68 BAB V SINTESIS GEOLOGI Pembaruan pembumbungan magmatik di tengah-tengah Zona Bandung terjadi pada Pliosen Akhir hingga Kuarter (Gambar V.1). Hal itu menyebabkan dapur magma naik dan terbentuk tubuh-tubuh gunungapi yang besar. Aktivitas vulkanik ini membentuk gunungapi-gunungapi utama di Bandung, yaitu Gunung Malabar, Gunung Tilu, dan Gunung Kendeng. Jajaran gunungapi tinggi terbentuk ketika intrusi-intrusi magmatik menerobos di antara lapisan-lapisan yang terdeformasi pada Antiklinorium Bogor (Gambar V.2). Aktivitas vulkanik ini terus terjadi dari Pleistosen hingga Holosen (Brahmantyo, 2005). Gambar V.1 Tatanan tektonik regional Indonesia (Katili, 1989 dalam Dam, 1994). 69 Gambar V.2 Sketsa 3D geologi Cekungan Bandung (Brahmantyo, 2005) Di wilayah Bandung Utara terendapkan batuan gunungapi berumur Kuarter yang terdiri dari Batuan Gunungapi Kuarter Tua, Batuan Gunungapi Muda Tak Teruraikan, dan Batuan Gunungapi Muda Tangkubanparahu (Silitonga, 2003). Pada daerah penelitian diendapkan batuan tuf-lapili yang merupakan bagian dari Hasil Gunungapi Muda Tak Teruraikan (Qyu). Endapan ini diendapkan pada Kala Holosen dan diduga merupakan hasil dari letusan Gunung Tangkubanparahu dan Gunung Tampomas. Kemudian, diendapkan aliran lava muda yang umumnya berifat basal dan mengandung banyak vesikuler (Qyl).