Hasil Ringkasan
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Sinyal gelombang gravitasi pertama kali terdeteksi oleh detektor LIGO pada bulan September 2015 di Hanford, Washington, dan Livingston. Sinyal gelombang ini dinamakan GW150914 diperkirakan dipancarkan oleh binari lubang hitam (B. P. Abbott dkk., 2016). Dua sinyal gelombang gravitasi terdeteksi lagi pada bulan Agustus 2017 yang dinamakan GW170817 dan GW170817A berasal dari binari bintang neutron yang terdeteksi sebagai gelombang gravitasi dan ledakan singkat sinar gamma oleh kolaborasi LIGO dan VIRGO (B. P. Abbott dkk., 2017b). Deteksi radiasi gelombang gravitasi dari peleburan dari bintang ganda neutron dan lubang hitam telah menjadi tujuan utama oleh ekpserimen LIGO dan VIRGO. Penemuan ini telah membuktikan keberadaan gelombang gravitasi. Penelitian berkaitan keberadaan gelombang gravitasi sudah dilakukan sejak diusulkan oleh Einstein dengan teori relativitas umumnya. Teori relativitas Einstein menunjukkan bahwa ruang-waktu bukan hanya sebuah tahap dinamis tetapi berpartisipasi dalam persamaan medan relativitas umum yang menghubungkan dinamika materi dan kurvatur ruang-waktu. Einstein mengusulkan ruang-waktu bersama kurvatur membuatnya menjadi dinamis. Hal ini memberikan kovariansi teori gravitasi dimana semua prediksi pengukuran fisis invarian pada perubahan koordinat. Pada teori ini, gaya gravitasi diinterpretasikan dalam suku perilaku geodesik dalam kelengkungan manifold ruang-waktu. Agar sesuai dengan teori relativitas khusus, maka gravitasi haruslah ada penyebabnya, sehingga setiap perubahan sumber gravitasinya akan terhubung dengan pengamat yang posisinya sangat jauh, penjalarannya tidak boleh lebih besar daripada kelajuan cahaya, c. Perhitungan radiasi gravitasi pertama kali dalam relativitas umum oleh Einstein dinyatakan sebagai kesalahan perhitungan oleh Einstein sendiri dan diperbaiki pada tahun 1918 (Weinberg, 2005). Formula tersebut mirip dengan radiasi 2 elektromagnetik yang memperlihatkan bahwa gelombang gravitasi ditimbulkan oleh massa yang dipercepat seperti halnya gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh muatan yang dipercepat. Karena energi dari interaksi gravitasi merupakan energi yang lemah, maka sulit untuk menghasilkan gelombang gravitasi, kecuali oleh massa yang sangat masif dan kelajuan gerakannya relativistik untuk dapat membangkitkan gelombang gravitasi yang dapat dideteksi. Dan hal ini dibenarkan dari hasil pengamatan keberadaan gelombang gravitasi berasal dari sistem bintang neutron ganda. Variasi massa dalam sistem tersebut cukup besar untuk memancarkan gelombang gravitasi yang merubah karakteristik sistem pada skala waktu yang cukup singkat teramati.