......................................................................................95 V.2.6 Zona Monmorilonit + Kaolinit........................................................................................97 V.2.7 Zona Epidot + Klorit + Kalsit........................................................................................100 V.3Peristiwa cetak tindih (overprint) pada batuan....................................................................102 V.4Studi Inklusi Fluida.............................................................................................................106 V.5Studi Resistivitas.................................................................................................................110 BabVI Model Tiga Dimensi Daerah Penelitian.............................................................................113 x VI.1Model Geologi 3 Dimensi Daerah Penelitian....................................................................113 VI.2 Model Alterasi 3 Dimensi Daerah Penelitian.....................................................................121 BabVII Sintesis Geologi.................................................................................................................130 BabVIIIKesimpulan......................................................................................................................133 DaftarPustaka.................................................................................................................................135 xi DAFTAR GAMBAR Gambar I.1Daerah penelitian pada peta geologi regional Pulau Sumbawa (modifikasi dariGarwin, 2000).........................................................................................2 Gambar I.2Peta geologi dari berbagai sumber yang telah dibuat sebelumnya................3 Gambar I.3Penampang geologi dan alterasi dari Sumur 082 dan Sumur 097 (Pratama, 2022).............................................................................................................4 Gambar I.4Penampang geologi dan alterasi dari Sumur 084 danSumur 095 (Ganianda, 2022)..............................................................................................................4 Gambar I.5Data mineral spektral, grafik temperatur sumur saat pengeboran serta grafik resistivitas dari magnetotelurik (MT) pada Sumur053.................................5 Gambar I.6Data log geofisika serta kompilasi data mineral yangterkandung berdasarkan hasil analisis data spektral pada Sumur 082 (Pratama, 2022)...6 Gambar I.7Peta daerah penelitian....................................................................................9 Gambar I.8Diagram alir penelitian..................................................................................12 Gambar II.1Penampang melintang kerak regional di seluruh Sistem Busur Pulau Sunda Timur (modifikasi Letouzy, 1990 dalam Koesoemadinata dkk., 2020)......15 Gambar II.2Fisiografi Sunda Timur dan elemen tektonik utama (Koesoemadinata, 2020) .....................................................................................................................16 Gambar II.3Peta geologi dan kolom stratigrafi regional Pulau Sumbawa (digambar ulang sebagian dariPSDG, 2004)...............................................................17 Gambar II.4Peta strukturPulauSumbawa. (dimodifikasi dari Garwin, 2000)...............18 Gambar III.1Peta kemiringan lereng daerah penelitian dan sekitarnya............................22 Gambar III.2Pola aliran sungai dasar (Howard, 1967).....................................................23 Gambar III.3Peta polaaliran sungai daerah penelitian dan sekitarnya............................24 Gambar III.4Pola aliran sungai modifikasi dari pola dasar (Howard, 1967)...................25 Gambar III.5Peta hasil analisis pola kelurusan untuk membagi satuan geomorfik lapangan panas bumi Cangga-Puma............................................................27 Gambar III.6Peta geomorfologi (modifikasi dari Ganianda, 2022 dan Pratama, 2022)..29 Gambar III.7Skema pembuatan peta geologi...................................................................34 Gambar III.8Peta geologi daerah penelitian (modifikasi dari Ganianda, 2022 dan Pratama, 2022).............................................................................................35 Gambar III.9Kolom stratigrafi daerah penelitian (modifikasi dari Pratama, 2022).........36 xii Gambar III.10Contohfoto inti batuan padaSatuan Aliran Andesit Pure 1 (modifikasi dari Ganianda, 2022)..........................................................................................37 Gambar III.11Foto sampel Sumur095 pada kedalaman 117 m (Ganianda, 2022)............37 Gambar III.12Sayatan petrografi mikroskopis pada Sumur095 kedalaman 117m (Ganianda, 2022).........................................................................................38 Gambar III.13Peta struktur daerah penelitian.....................................................................40 Gambar III.14Peta struktur daerah penelitian dan sekitarnya yang menunjukkan keberadaan sesar geser mengiri...................................................................41 GambarIII.15Pemodelan Riedelshearuntuk menunjukkan kinematika sesar pada daerah penelitian(modifikasi dari Ren dkk., 2021)................................................42 Gambar IV.1Foto inti bor yang menunjukkan tekstur alterasi dan struktur yang berkembang pada Satuan Lava AndesitKareo............................................45 Gambar IV.2Sampel makroskopis dari Sumur 053, kedalaman 1024,3 m......................46 Gambar IV.3Foto sayatan tipis Satuan Lava Andesit pada Sumur 053 kedalaman 1024,3 m..................................................................................................................47 Gambar IV.4Grafik kadar unsur immobile Y, Zr dan Ti pada Satuan Lava AndesitKareo .....................................................................................................................48 Gambar IV.5Grafik plot unsurimmobileZr-TiO2 untuk penentuan jenis batuan asal pada Satuan Lava Andesit (modifikasi MacLean dan Barrett, 1993)..................48 Gambar IV.6Beberapa foto inti batuan yang menunjukkan variasi jenis fragmen pada Satuan Breksi Diatrema...............................................................................50 Gambar IV.7Beberapa foto inti batuan yang menunjukkan variasi jenis tekstur yang hadir pada Satuan Breksi Diatrema......................................................................51 Gambar IV.8Sampel makroskopis dari Sumur 053, kedalaman 191,2 m........................52 Gambar IV.9Sampel makroskopis dari Sumur 057, kedalaman 548,4m........................52 Gambar IV.10Foto sayatan tipis Satuan Breksi Diatrema pada Sumur 053 kedalaman 191,2 m........................................................................................................53 Gambar IV.11Foto sayatan tipis Satuan Breksi Diatrema pada Sumur 057 kedalaman 548,8 m........................................................................................................54 Gambar IV.12Grafik kadar unsurimmobileY, Zr dan Ti pada Satuan Breksi Diatrema Sumur 053...................................................................................................55 Gambar IV.13Grafik kadar unsurimmobileY, Zr dan Ti pada Satuan Breksi Diatrema Sumur 057...................................................................................................55 xiii Gambar IV.14Gambar inti bor pada Sumur053 yang memperlihatkan zona hancuran berkorelasi dengan kenaikan kadar Zr dan Ti.............................................56 Gambar IV.15Gambar inti bor pada Sumur057,memperlihatkan zona hancuran berkorelasi dengan kenaikan kadar Zr dan Ti.............................................56 Gambar IV.16Ilustrasi fitur yang hadir pada sistem gunung api maar-diatrema (modifikasi dari White&McClintock (2001) dalam White danRoss (2011)................56 Gambar IV.17Foto inti bor Satuan Tuf Kristal pada Sumur 057 yang menunjukkan tekstur vesikuler dan rekahan pada batuan..............................................................57 Gambar IV.18Sampel makroskopis dari Sumur 057, kedalaman 280,7 m........................57 Gambar IV.19Foto sayatan tipis Satuan Tuf Kristal Sumur 057 kedalaman 280,7 m.......59 Gambar IV.20Grafik kadar unsurimmobileY, Zr dan Ti pada Satuan Tuf Kristal...........60 Gambar IV.21Beberapa foto inti bor pada Satuan Sedimen Maar.....................................60 Gambar IV.22 Sampel makroskopis dari Sumur 053, kedalaman 80,9 m..........................61 Gambar IV.23Foto sayatan tipis Satuan Sedimen Maar Sumur 053 kedalaman 80,9 m...62 Gambar IV.24Grafik kadar unsurimmobileY, Zr dan Ti pada Satuan Sedimen Maar pada Sumur 053...................................................................................................63 Gambar IV.25Grafik kadar unsurimmobileY, Zr dan Ti pada Satuan Sedimen Maar pada Sumur 057...................................................................................................63 Gambar IV.26Beberapa foto inti bor pada Satuan Aliran Andesit Pure 2.........................64 Gambar IV.27Sampel makroskopis dari Sumur 053, kedalaman 46,2 m..........................66 Gambar IV.28Sampel makroskopis dari Sumur 057, kedalaman 161,4 m........................66 Gambar IV.29Foto sayatantipis Satuan Aliran Andesit Pure 2 pada Sumur 053 kedalaman 46,9 m..........................................................................................................67 Gambar IV.30Foto sayatan tipis Satuan Aliran Andesit Pure 2 pada Sumur 057 kedalaman 161,4 m........................................................................................................68 Gambar IV.31Grafik kadar unsurimmobileY, Zr dan Ti Satuan Aliran Andesit Pure2..69 Gambar IV.32Beberapa foto inti bor pada Satuan Mikrodiorit Porfir pada Sumur 057....70 Gambar IV.33Sampel makroskopis dari Sumur 057, kedalaman 1088,05 m....................70 Gambar IV.34Foto sayatan tipis Satuan Mikrodiorit Porfir pada Sumur 057 kedalaman 1088,05 m....................................................................................................71 Gambar IV.35Grafik kadar unsurimmobileY, Zr dan Ti pada Satuan Intrusi Mikrodiorit Porfir pada Sumur 057.................................................................................72 xiv Gambar IV.36Gambar inti bor pada kedalaman 988,4990,4 m yang memperlihatkan zona hancuran berkorelasidengan kenaikan kadar Ti.........................................72 Gambar IV.37Penampang geologi dari garis A- .......................74 Gambar IV.38Gambar inti bor pada Sumur 057 kedalaman 10271032 m yang memperlihatkan kemenerusan Sesar Wadubura..........................................75 Gambar IV.39Foto inti bor pada Sumur 053 kedalaman 291,6-295,85 m yang menunjukkan zona hancuran.......................................................................76 Gambar V.1Mineral alterasi umum dalam sistem hidrotermal.......................................79 Gambar V.2Penampang alterasi dari garis A- ........................84 Gambar V.3Sayatan petrografi mikroskopispadaSumur 053 kedalaman 1024,3 m.....86 Gambar V.4Grafik elemenmobiledari Sumur 053 pada Zona Anhidrit ± Klorit ± Kalsit............................................................................................................87 Gambar V.5Sayatan petrografi mikroskopispadaSumur 053 kedalaman 923,6 m........88 Gambar V.6Grafik elemenmobiledari Sumur053 pada Zona Serisit + Pirofilit ± Anhidrit........................................................................................................89 Gambar V.7Foto inti bor yang menunjukkan batuan pada Zona Kuarsa Vuggy Residu + Silisifikasi....................................................................................................90 Gambar V.8Sayatan petrografi mikroskopispadaSumur 057 kedalaman 280,7 m.......91 Gambar V.9Grafik elemenmobiledari Sumur053 dan Sumur057 pada Zona Kuarsa VuggyResidu + Silisifikasi.........................................................................92 Gambar V.10Foto batuan pada sumur 053 kedalaman 466,3 m yang menunjukkan breksi denganteksturpatchypada zona alunit±pirofilit......................................92 Gambar V.11Sayatan petrografi mikroskopis pada Sumur 053 kedalaman 405,1 m........94 Gambar V.12Grafik elemenmobiledari Sumur053 dan Sumur057 pada Zona Alunit ± Pirofilit.........................................................................................................95 Gambar V.13Sayatan petrografi mikroskopispadaSumur 057 kedalaman 70,3 m.........96 Gambar V.14Grafik elemenmobiledari Sumur057 pada Zona Dikit + Kaolinit ± Pirofilit........................................................................................................97 Gambar V.15Sayatan petrografi mikroskopispadaSumur 057 kedalaman 39,6 m.........98 Gambar V.16Grafik elemenmobiledari Sumur053 dan Sumur057 pada Zona Monmorilonit + Kaolinit............................................................................99 Gambar V.17Sayatan petrografibatuan pada sumur 084 kedalaman 952,9 m (Ganianda, 2022).........................................................................................................101 xv Gambar V.18Grafik hasil analisis dari elemenmobilepada Sumur 084di kedalaman835 940m pada Zona Epidot + Klorit+ Kalsit(Ganianda, 2022)...............102 Gambar V.19Sayatan petrografi mikroskopis yang menunjukkan cetak tindih antara tipe filikterhadap propilitik luar pada Sumur 053 kedalaman 983,5..............103 Gambar V.20Sayatan petrografi mikroskopis yang menunjukkan cetak tindihpadaSumur 057 kedalaman 70,3 m..............................................................................105 Gambar V.21Pengamatan inklusi fluida pada Sumur 057 kedalaman 575,85 m...........108 Gambar V.22Plot temperatur sumur saat pengeboran (during drilling) serta temperatur inklusi fluida dari Sumur 057 yang memperlihatkan penurunan temperatur.................................................................................................109 Gambar V.23Penampang resistivitas A- memperlihatkan nilai resistivitas dari masing-masing sumur beserta intepretasi zona-nya (didigitasi ulang dari PT STM).........................................................................................................111 Gambar V.24Foto inti bor pada Sumur 053 kedalaman 74,95-76,7 m yang memperlihatkan batuan terubah menjadi lempungan...............................112 Gambar V.25Foto inti bor pada Sumur 057 kedalaman 1123,5-1126,4 m yang memperlihatkan mineralisasi berupa urat pirit dan kovelit......................112 Gambar VI.1Gambar VI.1 Penampang geologi dari garis B- ...................................................................................................................115 Gambar VI.2Gambar VI.1 Penampang geologidari garisC-C ...................................................................................................................116 Gambar VI.3Gambar VI.1 Penampang geologi dari garisD-D ...................................................................................................................117 Gambar VI.4Ilustrasi integrasi keempat penampang geologi sebelum dibuat menjadi model geologi tiga dimensi......................................................................118 Gambar VI.5Model geologi tiga dimensi daerah penelitian..........................................119 Gambar VI.6Model geologi tiga dimensi yang dipotong pada arah NE-SW yang memperlihatkan pelamparan dari satuan breksi diatrema yang semakin ke arah barat lautsemakin menipis...............................................................120 Gambar VI.7Anatomi sistem endapan porfiri Cu ± Au ± Mo yang menunjukkan keterkaitan spasial endapan porfiri multifase yang terletak di pusat dengan batuan induk disekitarnya (Sillitoe, 2010)................................................121 xvi Gambar VI.8Gambar VI.1 Penampangalterasidari garis B- erah penelitian. ...................................................................................................................123 Gambar VI.9Gambar VI.1 Penampangalterasidari garisC-C ...................................................................................................................124 Gambar VI.10Gambar VI.1 Penampangalterasidari garisD-D ...................................................................................................................125 Gambar VI.11Ilustrasi integrasi keempatpenampang alterasi sebelum dibuat menjadi modelalterasitiga dimensi.......................................................................126 Gambar VI.12Model alterasi tiga dimensi daerah penelitian..........................................127 Gambar VI.13Model alterasi tiga dimensi yang dipotong pada arah E-W yang memperlihatkan pelamparan dari zona alterasi yang tempak mengikuti pelamparan satuan litologi breksi diatrema serta mengikuti keberadaan sesar..........................................................................................................128 Gambar VI.14Pola zonasi alterasi dan mineralisasi umum pada system endapan porfiri, berdasarkan pada model geologi dariGambar VI.5.................................129 xvii DAFTAR TABEL Tabel I.1Ringkasan data penelitian...........................................................................10 Tabel III.1Klasifikasi kemiringan lereng (van Zuidam, 1986).....................................21 Tabel III.2Daftar sesar pada daerah penelitian (Ganianda, 2022 dan Pratama, 2022).39 Tabel IV.1Satuan stratigrafi daerah penelitian dalam interval kedalaman sumur........73 Tabel V.1Klasifikasi intensitas alterasi (Morrison, 1997)...........................................80 Tabel V.2Geotermometer perajahan mineral alterasi (modifiskasi Morrison, 1997; Reyes, 1998; Corbett, 2018)........................................................................83 Tabel V.3Perajahan mineral alterasi untuk Zona Anhidrit ± Klorit ± Kalsit berdasarkan Morrison, 1997; Reyes, 1998; Corbett, 2018..........................85 Tabel V.4Perajahan mineral alterasi untuk Zona Serisit + Pirofilit ± Anhidrit berdasarkan Morrison, 1997; Reyes,1998; Corbett, 2018..........................87 Tabel V.5Perajahan mineral alterasi untuk Zona Alunit ± Pirofilit berdasarkan Morrison, 1997; Reyes, 1998; Corbett, 2018..............................................93 Tabel V.6Perajahan mineral alterasi untuk Zona Dikit + Kaolinit ± Pirofilit berdasarkan Morrison, 1997; Reyes, 1998; Corbett, 2018..........................95 Tabel V.7Perajahan mineral alterasi untuk Zona Monmorilonit + Kaolinit berdasarkan Morrison, 1997; Reyes, 1998; Corbett, 2018.............................................99 Tabel V.8Perajahan mineral alterasi untuk Zona Epidot + Klorit + Kalsit berdasarkan Morrison(1997) (Ganianda, 2022)...........................................................100 Tabel V.9Perajahan mineral alterasi untuk kejadian cetak tindih pada Sumur 053 kedalaman 983,5 m yang dibagi menjadi dua tahap berdasarkan Morrison, 1997; Reyes, 1998; Corbett, 2018............................................................104 Tabel V.10Perajahan mineral alterasiuntuk kejadian cetak tindih pada Sumur 057 kedalaman 70,3 m yang dibagi menjadi dua tahap berdasarkan Morrison, 1997; Reyes, 1998; Corbett, 2018............................................................106 xviii DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A DESKRIPSI INTI BOR SUMUR 053 LAMPIRAN B DESKRIPSI INTI BOR SUMUR 057 LAMPIRAN C LOG KOMPOSIT SUMUR 053 LAMPIRAN D LOG KOMPOSIT SUMUR 057 LAMPIRANE PETA GEOLOGI DAN KOLOM STRATIGRAFI LAMPIRANF PENAMPANG GEOLOGI LAMPIRANG PENAMPANG ALTERASI.